Model Pembelajaran Metode Pembelajaran Konvensional

25 Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dapat memberikan bekal dan wawasan kepada siswa berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kesadaran-kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1.8 Model Pembelajaran

Merencanakan pembelajaran di kelas dapat berpedoman pada model pembelajaran. Joyce dan Weil dalam Rusman 2012: 133 berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”. Chatib 2013: 128 menambahkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu sistem proses pembelajaran yang utuh, mulai dari awal hingga akhir. Suprijono 2012: 46 mengungkapkan bahwa “model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial”. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan tahapan yang mengacu pada langkah suatu proses pembelajaran yang dirancang oleh guru secara sistematis, serta menjadi pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2.1.9 Metode Pembelajaran Konvensional

Metode pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran yang sudah menjadi kebiasaan guru dalam memberikan materi pelajaran terhadap siswa. Metode pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada metode ceramah. Metode ceramah merupakan suatu metode 26 mengajar yang menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa. Dalam pembelajaran di sekolah dasar, penggunaan metode ceramah memiliki kelebihan dan kelemahan. Abimanyu, dkk 2008: 6.4 menyebutkan kelebihan dan kelemahan metode ceramah. Kelebihan metode ceramah yakni: 1 murah, dalam arti efisien dari segi waktu, biaya, dan tersedianya guru; 2 mudah, dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan waktu, karakteristik siswa, materi pelajaran, dan tersedianya alat peraga; 3 meningkatkan daya dengar siswa dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain; 4 memperoleh penguatan, dalam arti guru memperoleh penghargaan, kepuasan, dan sikap percaya diri dari siswa yang diajar, jika siswa memperhatikan dan terlihat senang karena cara mengajarnya baik; dan 5 memberikan wawasan yang luas karena dapat menambah dan mengaitkan dengan sumber belajar dan materi lain dalam kehidupan sehari-hari. Kelemahan dari metode ceramah yaitu: 1 mengakibatkan kejenuhan pada siswa jika guru belum pandai menjelaskan; 2 menimbulkan verbalisme pada siswa; 3 terbatas pada yang diingat guru; 4 siswa dijejali dengan konsep yang belum tentu dapat diingat terus; 5 informasi yang disampaikan mudah usang; 6 kurang merangsang kreativitas siswa; serta 7 interaksi pembelajaran yang terjadi hanya satu arah, yakni dari guru kepada siswa. Berdasarkan uraian mengenai metode pembelajaran konvensional di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran yang terpusat pada guru, dan siswa hanya sebagai penerima materi. 27

2.1.10 Model Pembelajaran Mind Mapping