Reliabilitas Tes Taraf Kesukaran

64 Dari 40 butir soal hasil pengerjaan siswa, dilakukan penghitungan validitas soal menggunakan program SPSS 20, sehingga diperoleh 22 butir soal yang valid, dan 18 butir soal yang tidak valid. Dari 22 butir soal yang valid, kemudian dipilih 20 butir soal yang mewakili semua indikator untuk dijadikan sebagai soal tes awal dan akhir yaitu nomor 2, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 16, 21, 23, 25, 28, 29, 33, 35, 37, 38, 38, 40. Untuk hasil pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.

3.8.2.3. Reliabilitas Tes

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana, 2009: 16. A rikunto 2010: 221 menambahkan “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Pengujian reliabilitas didasarkan atas data uji coba instrumen yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Tunjungmuli dengan tujuan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian, sehingga dapat dipercaya untuk digunakan. Berdasarkan hasil penghitungan validitas, diperoleh item yang valid sebanyak 22 butir soal, dan dipilih 20 soal yang digunakan sebagai soal tes. Dari 20 item yang valid tersebut kemudian dihitung indeks reliabilitasnya dengan menggunakan reliability analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir 65 soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 20. Data dikatakan reliabel jika nilai Alpha 0,6 Priyatno, 2012:187. Berikut merupakan output hasil penghitungan reliabilitas secara keseluruhan dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. Tabel 3.5 Hasil Uji Relibilitas Cronbach’s Alpha N of Item .940 20 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0, 940, sehingga dapat dikatakan data tersebut reliabel.

3.8.2.4. Taraf Kesukaran

Sudjana 2009: 135 berpendapat bahwa “asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut”. Keseimbangan yang dimaksud ialah adanya soal-soal yang termasuk kategori mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus: I = Keterangan: I = indekstaraf kesukaran untuk tiap soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud Sudjana, 2009: 137 Kriteria yang digunakan ialah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu ialah sebagai berikut: 66 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah Sudjana, 2009: 137 Pengujian taraf kesukaran dilakukan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibandingkan dengan jumlah peserta tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kesukaran soal yang ditentukan, yaitu soal mudah, sedang, dan sulit. Untuk hasil pengujian tingkat kesukaran soal, selengkapnya pada lampiran 17. Berdasarkan hasil penghitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengujian Taraf Kesukaran Soal Kriteria Nomor Soal Mudah 2, 12, 14, 29 Sedang 4, 6, 7, 11, 16, 21, 23, 28, 38, 40 Sulit 10, 25, 33, 35

3.8.2.5. Daya Pembeda