Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping

27

2.1.10 Model Pembelajaran Mind Mapping

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai model pembelajaran Mind Mapping yang meliputi: pengertian, kelebihan, kelemahan, keunggulan, langkah- langkah pembuatan, dan langkah-langkah pembelajaran.

2.1.10.1 Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping

Menurut Silberman 2005: 188 Mind Mapping atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi siswa secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada siswa untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. Pemetaan pikiran merupakan teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk sebuah kesan Shoimin, 2014: 105. Huda 2014: 307 menambahkan bahwa: Mind Mapping bisa digunakan untuk membentuk, memvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas yang banyak sekalipun. Windura 2013: 12 mendefinisikan Mind Mapping sebagai sistem belajar dan berpikir yang meliputi: 1 menggunakan kedua belah otak; 2 menggunakan otak sesuai dengan cara kerja alamiahnya; 3 mengeluarkan seluruh potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih tersembunyi; 4 mencerminkan apa yang terjadi secara internal di dalam otak kita saat belajar dan berpikir; dan 5 mencerminkan secara visual apa yang terjadi pada otak saat sedang belajar dan berpikir. Mind Mapping merupakan sistem penyimpanan, penarikan data, dan 28 akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa otak yang menakjubkan Buzan, 2013: 12. Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa Mind Mapping merupakan model pembelajaran yang menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Pembelajaran dengan menggunakan model Mind Mapping selalu menggunakan komponen warna, garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan dan cara kerja otak. Warna, bagi otak manusia dianggap sama menariknya dengan gambar, sehingga nampak lebih menarik. Sementara garis lengkung digunakan untuk menghubungkan pikiran-pikiran kita. Garis lengkung lebih efektif digunakan dalam Mind Mapping karena garis lurus cenderung membosankan, sedangkan garis lengkung membebaskan kita untuk membentuk garis-garis penghubung sesuai imajinasi kita. Dalam Mind Mapping juga menggunakan kata, kata yang digunakan merupakan kata kunci yang mudah diingat oleh otak kita. Gambar selalu menyampaikan informasi lebih baik dari kata-kata dan juga lebih menarik perhatian kita. Berdasarkan komponen yang terdapat pada Mind Mapping, tentunya sangat menarik bila diterapkan dalam pembelajaran. Siswa akan lebih tertarik pada warna, gambar, garis, dan simbol yang ada pada Mind Mapping sehingga siswa dapat lebih fokus pada materi pelajaran. Mind Mapping juga membebaskan setiap siswa untuk berkreasi membuat peta pikirannya sendiri-sendiri. Dengan demikian, selama proses pembelajaran berlangsung, bukan guru yang menjadi pusat perhatian, melainkan siswa yang menjadi pusat dari pembelajaran tersebut. 29 Siswa juga bebas mengembangkan kreasinya. Berikut ini contoh gambar Mind Mapping. Gambar 2.1 Contoh Mind Mapping Gambar contoh Mind Mapping tersebut, menjelaskan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1 kepada siapa surat tersebut ditujukan; 2 pembuka surat, membuka surat bisa secara informal misalnya dengan Dear... atau secara formal misalnya dengan menggunakan Yth BapakIbuTuanNyonya...; 3 tujuan surat, tujuan surat dibuat misalnya untuk meminta sesuatu, menyampaikan keluhan, menjelaskan, maupun menggambarkan; 4 detail isi surat, dalam isi surat harus disebutkan waktukapan kegiatan dilaksanakan bila berupa surat undangan, tempat, tujuan dari kegiatan, siapa yang mengundang; dan 5 penutup surat, seperti halnya pembuka surat, penutup surat juga dapat menggunakan bahasa formal maupun informal. Bahasa formal misalkan dengan menggunakan hormat saya, salam hormat, maupun hormat kami. Bahasa informal misalkan dengan menggunakan salam hangat ataupun love Nurroeni: 2012

2.1.10.2 Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping