19 gerakan. Gerakan terbimbing adalah kemampuan melakukan gerakan dengan
meniru yang telah dicontohkan. Gerakan terbiasa adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada contoh gerakan. Gerakan kompleks adalah kemampuan
melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada
sebelumnya. Berdasarkan beberapa pengertian tentang hasil belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang setelah mengalami proses belajar. Kemampuan-kemampuan yang
diperoleh peserta didik meliputi tiga kemampuan, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif berupa pengetahuan
yang didukung oleh aspek afektif dan juga psikomotorik berupa sikap dan keterampilan peserta didik.
2.1.5 Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar
Pemahaman tentang karakteristik peserta didik wajib dimiliki oleh seorang guru sekolah dasar. Dengan mengenal dan memahami peserta didik, diharapkan
seorang guru dapat memberikan pendidikan dan pembelajaran secara tepat. Susanto 2013: 78−9 menjelaskan anak usia sekolah dasar berada pada tahap
operasional konkret dimana pada rentang usia 7−11 tahun, anak mulai
menunjukkan perilaku belajar yang berkembang, yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1 Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari
20 satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur
secara serentak; 2 Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami aspek-aspek kumulatif materi; 3 Anak dapat menggunakan cara
berpikir operasional untuk mengelompokkan benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya; 4 Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan
aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan menggunakan hubungan sebab akibat; serta 5 Anak dapat memahami konsep substansi, volume zat cair,
panjang, pendek, lebar, luas, sempit, ringan dan berat. Piaget 1988 dalam Rifa„i dan Anni 2011: 29 menyatakan bahwa tahap
perkembangan kognitif peserta didik sekolah dasar ada pada tahap operasional konkret dengan rentang usia 7−11 tahun. Pada tahap ini, peserta didik sekolah
dasar mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda-benda konkret. Berdasarkan karakteristik peserta didik yang masih dalam
tahap perkembangan operasional konkret, implementasinya dalam pembelajaran seorang guru harus menggunakan benda-benda konkret untuk memperjelas materi
yang akan dibelajarkan. Apabila benda yang sebenarnya tidak dapat ditunjukkan, maka guru dapat menggunakan benda tiruan dan gambar yang ditunjukkan kepada
peserta didik. Sumantri dan Syaodih 2007: 6.3−4 mengemukakan ada empat
karakteristik anak sekolah dasar, yaitu: 1 Senang bermain
Karakteristik ini menuntut seorang guru untuk menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan, dimana dalam pelaksanaan pembelajaran
21 terdapat
unsur permainan.
Pemilihan model
pembelajaran yang
menyenangkan disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari 2 Senang bergerak
Karakteristik senang bergerak, menuntut guru untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik berperan aktif dalam
proses pembelajaran 3 Senang bekerja dalam kelompok
Karakteristik senang bekerja dalam kelompok, anak lebih menyukai bergaul dengan teman sebaya dan belajar aspek-aspek yang penting dalam proses
sosialisasi. Guru dituntut untuk merancang suatu model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik belajar secara berkelompok.
4 Senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung Mereka berusaha menghubungkan konsep-konsep yang sebelumnya telah
dikuasai dengan konsep-konsep yang baru dipelajarinya. Suatu konsep juga akan cepat dikuasai peserta didik, apabila mereka dilibatkan langsung melalui
praktik dari apa yang dibelajarkan guru. Oleh sebab itu, guru perlu merancang model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli tentang karakeristik peserta didik
sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik masih suka bermain, bergerak, berkelompok, dan melakukan sesuatu
secara langsung. Berdasarkan karakteristik tersebut, guru harus melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
22 peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model
pembelajaran Pair Check. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Pair
Check memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja bersama kelompoknya. Bersama teman sekelompoknya, peserta didik akan belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, dalam proses pembelajaran akan disediakan sumber belajar yang mendukung
untuk memudahkan peserta didik dalam mendalami materi. Apabila proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal.
2.1.6 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS