Materi Sejarah Uang Model Pembelajaran

24 Menurut Susanto 2013: 149, tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS di sekolah dasar, yaitu sebagai berikut: 1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan 4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. Sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS, diperlukan pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan-tujuan tersebut. Ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode, model, dan strategi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang diterapkan hendaknya disesuaikan dengan karakteristik peserta didik serta memberikan ruang kepada peserta didik untuk menganalisis dan menjelaskan nilai-nilai yang berhubungan dengan masyarakat.

2.1.8 Materi Sejarah Uang

Materi sejarah uang termasuk dalam materi kelas III semester genap. Materi sejarah uang merupakan kompetensi dasar tersendiri yang masuk dalam Kompetensi Dasar 2, yaitu mengenal jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Materi sejarah uang berisi beberapa pokok bahasan yaitu sejarah sebelum ada uang, jenis-jenis uang dan kegunaan uang. Materi sejarah uang dirangkum dari dua buku pelajaran, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III Muhammad, Saleh, dan Ade Munajat, 2008: 63-75 , dan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III Sunarso dan Kusuma, 2007: 77-92. 25 Karakteristik materi sejarah uang pada mata pelajaran IPS cakupannya luas, bersifat hafalan sehingga menuntut peserta didik untuk mencatat, menghafal, dan mengingat. Dalam materi ini peserta didik dituntut untuk mengingat sejarah uang, jenis-jenis uang yang beredar di masyarakat, serta kegunaan uang. Dengan memerhatikan karakteristik materi, sebagai seorang guru harus mampu merancang suatu pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar peserta didik. Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap ketertarikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Salah satu model yang dapat diterapkan yaitu model Pair Check. Diharapkan melalui penerapan model pembelajaran ini, hasil belajar peserta didik dapat meningkat, serta menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2.1.9 Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menimbulkan dorongan serta motivasi yang tinggi pada peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga diharapkan hasil belajar peserta didik akan baik. Menurut Joyce dan Weil 1980 dalam Rusman 2013: 133, “model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Joyce 1992 dalam Ngalimun 2013: 7 menyata kan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam 26 merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain- lain”. Suprijono 2014: 45-6 juga mengemukakan bahwa “model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas”. Kardi dan Nur 2000 dalam Trianto 2011: 6 mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran, yaitu: 1 Bersifat rasional, teoritis, dan logis; 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; serta 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang digunakan sebagai pedoman untuk mempersiapkan dalam memulai kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang dirancang secara sistematis akan memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat pembelajaran lebih bermakna, karena peserta didik lebih mudah menyerap materi yang dibelajarkan, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif