45
3.2 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Januari hingga Mei 2015. Tempat yang dipilih untuk dilaksanakan penelitian yakni SD Negeri Karangkemiri
Kabupaten Banyumas. Kelas yang menjadi kelas eksperimen yaitu kelas III A dan kelas yang dipilih sebagai kelas kontrol atau pembanding yaitu kelas III B.
3.3 Populasi dan Sampel
Pada sub-bab ini akan dijelaskan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2013: 80. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas III SD Negeri Karangkemiri.
Jumlah anggota populasi 30 peserta didik, yang terbagi menjadi kelas III A sebagai kelas eksperimen sebanyak 15 peserta didik dan kelas III B sebagai kelas
kontrol sebanyak 15 peserta didik. Daftar nama peserta didik kelas III A dan B dapat dibaca pada lampiran 1 dan 2.
Penentuan populasi dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa faktor, yaitu kedua kelas berada dalam satu lingkungan sekolah; kualifikasi guru yang
sama, yakni lulusan Strata 1 dengan status kepegawaian PNS; sarana dan prasarana sekolah cukup memadai yang dapat digunakan oleh kelas eksperimen
dan kontrol; serta kemampuan awal peserta didik yang relatif sama. Untuk mengetahui apakah kemampuan awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas
46 kontrol sama atau tidak dilakukan uji kesamaan rata-rata. Dalam penelitian ini, uji
kesamaan rata-rata menggunakan nilai tes awal IPS materi sejarah uang. Jika rata- rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau selisih rata-rata
nilai tidak jauh berbeda, maka penelitian dapat dilanjutkan. Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan analisis
secara empiris dan statistik. Analisis empiris dilakukan dengan cara mencari selisih antara rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol. Rata-rata nilai
kelas eksperimen sebesar 63,33, sedangkan kelas kontrol sebesar 60,67. Jadi, selisih rata-rata nilai tes awal kedua kelas yaitu 2,67. Artinya, kemampuan awal
peserta didik di kedua kelas dapat dikatakan relatif sama. Setelah penghitungan secara empiris, dilakukan uji kesamaan rata-rata
secara statistik. Penghitungan secara statistik menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20 dengan uji satu sampel one sample
t test. Menurut Priyatno 2010: 31, jika – t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
dan signifikansi 0,05, maka tidak ada perbedaan secara signifikan kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kontrol. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian kesamaan rata- rata nilai tes awal kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri.
Tabel 3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata
One-Sample Test
Test Value = 60.67 T
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
Upper eksperimen
,955 14
,356 2,663
-3,32 8,64
47 Berdasarkan Tabel 3.1, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,955 untuk harga t
tabel
dengan α=0,025 uji 2 sisi dan df=14 yaitu 2,145 Priyatno, 2010: 212. Menurut Priyatno 2010: 31, jika
– t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka tidak ada perbedaan yang signifikan. Oleh karena t
hitung
t
tabel
0,955 2,145 dan signifikansi 0,05 0,356 0,05, maka tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara
kelas eskperimen dan kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama baik secara empiris
maupun statistik. Oleh karena itu, penelitian dapat dilanjutkan. Hasil perhitungan kesamaan rata-rata dapat dibaca pada lampiran 33.
3.3.2 Sampel