Pedoman Wawancara Dokumen Lembar Observasi Angket

53

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan utnuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian Sugiyono, 2013: 102. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa pedoman wawancara, dokumen, lembar observasi, angket, rubrik, dan soal-soal tes.

3.7.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara tidak terstuktur ini digunakan untuk mendapatkan informasi awal proses kegiatan pembelajaran sebelum dilaksanakannya penelitian dan berbagai permasalahan yang ada, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan apa yang akan diteliti. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibaca pada lampiran 7.

3.7.2 Dokumen

Dokumen dalam penelitian ini meliputi daftar nama peserta didik dan data nilai ujian akhir semester gasal peserta didik kelas III tahun ajaran 20142015 di SD Negeri Karangkemiri serta silabus pembelajaran. Selain itu juga digunakan alat perekam untuk pengambilan gambar dan video pada saat pelaksanaan penelitian.

3.7.3 Lembar Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Pair Check. Lembar observasi tersebut digunakan untuk 54 mengamati sesuai tidaknya pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dengan langkah-langkah model pembelajaran Pair Check pada kelas eksperimen dan kontrol. Lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Pair Check untuk guru dan peserta didik dapat dibaca pada lampiran 27 dan 29.

3.7.4 Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini, berupa angket penilaian sikap bentuk skala likert . Menurut Riduwan 2013: 38, “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini sudah dimodifikasi menjadi 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Modifikasi dilakukan atas pertimbangan, bahwa ketika peserta didik bingung untuk menentukan pilihan jawaban, peserta didik lebih cenderung memilih pilihan yang letaknya di tengah, sehingga memungkinkan ketidakvalidan jawaban peserta didik. Untuk menghindari hal tersebut dilakukan modifikasi pada skala likert. Angket dibuat dengan 5 indikator soal yang diparalelkan ke dalam bentuk pernyataan positif dan negatif, sehingga pernyataan berjumlah 10. Adapun kisi- kisi dan soal afektif dapat dibaca pada lampiran 18 dan 19. Untuk angket, hanya dilakukan pengujian validitas logis yang dilakukan oleh dua penilai ahli. Penilai ahli 1 yaitu dosen pembimbing yaitu Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. dan penilai ahli 2 yaitu guru kelas III A Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri yaitu Supyanto, S.Pd.SD. Adapun lembar telaah validitas logis dari para ahli dapat dibaca pada lampiran 20. 55

2.7.5 Rubrik