Hipotesis Desain Penelitian KEEFEKTIFAN MODEL PAIR CHECK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGKEMIRI KABUPATEN BANYUMAS

42

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. Ho 1 : Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri antara yang menggunakan model pembelajaran Pair Check dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional μ 1 = μ 2 . Ha 1 : Ada perbedaan hasil belajar IPS peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri antara yang menggunakan model pembelajaran Pair Check dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional μ 1 ≠ μ 2 . Ho 2 : Hasil belajar IPS peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri yang menggunakan model pembelajaran Pair Check tidak lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional μ 1 ≤ μ 2 . Ha 2 : Hasil belajar IPS peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri yang menggunakan model pembelajaran Pair Check lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional μ 1 μ 2 . 43 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan: 1 desain penelitian, 2 waktu dan tempat penelitian, 3 populasi dan sampel, 4 variabel penelitian, 5 data penelitian, 6 teknik pengumpulan data, 7 instrumen penelitian, serta 8 teknik analisis data.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental . Menurut Sugiyono 2013: 77, “desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Oleh kerena itu, pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain tersebut karena peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel-variabel yang datang dari luar. Selanjutnya, di dalam desain penelitian quasi experimental dibagi menjadi dua bentuk, tetapi dalam penelitian ini bentuk desain yang dipilih yaitu nonequivalent control group design. Sugiyono 2013: 79 menjelaskan bahwa “nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara random. Menurut Sugiyono desain tersebut digambarkan seperti berikut: O 1 X O 2 ............................ O 3 O 4 44 Keterangan: O 1 = tes awal kelompok eksperimen O 2 = tes akhir kelompok eksperimen O 3 = tes awal kelompok kontrol O 4 = tes akhir kelompok kontrol X = perlakuan menggunakan model Pair Check pada kelompok eksperimen Sugiyono, 2014: 118 Pada penelitian ini, desain nonequivalent control group digunakan untuk mengetahui pengaruh model Pair Check terhadap hasil belajar IPS materi Sejarah uang pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri. Model Pair Check diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan model konvensional diterapkan pada kelas kontrol. Penelitian diawali dengan memberikan perlakuan yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu tes awal O 1 dan O 2 . Nilai tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas. Setelah dilakukan tes awal, peneliti melakukan proses pembelajaran pada kedua kelas dengan menggunakan model yang berbeda. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Pair Check X, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuantidak menerapkan model pembelajaran Pair Check, tetapi menggunakan model konvensional. Selanjutnya dilaksanakan tes akhir O 3 dan O 4 untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol setelah mendapatkan pembelajaran yang berbeda dengan materi yang sama. Jadi pengaruh penggunaan model Pair Check terhadap hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Karangkemiri yaitu O 2 - O 1 – O 4 – O 3 . 45

3.2 Waktu dan Tempat