17 seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa
sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Gagne 1981 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 192 menyatakan bahwa “pembelajaran merupakan serangkaian
peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar”.
Mengacu pada beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang di dalamnya terdapat
interaksi antara guru dan peserta didik guna mencapai tujuan yang diharapkan.
2.1.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dari pembelajaran. Rifa‟i dan Anni 2011: 85 menyatakan “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Menurut Sudjana 2014
: 22 “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menempuh pengalaman belajarnya proses belajar mengajar”. Susanto 2013: 5
menyatakan “hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Bloom 1956 dalam
Rifa‟i dan Anni 2011: 86-90 membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek pengetahuan, dan pemahaman disebut kognitif tingkat
rendah, sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi disebut dengan
18 kognitif tingkat tinggi. Kemampuan menghafal pengetahuan atau ingatan
merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan penerapan merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus, dan
sebagainya, digunakan untuk memecahkan masalah. Kemampuan analisis ialah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-unsur.
Kemampuan sintesis yakni kemampuan memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam kesatuan. Kemampuan evaluasi yaitu kemampuan
membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu
aspek penerimaan, jawaban atau reaksi atau partisipasi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Penerimaan merupakan kesediaan menerima rangsangan dengan cara
memberikan perhatian ke rangsangan yang datang. Partisipasi merupakan kesediaan memberikan respon dengan cara berpartisipasi. Penilaian ialah
kesediaan untuk menentukan pilihan nilai dari rangsangan tersebut. Organisasi yakni kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilih untuk menjadi
pedoman yang mantap dalam perilaku. Internalisasi nilai yakni menjadikan nilai- nilai yang diorganisasikan tidak hanya sebagai pedoman perilaku tetapi juga
menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Terdapat enam aspek ranah psikomotoris, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan
kreativitas. Persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain. Kesiapan adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu
19 gerakan. Gerakan terbimbing adalah kemampuan melakukan gerakan dengan
meniru yang telah dicontohkan. Gerakan terbiasa adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada contoh gerakan. Gerakan kompleks adalah kemampuan
melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada
sebelumnya. Berdasarkan beberapa pengertian tentang hasil belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang setelah mengalami proses belajar. Kemampuan-kemampuan yang
diperoleh peserta didik meliputi tiga kemampuan, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif berupa pengetahuan
yang didukung oleh aspek afektif dan juga psikomotorik berupa sikap dan keterampilan peserta didik.
2.1.5 Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar