Strategi Inkuiri Kajian Teori

menyampaikan hasil diskusi kelompok; 4 keterampilan inferensi misalnya menyimpulkan bahwa sumber energi panas berasal dari sinar matahari, api dan gesekan. Tujuan yang ada di dalam KTSP hanya akan dapat dicapai dengan pembelajaran IPA yang mencakup semua unsur hakekat IPA yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak SD, dan menerapkan keterampilan proses, serta menerapkan strategi pembelajaran inovatif yaitu strategi inkuiri berbasis lingkungan.

2.1.8 Strategi Inkuiri

2.1.8.1 Hakekat Strategi Inkuiri Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri Gulo, 2005: 84-85. Sanjaya 2011:196-201 menyatakan bahwa strategi inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara sistematis, kritis, logis, dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi inkuiri adalah sebagai berikut. a. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran. b. Menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa. c. Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Penggunaan strategi inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut. a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. b. Prinsip Interaksi Proses pembelajaran inkuiri terjadi proses interaksi antara siswa dengan lingkungan. c. Prinsip Bertanya Diperlukan kemampuan guru untuk bertanya dalam proses pembelajaran inkuiri, sebab kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan merupakan sebagian dari proses berpikir. d. Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir. e. Prinsip Keterbukaan Guru bertugas menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemapuan siswa berpikir kritis, analitis, sistematis dan logis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dengan penuh percaya diri. Pelaksanaan strategi inkuiri agar dapat berjalan dengan baik harus mengacu beberapa prinsip-prinsipnya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2.1.8.2 Langkah Pelaksanaan Strategi Inkuiri Pembelajaran Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan keterampilan. Inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik Gulo, 2005:93-94. Sedangkan menurut Sanjaya 2011:201-205 menyatakan bahwa langkah pelaksanaan strategi inkuiri adalah sebagai berikut. 1 Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Dalam tahapan ini guru menjelaskan topik dan tujuan yang ingin capai, serta menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan siswa. Sehingga memotivasi belajar siswa. 2 Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu contoh persoalan mengandung teka-teki, yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. 3 Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Dalam tahapan ini guru harus mampu mengembangkan kemampuan menebak berhipotesis pada setiap siswa dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu persoalan yang dikaji. 4 Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6 Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang dipecahakan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi inkuiri berupaya mengembangkan seluruh potensi pada diri siswa baik kemampuan intelektual, emosional maupun keterampilan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan langkah pelaksanaan strategi inkuiri yang meliputi: 1 orientasi; 2 merumuskan masalah; 3 merumuskan hipotesis; 4 mengumpulkan data; 5 menguji hipotesis; 6 merumuskan kesimpulan. Keenam langkah tersebut akan dimodifikasi dengan berbasis lingkungan. 2.1.8.3 Kelebihan Strategi Inkuiri Sanjaya 2011:208 menyatakan bahwa strategi inkuiri memiliki beberapa kelebihan, diantaranya. a. Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga lebih bermakna. b. Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terlambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Dari beberapa kelebihan tersebut yang menjadikan alasan peneliti menggunakan strategi inkuiri, karena pembelajaran inkuiri memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa dan sesuai dengan gaya belajar siswa, serta meningkatkan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa. 2.1.8.4 Kekurangan Strategi Inkuiri Sanjaya 2011:208-209 menyebutkan strategi inkuiri memiliki kekurangan, diantaranya: a. Jika strategi inkuiri digunakan dalam pembelajaran akan mengalami kesulitan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk mengantisipasi kekurangan dalam strategi inkuiri, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara: 1 siswa dibentuk kelompok- kelompok belajar dengan setiap anggota kelompok mendapat tugas sendiri-sendiri sehingga pembelajaran mudah diatur dan lamanya jam pelajaran yang direncanakan guru tidak kekurangan; 2 menggunakan berbagai media atau sumber belajar yang menarik agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran, dan akhirnya kebiasaan siswa dalam belajar bisa dirubah. Dengan demikian, agar pelaksanaan strategi inkuiri berjalan lancar diperlukan adanya pembelajaran kooperatif di dalamnya. Karena pembelaran kooperatif dapat mengantisipasi kekurangan-kekurangan dan memberi manfaat dalam pelaksanaan strategi inkuiri.

2.1.9 Hakekat Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI BERBASIS AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 8 296

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PURWOYOSO 01 SEMARANG

0 4 352

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

2 25 261

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KALIKAMAL BREBES

1 19 303

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 15 323

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar Ips Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Matesih Kabupat

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreatifitas Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Ctl Pada Siswa Kelas IV SDN Growong Lor 03 Tahun 2013/2014.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEMBONGAN.

0 0 179