Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial-
kultural dalam lingkungan masyarakat.
Gagne dan Briggs dalam Uno dan Muhammad 2011:144 mengartikan pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa. Selanjutnya
Hamdani 2011:71 menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem berisi serangkaian peristiwa yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi,
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada siswa sehingga terjadi perubahan yang lebih baik pada siswa.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
2.1.3.1 Hakekat Kualitas Pembelajaran
Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan
pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran Hamdani, 2011:194.
Winataputra dkk 2008:1.21 menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dapat diketahui dari optimalisasi pencapaian komponen-komponen pembelajaran.
Komponen-komponen tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dalam
mendukung tercapainya kualitas pembelajaran yang baik. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tujuan
Tujuan pembelajaran mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang diharapakan dimiliki siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran tertentu.
b. Materi
Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dibahas dalam pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Kegiatan
Kegiatan pembelajaran
mengacu pada
penggunaan pendekatan
pembelajaran, strategi, metode, teknik dan media dalam rangka membangun proses belajar, antara lain membahas materi dan melakukan pengalaman belajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. d.
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat ketercapaian suatu kompetensi pembelajaran tertentu sehingga
dapat mengukur tingkat kualitas pembelajaran kompetensi mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan ditandai tercapaianya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran.
2.1.3.2 Indikator Kualitas Pembelajaran
Depdiknas 2004:8-10 merumuskan beberapa indikator untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas meliputi perilaku pendidik, perilaku dan dampak
belajar peserta
didik, iklim
pembelajaran, materi
pembelajaran, media
pembelajaran, sistem pembelajaran. Masing-masing indikator tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Perilaku Pendidik Keterampilan Guru
Perilaku pendidik yang berkualitas antara lain: 1 membangun persepsi dan sikap positif peserta didik, 2 menguasai substansi keilmuan dari materi yang
diajarkan, 3 memberikan layanan pendidikan yang beorientasi pada kebutuhan peserta didik, 4 menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik, 5
mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan sebagai kemampuan yang mandiri.
b. Perilaku dan Dampak Belajar Peserta Didik Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Perilaku dan dampak belajar peserta didik yang berkualitas, dapat diamati dari kompetensi yang harus dicapai sebagai berikut: 1 memiliki persepsi
dan sikap positif terhadap belajar, termasuk di dalamnya persepsi dan sikap terhadap mata pelajaran, guru, media, dan fasilitas belajar serta iklim belajar; 2
Mau dan
mampu mendapatkan
dan mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya; 3 Mau dan mampu memperluas serta
memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikapnya; 4 Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya secara
bermakna; 5 Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolah atau satuan pendidikan.
c. Iklim Pembelajaran
Iklim pembelajaran yang berkualitas meliputi: 1 suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik,
menantang, menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan; 2 perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan
kreativitas pendidik; 3 suasana sekolah dan tempat praktik lainnya yang kondusif bagi tumbuhnya penghargaan peserta didik dan pendidik terhadap
kinerjanya. d.
Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari: 1 kesesuaian
dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik; 2 ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia;
3 materi pembelajaran sistematis dan kontekstual; 4 dapat mengakomodasikan partisipasi aktif peserta didik dalam belajar semaksimal mungkin; 5 dapat
menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi dan seni; 6 materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis,
profesional, psikopedagogis, dan praktis. e.
Media Pembelajaran Media pembelajaran yang berkualitas dapat diamati dari beberapa
komponen sebagai berikut: 1 dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna; 2 mampu memfasilitasi proses interaksi antara peserta didik dan
pendidik, sesama peserta didik, serta peserta didik dengan ahli bidang ilmu yang relevan; 3 media pembelajarn dapat memperkaya pengalaman belajar peserta
didik; 4 mampu mengubah suasana belajar dari peserta didik yang pasif menjadi aktif dalam berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar
yang ada. f.
Sistem Pembelajaran Sistem pembelajaran yang berkualitas memiliki ciri antara lain: 1
sekolah dapat menonjol ciri khas kelebihannya; 2 memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan rencana operasional sekolah, agar
semua upaya dapat sinergis oleh seluruh komponen sistem pendidikan dalam wadah sekolah; 3 ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi dan
misi sekolah yang mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua civitas akademika melalui berbagai aktivitas penegmbangan; 4 dalam rangka
menjaga keselarasan antar komponen sistem pendidikan di sekolah, pengendalian dan penjaminan mutu perlu menjadi salah satu mekanismenya.
Dalam penelitian ini, sebagai indikator tercapainya kualitas pembelajaran IPA melalui strategi inkuiri berbasis lingkungan, adalah sebagai berikut: 1
perilaku pendidik, dalam hal ini yaitu keterampilan guru dalam pembelajaran; 2 perilaku peserta didik, dalam hal ini yaitu aktivitas siswa selama pembelajaran;
3 dampak belajar peserta didik, dalam hal ini yaitu hasil belajar siswa setelah pembelajaran dalam kompetensi materi tertentu yang ditetapkan guru.
2.1.3.3
Strategi Pencapaian Kualitas Pembelajaran
Untuk dapat
mencapai indikator-indikator
kualitas pembelajaran,
diperlukan strategi pencapaian kualitas. Strategi apapun yang digunakan
diperlukan kegiatan sebagai berikut: Depdiknas, 2004:11 a.
Penggunaan empat langkah bersiklus yang mencakup kegiatan merencanakan, mengerjakan, memeriksa dan mengambil langkah-langkah untuk memacu
proses pembelajaran. b.
Penggunaan data empirik dan kerangka konseptual untuk membangun pengetahuan, mengambil keputusan, dan menentukan efektivitas perubahan
tingkah laku. c.
Prediksi dan perbaikan penampilan selanjutnya secara artikulatif. d.
Penggunaan pendekatan bersiklus dan terencana. Jika digambarkan siklus empat langkah yang dimaksud adalah:
1 Merencanakan perbaikan proses PLAN.
2 Mengerjakan perbaikan DO
3 Memeriksa proses dan hasil perbaikan CHECK.
4 Mengambil langkah-langkah memacu proses perbaikan ACT.
Plan Act
Do Check
Bagan 2.1 Alur Siklus PTK
2.1.4 Keterampilan guru