2.1.4 Keterampilan guru
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tak mungkin dapat
digantikan oleh perangkat lain. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang yeng memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Dalam
proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Dengan
demikian, efektivitas proses pembelajaran terletak pada guru Sanjaya, 2011:52. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, seorang guru dituntun untuk menguasai kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi pedagogis berkenaan
dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa. Agar dapat melaksanakan pembelajaran
yang mendidik dengan baik, selain menguasai empat kompetensi tersebut, guru juga dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar, yaitu suatu
keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya yang berkenaan dengan kemampuan guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran
secara lebih efektif Anitah dkk, 2009:7.1. Hasil penelitian Turney dalam Mulyasa 2011:70-92 terdapat delapan
keterampilan mengajar guru yang berperan penting dalam menentukan kualitas pembelajaran. Keterampilan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap
pembelajaran guru
dituntut untuk
mengajukan pertanyaan,
dan kualitas
pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban siswa. Keterampilan
bertanya bertujuan
untuk mendapatkan
informasi tentang
pengetahuan dari siswa dan mendorong para siswa berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan memberi penguatan merupakan pemberian respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali
perilaku tersebut. Penguatan dapat dilakukan secara verbal kata-kata dan kalimat pujian seperti bagus, tepat dll dan nonverbal gerakan mendekati, sentuhan,
acungan jempol, dan kegiatan yang menyenangkan.
c. Keterampilan Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan siswa agar selalu antusias,
tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta
mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
d. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah keterampilan mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum
yang berlaku. Keterampilan menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk
memberikan penjelasan. Oleh sebab itu, keterampilan menjelaskan perlu
ditingkatkan agar dapat mencapai hasil optimal.
e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pembelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Agar kegiatan
tersebut memberikan sumbangan yang berarti terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, perlu dilakukan secara profesional yang akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran.
f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan
memecahkan masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi adalah sebagai berikut 1 memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan
topik diskusi, 2 memperluas masalah atau urunan pendapat, 3 menganalisis pandangan
siswa, 4
meningkatkan partisipasi siswa, 5 menyebarkan
kesempatan berpartisipasi, 6 menutup diskusi. g.
Keterampilan Mengelola Kelas Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan adalah 1
kehangatan dan keantusiasan, 2 tantangan, 3 bervariasi, 4 luwes, 5 penekanan pada hal-hal positif, 6 penanaman disiplin diri.
h.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
siswa, dan menjalin hubungan lebih akrab antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan dalam proses pembelajaran guru perlu menguasai delapan keterampilan mengajar yaitu 1 keterampilan bertanya;
2 keterampilan memberi penguatan; 3 keterampilan mengadakan variasi; 4 keterampilan
menjelaskan; 5
keterampilan membuka
dan menutup
pembelajaran; 6 keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 7 keterampilan mengelola kelas; 8 keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan. Dengan
menguasai kedelapan
keterampilan guru,
proses pembelajaran akan berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran akan
tercapai secara optimal. Sebagai penunjang pembelajaran hendaknya guru juga harus memahami
tentang bagaimana menjadi guru yang efektif, karena guru yang professional adalah guru yang efektif. Menurut Wragg dalam Marno dan Idris 2010: 29, ciri-
ciri guru yang efektif adalah pertama, mampu menentukan strategi yang dipakai sehingga memungkinkan murid bisa belajar dengan baik; kedua, memudahkan
murid dalam mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; ketiga, guru memiliki
keterampilan professional dan mampu menggunakan keterampilannya secara konsisten, bukan hanya atas dasar sekenanya; keempat, keterampilan tersebut
diakui oleh mereka yang berkompeten, seperti guru, pelatih guru, pengawas atau penilik sekolah, tutor, dan guru pemandu mata pelaajaran ataupun siswa itu
sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menjadi guru tidak hanya
pintar dalam mengajar penyampaian materi tetapi juga dapat memecahkan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan pembelajaran.
Indikator keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA melalui strategi inkuiri berbasis lingkungan antara lain: 1 Membuka pelajaran
keterampilan membuka dan menutup pelajaran; 2 Menyajikan masalah melalui demostrasi
Keterampilan menjelaskan
dan Keterampilan
bertanya; 3
Menggunakan media
pembelajaran yang
bisa berasal
dari lingkungan
Keterampilan menggunakan variasi; 4 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; 5
Membimbing siswa membuat hipotesis Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 6 Membimbing siswa melakukan penyelidikan dengan
berbasis lingkungan Keterampilan mengelola kelas dan Keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan; 7 Membimbing siswa dalam menganalisis data Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 8 Membimbing siswa
merumuskan kesimpulan Keterampilan memberi penguatan; 9 Menutup
pelajaran keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2.1.5 Aktivitas Siswa