39
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Slarang Lor Lokasi Penelitian enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor berpusat pada Desa
Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Desa Slarang Lor merupakan salah satu dari sepuluh Desa yang ada di wilayah Kecamatan
Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Desa Slarang Lor mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru
2. Sebelah Barat : Desa Randusari Kecamatan Pagerbarang
3. Sebelah Selatan : Desa Slarang Kidul Kecamatan Lebaksiu
4. Sebelah Timur : Desa Dukuhdamu Kecamatan Lebaksiu
Desa Slarang Lor terletak 4 km dari pusat Kecamatan dan 7 km dari pusat Ibu kota Kabupaten Tegal. Luas wilayah Desa Slarang Lor ± 308.089 Ha,
meliputi tanah persawahan seluas ±245.202 Ha; tanah pemukiman seluas ± 47.887 Ha, dan tanah lapangan dan sekolah seluas ±14 Ha.
Pembagian wilayah Desa Slarang Lor dalam lingkup lebih kecil dibagi menjadi wilayah dusun atau pedukuhan yaitu:
1. Bagian Utara
: pedukuhan Krasak 2.
Bagian Tengah : pedukuhan Slarang Geblag 3.
Bagian Selatan : Pedukuhan Kali Wuluh Daerah penelitian dipusatkan di pedukuhan Slarang Geblag.
Tabel 4.1 Desa yang berada di Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal No Nama
Desa 1.
Desa Kabunan 2. Desa
Pedagangan 3.
Desa Gumayun 4. Desa
Kalisoka 5.
Desa Sindang 6.
Desa Bulak Pacing 7.
Desa Salapura 8. Desa
Dukuhwaru 9.
Desa Blubuk 10. Desa
Slarang
Sumber : Data Monografi Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Tahun 2013
Desa yang berada di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal berjumlah 10 Desa, seperti yang sudah disebutkan pada tabel 4.1 Desa Slarang, yaitu Slarang
Lor yang termasuk wilayah Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal merupakan Desa dimana terdapat kesenian berupa enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor, dan
pertama kali dikembangkan oleh leluhur Ibu Suwitri sekitar abad 18. Sosialisasi pertunjukan seni Tari ini berikutnya dikembangkan dan dilestarikan oleh Ibu dari
Suwitri yaitu Ibu Darem Almarhum. Tari Topeng Slarang Lor pusat pelestariannya dikembangkan di Jln. Masjid RT 1 RW 2 Desa Slarang Lor
Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.
4.1.2. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Slarang Lor Penduduk Desa Slarang Lor dalam kehidupan sehari-hari menggunakan
bahasa Jawa dialek Tegal, bahasa krama dan bahasa Indonesia. Melalui sistem pengetahuan yang dimiliki penduduk Desa Slarang Lor mampu menyesuaikan
dengan keadaan alam sekitarnya dan mampu meningkatkan produktifitas kebutuhan sehari-hari. Penerapan sistem pengetahuan ini dapat dilihat penduduk
Desa Slarang Lor dalam menerapkan teknologi seni bangunan tradisional pada pembuatan rumah, disamping itu juga ada sebagian penduduk yang membangun
rumah dengan ciri modern. Masyarakat Desa Slarang Lor untuk generasi tua umumnya cenderung
lebih menyukai kesenian yang telah lama dikenal. Dengan sendirinya regenerasi ini dapat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kesenian yang berkembang
didaerah tersebut, termasuk enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. Generasi muda umumnya cenderung untuk menghargai hal-hal yang baru.
Mereka umumnya menyukai berbagai bidang kesenian, sehingga generasi muda itu cenderung bisa memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kesenian dalam
bentuk dan penampilan yang baru pula. Namun sayangnya generasi muda saat ini hanya menyukai kesenian yang dianggap modern. Misalnya saja tari modern, girls
band, musik pop, rock, musik dangdut dan sebagainya. Akan tetapi dalam mengapresiasi kesenian tradisi meski telah dibentuk dalam format baru, tetap saja
dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Untuk itu kondisi generasi muda ini masih perlu ditingkatkan agar mau menyukai atau mencintai kesenian tradisi
kebanggan daerahnya sendiri.
Kondisi sosial budaya masyarakat Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi
aspek pedidikan, sosial serta nilai-nilai tradisi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat setempat.
4.1.2.1 Aspek Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Desa Slarang Lor sudah maju. Berikut
tabel mengenai tingkat pendidikan bagi penduduk Desa Slarang Lor.
Tabel 4.2 Penduduk Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten
Tegal berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber : Data Monografi Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Tahun 2013
Tabel 4.2 adalah tabel yang menunjukan tingkat pendidikan Desa Slarang Lor, dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan
umum yaitu pendidikan SD, SMP, dan SMA sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan khusus yaitu pendidikan sekolah luar biasa dan pendidikan non
formal. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal memiliki taraf pendidikan yang
sudah tinggi yaitu dapat dilihat dengan masyarakat Desa Slarang Lor yang lulus pada pendidikan tingkat umum masih banyak yaitu persentase 99,31 dan yang
lulus pada pendidikan khusus yaitu dengan persentase 0,69.
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1. Lulusan Pendidikan Umum
4438 Orang 99,31
2. Lulusan Pendidikan
Khusus 31 Orang
0,69 Jumlah
44enam9 Orang
100
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Slarang Lor mempengaruhi keberadaan kesenian Tari Topeng Slarang Lor yaitu dengan tingkat pendidikan
yang sudah maju ini enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor sudah dikenal oleh masyarakat Desa Slarang Lor. Bahkan masyarakat diluar Desa Slarang Lor sudah
mulai mengenal enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. Pengenalan ditandai dengan adanya anak-anak yang hendak melanjutkan pendidikan tingkat SMP dan SMA
bahkan perguruan tinggi yang bersekolah di luar daerahnya sendiri. Dengan demikian anak-anak yang tinggal di Desa Slarang Lor secara tidak langsung
mempunyai teman di luar daerahnya sendiri dan dapat bercerita atau dalam bahasa Tegalnya sering disebut dengan getok tular yang artinya cerita dari mulut kemulut
kepada teman sekolahnya tentang kesenian khas yang ada di daerahnya yaitu Tari Topeng Slarang Lor. Seperti yang dikatakan Suwitri pada wawancara pada 13
Maret 2013 yaitu: “akeh bocah-bocah desa liya sing njaluk dilatih Tari
Topeng Slarang Lor, bocah-bocah pada ngerti neng kene ana penerus Tari Topeng Slarang Lor. Akeh anake
tetangga kulo karo kanca-kancane sing sekolah neng Slawi karo neng Adiwerna pada maring kulo yen ana
tugas nari saka sekolahan terus njaluk diajari nari maring kulo. Kulo seneng yen akeh bocah-bocah sing
kiyeng latihan nari”.Banyak anak-anak dari Desa lain yang meminta dilatih Tari Topeng Slarang Lor, anak-anak
tahu bahwa disini ada generasi penerus Tari Topeng Slarang Lor. Banyak anak tetangga saya dan teman-
temannya yang bersekolah di Slawi dan di Adiwerna datang ke saya kalau mendapat tugas menari dari sekolah
terus meminta saya untuk mengajarinya. Saya senang kalau banyak anak-anak yang semangat berlatih menari.
Selain tingkat pendidikan, keberadaan penduduk dapat dilihat dari mobilitas sosial atau mutasi penduduk. Berikut tabel penduduk Desa Slarang Lor
berdasarkan mobilitas penduduk: Tabel 4.3
Penduduk Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal berdasarkan Mobilitas Penduduk
Sumber : Data Monografi Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Tahun 2013
Mobilitas Penduduk Desa Slarang Lor menurut tabel 4.3 dapat terlihat jumlah mobilitas penduduk dari yang lahir dan meninggal dunia. Dari data
mobilitas penduduk Desa Slarang Lor yang meninggal dunia yaitu berjumlah 2enam orang yang terdiri dari masyarakat yang berusia 45 tahun keatas, hal ini
mempengaruhi keberadaan tari Topeng Slarang Lor karena sebagian besar masyarakat Desa Slarang Lor yang berjumlah 2enam orang yang meninggal dunia
sebagian besar orang tua yang menyukai Tari Topeng Slarang Lor.
4.2. Gambaran Umum Tari Topeng Slarang Lor