Awal Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor

hiburan tanggapan yang biasanya digabungkan dengan pentas wayang Cepak, sudah berpuluh tahun tidak dilakukan lagi. Tradisi mengamen yang dilakukan Suwitri sebagaimana di tahun 70-80an pun sudah tidak dilakukan lagi karena faktor usia dan gamelan serta alat pendukungnya sudah dijual guna memenuhi kebutuhan pangan. Tidak adanya tamu-tamu yang datang bertamu dan menanggap Suwitri untuk memainkan enam Jenis Tarian Topeng merupakan sebuah tontonan yang lama dinantikan dan dirindukan.

4.4. Bentuk Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor

Bentuk Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor terdiri dari: 1 Awal Pertunjukan yaitu Upacara Ritual, 2. Inti Pertunjukan yang didalamnya menampilkan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor, 3. Akhir Pertunjukan yang merupakan penutup dari pertunjukan dengan diakhiri adegan Saweran.

4.4.1. Awal Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor

Pertunjukan tari Topeng Slarang Lor diawali dengan pengrawit menabuh iringan bebuka. Pengrawit menabuh gamelan untuk mengundang para penonton agar mendatangi sumber suara yang berasal dari pekarangan dekat rumah Suwitri. Dari dalam rumah, Suwitri melakukan upacara ritual, Suwitri membawa sebuah paso tebikar kecil berisi air dan kembang werna pitu. Anaknya yang bernama Purwanti mengikutinya dari belakang. Purwanti membawa pedupan berisi arang yang sudah membara dan sebungkus kemenyan. Mereka menuju ke sebuah tempat di sudut pekarangan, dimana tempat tersebut akan dijadikan latar belakang pentas pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor. Suwitri kemudian melakukan gerakan berdoa sembari komat kamit memohon keselamatan dan ucap sukur yang lirih. Anak perempuannya yang bernama Purwanti terus menyalakan pedupan dan menaburi kemenyan. Doa tersebut adalah doa yang ditujukan pada Gustinya, pada orangtua dan leluhurnya, serta pada roh-roh halus yang berkuasa di wilayah terdekat agar dirinya diberi izin untuk melangsungkan acara, menghasilkan sebentuk peristiwa, agar diriya diberi keselamatan, ketenangan dan kesuksesan menyelesaikan tanggung jawanya sebagai pelaku seni dan pelestari budaya nenek moyangnya. Gambar 14 Ritual Foto:Irchami Putriningtyas, April 2013 Suwitri berdoa ungkapan rasa syukur, karena telah diberi kemampuan oleh Yang Maha Kuasa sehingga Suwitri dan leluhurnya dipercaya sebagai pelaku seni khususnya p4enari topeng Slarang Lor yang tujuannya selain menghIbur, juga memberikan bentuk ajaran dan ujaran serta laku lampah yang baik. Setelah cukup lama berdoa, Suwitri kemudian bangkit merapihkan beberapa dekorasi yang akan menjadi latar pertunjukannya. Ada beberapa kain batik Khas Tegal dipasang dibelakang pementasan tari Topeng Slarang Lor. Kain batik, bukan semata dijadikan sebagai layar adegan. Namun dimaksudkan untuk menunjukkan makna filosofi serta makna-makna histori yang heroik dan tinggi nilainya. Setelah itu Suwitri menaburkan sisa buga dan memercikkan air dari dari paso kecil di bantu beberapa orang agar menyebar ke seluruh lapang pekarangannya. Ini dimaksudkan agar seluruh ruang pentas dan para penonton diberi keberkahan dan keselamatan mulai dari awal pertunjukan hingga akhir oleh Tuhan Yang Maha Esa.

4.4.2. Inti Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor