Makna Simbolik LANDASAN TEORI

11

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Makna Simbolik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001:864, makna merupakan maksud pembicara atau peneliti. Menurut hidup dalam jalinan makna-makna yang dianyamnya sendiri Jazuli dalam Geertz, 2001:24. Jazuli dalam Cassirer 2001:24 menyatakan bahwa manusia adalah makhluk bersimbol. Menurut Herusatoto 2000:10 kata simbol berasal dari bahasa Yunani symbolos, yang berarti tanda atau ciri yang memberikan sesuatu hal kepada seseorang. Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa simbol atau lambang ialah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal mengandung maksud tertentu. Simbol adalah segala sesuatu benda material, peristiwa, tindakan, ucapan, gerakan manusia yang menandai atau mewakili sesuatu yang lain atau segala sesuatu yang telah diberi makna tertentu. Sementara simbolik adalah perihal pemakaian simbol lambang untuk mengekspresikan ide-ide misal sastra, seni lukis dalam Sugono, dkk 2008:1350. Simbol atau lambang mempunyai makna yang dihayati dan dipahami bersama kelompok masyarakatnya. Simbol atau lambang memiliki bentuk dan isi atau disebut juga makna. Bentuk simbol merupakan wujud lahiriah, sedangkan isi simbol merupakan arti atau makna dalam Kusumastuti, 2006:9. Simbol dan makna merupakan dua unsur yang berbeda tetapi saling berkaitan bahkan saling melengkapi. Kesatuan makna dan simbol akan menghasilkan suatu bentuk yang mengandung maksud dalam Suharto, 1991:9. Proses simbolik terjadi pada saat manusia menciptakan simbol dengan cara membuat suatu kesepakatan tentang sesuatu untuk menyatakan sesuatu dalam Herusatoto, 2003:11 mengatakan bahwa kata simbol berasal dari bahasa Yunani Symbolos yang berarti tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seorang atau orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011:1066. Menurut Hayawaka dalam Kusumastuti, 2006:10, proses simbolik terdapat pada semua peradaban manusia dari yang paling sederhana sampai pada yang telah maju, dari kelompok masyarakat yang paling bawah sampai pada kelompok yang paling atas. Keterkaitan manusia dengan simbol-simbol sangat erat pertaliannya, hal ini menunjukkan bahwa simbol merupakan salah satu perwujudan dari budaya. Talcott Parsons dalam Wahyudiarto, 2006:50 menyebutkan bahwa sistem simbol dari suatu kebudayaan dibagi menjadi 4 Empat, yaitu, a Sistem Konstitusif yang berbentuk kepercayaan dan biasanya inti dari religi; b Sistem simbol kognitif yang membentuk pengetahuan; c Sistem simbol nilai moral yang membentuk aturan-aturan, dan; d Sistem simbol ungkapan perasaan atau ekspresi. Berdasarkan berbagai teori tentang makna simbolik, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa makna simbolik adalah ungkapan yang tersembunyi dan dalam penyampaiannya menggunakan simbol. Simbol dalam seni selain berupa isyarat fisik benda-benda, gerak, ritual, kesenian namun juga dapat berupa simbol, suara, bahasa dan kata-kata. Teori yang telah dijelaskan di atas peneliti gunakan untuk mengkaji makna simbolik yang terdapat dalam enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor yang