Gerak merupakan sebagai media ungkap seni pertunjukkan tari merupakan salah satu diantara pilar penyangga wujud seni pertunjukkan yang dapat terlihat
sedemikian kuat terangkat Hermin, 2000:76. Gerak berdampingan dengan suara atau bunyi-bunyian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengutarakan
berbagai perasaan dan pikiran kemudian ditransformasikan melalui abstraksi dan distorsi gerak.
Tindakan simbolis dalam tari dinamakan ekspresi Herusantoto, 2003:104. Menurut Murgiyanto 2002:11 bahwa tidak setiap gerak laku penari
menyampaikan makna yang mudah diterka. Dengan kata lain, secara keseluruhan tari memiliki kualitas ekspresif tetapi tidak secara literer dari gerak ke gerak
dengan kata lain gerak tari memang dirancang lebih dari sekedar ekspresif. Gerak yang ada pada enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor adalah gerak
maknawi dikarenakan setelah penari menggunakan kedok, gerak penari enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor pun memiliki makna. Walaupun gerakan pada
enam Jenis Tari Topeng Slarang lor terlihat sederhana namun memiliki makna dalam setiap gerakannya. Utamanya menggambarkan kehidupan yang ada di alam
semesta dan di bumi ini dengan mensiratkan ujaran dan ajaran kesadaran tunggal, serta laku lampah yang baik, agar manusia ingat pada lahir dan matinya, hidup
dan yang menciptakannya. Gerak enam jenis tarian tersebut menyimpan makna yang tersembunyi karena adanya enam jenis kedok yang dipakai oleh si penari.
2.4.4. Musik atau Iringan
Iringan dalam tari merupakan sarana pendukung yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya, karena antara keduanya saling berkaitan. Musik
sebagai pengiring tari ada keterkaitan antara keduanya, yaitu musik sebagai pengiring tari, musik sebagai pengikat tari, dan musik sebagai ilustrasi tari. Musik
sebagai pengiring tari maksudnya musik yang disajikan sedemikian rupa sehingga tari dalam hal ini sangat mendominasi musiknya. Sedangkan yang dimaksud
musik sebagai pengikat tari yaitu musik yang dIbuat sedemikian rupa sehingga mengikat tarinya dan yang dimaksud musik sebagai ilustrasi tari adalah musik tari
yang dalam penyajiannya hanya bersifat ilustrasi atau hanya sebagai penopang suasana tari Indriyanto, 2010:21.
Fungsi musik dalam tari adalah sebagai aspek untuk mempertegas maksud gerak, membentuk suasana tari dan memberi rangsangan estetis pada penari
dengan ekspresi jiwa sesuai dengan maksud karya tari yang ditampilkan. indryiyanto, 2010: 20
Iringan pada enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor adalah; 1. Tari Endel, iringan gendingnya adalah lancaran Ombak Banyu; 2. Tari Kresna, iringan
gendingnya adalah Blenderan Praliman; 3. Tari Panji, Iringan gendingnya Ktw. Gunung Sari; 4. Tari Lanyapan Alus, iringan gendingnya adalah Lc. Malangan; 5.
Tari Patih, Iringan gendingnya menggunakan Bendrong Tegal; 6. Tari Klana, iringan gendingnya menggunakan iringan Gonjing Truntung.
2.4.5. Tata Rias
Tata rias terdiri dari dua kata, yaitu tata dan rias. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, tata adalah aturan, peraturan atau susunan sedangkan rias
berarti berdandan. Tata Rias adalah membuat garis-garis wajah sesuai dengan ide atau konsep garapan misalnya: rias kelinci, tata riasnya dengan memakai bedak
putih pada seluruh wajah dengan garis-garis hitam pada mata, alis. Pengaturan make up atau tata rias termasuk juga tata rambut.. Dalam pementasan tari, tata rias
sangatlah membantu mewujudkan ekspresi wajah penari. Tata rias wajah tidak sekedar bertujuan untuk mempercantik diri tetapi betul-betul disesuaikan dengan
peran yang akan dibawakan oleh penari. Rias yang tidak sesuai dapat memberikan kesan jelek, juga dapat mengacaukan ekspresi penari tersebut. Cara merias yang
baik adalah cara rias yang dapat mengubah bagian muka yang kurang cantik menjadi cantik Lestari,1993:63.
Fungsi rias adalah untuk merubah karakter pribadi, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk menambah daya tarik penampilan seorang penari Jazuli,
1994:116. Unsur kelengkapan tata rias adalah tata rias merupakan bagian yang berkaitan dengan pengungkapan tema atau isi cerita, dan sebagai salah satu upaya
untuk memberikan ketegasan atau kejelasan dari anatomi wajah. 2.4.5.1 Tata Rias Rambut
Menurut Lestari 1993:45, rambut merupakan mahkota bagi manusia, dan karena itu harus ditata sedemikian rupa agar bermakna bagi diri sendiri dan orang
lain. Dikatakan bermakna karena dengan melihat penataan rambut maka akan diketahui ciri khas pemakainya yang disesuaikan dengan karakter yang
dibawakan. Rambut mempunyai peran sebagai pelindung kepala yang sekaligus dapat berfungsi sebagai hiasan sehingga akan menambah keagungan dan dapat
dipergunakan sebagai simbol dari tempat dan tingkat kedudukan pemakainya Jafar dalam Lestari 1993:45.
Dalam pementasan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor, kondisi rambut penari : 1.Tari Endel, kondisi rambut digelung rapih ke belakang; 2.Tari Kresna,
kondisi rambut penari dirumbaikan secara lurus kebelakang; 3. Tari Panji, kondisi
rambut penari disanggul; 4.Tari Lanyapan Alus, kondisi rambut penari digelung
secara rapih; 5.Tari Patih, konsisi rambut penari dilepaskan ke belakang; 6.Tari Klana, kondisi rambut penari digeraikan kebelakang dengan rapih.
2.4.6. Tata Busana