Pendekatan Penelitian Data Penelitian Sumber Data

27

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini mengikuti prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati Moleong, 2004:4. Penelitian yang bersifat kualitatif, yang diuji bukan teori yang telah dirumuskan, tetapi pengamatan dan penelitian langsung di lapangan untuk mendapatkan data deskriptif. Data-data yang peneliti butuhkan berupa konsep-konsep, monografi, dan buku panduan sebagai dasar referensi otentik. Dengan ungkapan lain, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini merupakan data-data yang terkumpul melalui kajian pustaka dan observasi lapangan dengan wawancara yang bertujuan menggambarkan dan menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keadaan atau status fenomena yang tidak berkenaan dengan angka-angka Moleong, 2004:103. Jazuli 2001:19, mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari naskah, hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi maupun resmi. Jadi, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berorientasi pada fenomena dilapangan yang bertujuan untuk mendiskripsikan dan menguraikan tentang makna simbolik pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

3.2. Penentuan Lokasi dan Sasaran Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat keberadaan sebuah objek yang akan diteliti baik secara langsung dan atau melalui informan sebagai sumber data dari objek yang sedang diteliti. Adapun lokasi penelitian terletak di Desa Slarang Lor, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Kabupaten Tegal adalah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Slawi dan terletak sekitar 14 km di sebelah selatan Kota Tegal. Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Tegal terdiri atas 18 Kecamatan dan dibagi lagi menjadi 281 desa dan enam kelurahan. Salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tegal yaitu Kecamatan Dukuhwaru. Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru merupakan Desa yang pertama kali dipilih oleh nenek moyang Ibu Suwitri mengajarkan berbagai jenis Tari Topeng. Desa Slarang Lor dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Jalan desa Slarang Lor sudah berupa aspal sehingga akses menuju Desa Slarang Lor cukup mudah.

3.2.2. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah mengenai bagaimana makna simbolik pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang terdapat pada struktur pembentuk pertunjukan yang meliputi pemain yang memfokuskan pada penari Topeng Slarang Lor, perlengkapan pertunjukan kemenyan, sesaji, batik Tegal, gerak, iringan, tata rias dan busana, property topeng, serta penonton.

3.3. Data Penelitian

Data penelitian Makna Simbolik Pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal adalah enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. Data-data yang diperoleh dengan cara terjun secara langsung yaitu dengan berpartisipasi aktif yaitu sebagi penanggap dalam pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

3.4. Sumber Data

Sumber data pada penelitian adalah: 3.4.1. Wuninggar, Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Data yang didapat mengetahui keberadaan kesenian enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. 3.4.2. Suwitri, generasi penerus penari Topeng Slarang Lor. Data yang didapat tentang Latar belakang kesenian dan kemampuannya mewarisi enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor yang didalamnya meliputi asal-usul enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor dan profil penerus dan pewaris enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. 3.4.3. Purwanti, anak pertama Suwitri. Mendapatkan data tentang kegiatan yang diikuti Suwitri dan pengalamannya mendampingi Suwitri selama menjalankan kegiatan menari enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. 3.4.4. Casmadi, sebagai pengendang sekaligus pengrawit. Data yang didapat tentang laras dan gamelan apa saja yang digunakan dalam pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. 3.4.5. Masyarakat Desa Slarang Lor yang mengerti tentang kesenian diantaranya yaitu Kepala Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Peneliti mendapat data tentang letak geografi Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Kondisi sosial budaya masyarakat Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, dan peran serta minat masyarakat terhadap enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor, upaya- upaya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal untuk melestarikan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor . 3.4.6. Dharma, sebagai pengrajin Topeng Tegal. Data yang didapat tentang makna simbolik yang terdapat pada masing-masing Topeng Tegal Tari Topeng Slarang Lor. 3.4.7. Nurochman Sudibyo YS, sebagai seniman dan budayawan. Data yang didapat tentang penelitian perjalanan seni Tari Topeng di Indonesia, berbagai jenis pertunjukan Tari Tradisional, sebagai pengarah pada pentingnya nilai-nilai artistik sebagai pendukung penting pagelaran enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor. 3.4.8. Diah Setyawati, sebagai Sastrawati juga seorang seniman yang piawai dibidang tatarias dan kostum. Data yang didapat adalah tentang keselarasan dalam penataan kostum serta makeup untuk penari yang akan mementaskan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor serta makna simbolik dari batik Tegal yang terkandung didalamnya, yang secara terkait mendukung pemaknaan simbolis pada setiap karakter dan tokoh yang diceritaan oleh Penari Topeng Slarang Lor.

3.5. Teknik Pengumpulan Data