Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Kewirausahaan. Hal tersebut juga senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan, Dosen UPI Bandung, dalam judul penelitiannya yaitu Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPS DI MI Darussaadah Pandeglang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran IPS DI MI Darussaadah Pandeglang dapat meningkat setelah digunakannya model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Sri Handayani 2009, dalam judul Efektifitas Penerapan Model Berbasis Masalah Problem Based Learning dan Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 2 Malang. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning dan pembelajaran kooperatif Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar, dan respon belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 2 Malang.

2.8 Kerangka Berpikir

Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar siswa dikelas. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran. “Dalam mengajarkan pokok bahasan tertentu harus dipilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai” Trianto, 2007:9. Selama ini dalam mengajar Kewirausahaan, guru di SMK N 1 Batang belum banyak yang menggunakan model dan sumber belajar yang menarik minat dan perhatian para siswa. Sehingga seringkali siswa merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Kebanyakan dari para siswa juga belum mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam praktek Kewirausahaan baik di dalam maupun di luar kelas. Ini berarti siswa masih belum bisa berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada saat melaksanakan praktek berwirausaha di lapangan. Sehingga, disini penulis mencoba untuk menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan film sebagai sumber belajar agar proses pembelajaran bisa menjadi lebih menarik bagi para siswa. Model pembelajaran berbasis masalah bercirikan menggunakan permasalahan dari kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kemudian siswa juga dilatih untuk menyelesaikan masalah, serta mendapat pengetahuan konsep-konsep penting dari pengalaman yang diperolehnya selama menganalisis masalah. Model pembelajaran ini mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai ketrampilan dalam mengarahkan diri dan kemampuan dalam berpikir. Pembelajaran berbasis masalah dalam penggunaannya membutuhkan tingkat berpikir yang lebih, terutama dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk juga bagaimana belajar memberi solusi bagi suatu permasalahan. Dalam pembelajaran berbasis masalah, guru berperan sebagai penyaji masalah, mengadakan dialog, membantu menyelesaikan masalah, dan memberi fasilitas penelitian bagi para siswa. Selain itu, agar pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian para siswa, disini peneliti juga menambahkan film sebagai sumber belajar. Film yang ditayangkan memuat tentang kisah dari seorang wirausaha muda yang sukses, dengan salah satu jiwa wirausahanya yaitu pantang menyerah dan ulet. Sikap pantang menyerah dan ulet ini, berkaitan pula dengan materi yang akan dikaji oleh peneliti. Sehingga, dengan diterapkannya pembelajaran berbasis masalah berbantuan film sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kewirausahaan di kelas X PM SMK N 1 Batang, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis bagi para siswanya. Dari penjelasan di atas, dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut: Materi Sikap Pantang Menyerah dan Ulet Dalam materi ini, siswa harus bisa menganalisis dan memecahkan masalah serta mampu menerapkan dan mengaplikasikan kemampuannya dalam praktik kegiatan usaha. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan semangat, tidak putus asa, selalu ingin maju dan selalu mencari sesuatu yang baru sesuai dengan instrument yang telah ditetapkan. Model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah Langkah-langkah: 1. Orientasi siswapada masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dari sumber belajar Dapat meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK N 1 Batang Dengan berbantuan film sebagai sumber belajar bagi siswa Gambar. Kerangka Berpikir 2.9 Hipotesis Tindakan Dalam penelitian ini, ingin dibuktikan hipotesis : Melalui pengembangan pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan film sebagai sumber belajar akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pokok bahasan sikap pantang menyerah dan ulet kelas X PM SMK N 1 Batang. 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK atau Class Room Action Research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak- pihak yang terlibat di kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain Suharsimi, 2006:90.

3.2 Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batang yang beralamatkan di Jalan Ki Mangunsarkoro 2 Dracik Kampus Batang. Sedangkan subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X PM dengan jumlah siswanya 34 yang terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan. Waktu pelaksanaannya yaitu pada semester genap tahun pelajaran 20122013 dengan pokok bahasan Sikap Pantang Menyerah dan Ulet.