Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru; 4 Dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah akan terjadi pembelajaran
bermakna; 5 Dalam situasi pendekatan pembelajaran berbasis masalah siswa mengintegrasikan
pengetahuan dan
ketrampilan secara
simultan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; 6 Pendekatan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan
inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut: 1 Kurang terbiasanya siswa dan pengajar dengan model
pembelajaran ini; 2 Kurangnya waktu pembelajaran; 3 Siswa tidak dapat benar- benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar; 4 Guru sulit
menjadi fasilitator yang baik.
2.4 Konsep Dasar Sumber Belajar
Hamalik 2004 menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan para
siswa lainnya untuk memudahkan belajar. Menurut Udin dan Rustana 1991, menyatakan bahwa yang dimaksud sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang Djamarah, 1998:55. Sedangkan sumber belajar menurut
Abdul 2009:170 diartikan sebagai Segala tempat atau lingkungan sekitar, benda,
dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi siswa untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dengan demikian, sumber belajar merupakan segala sesuatu bisa berupa bahanmateri, tempat, maupun benda yang digunakan siswa untuk menambah ilmu
pengetahuan dan mempermudah belajar siswa. Menurut Sudirman, dkk 1991 sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana: di sekolah, di
halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-
kebijakan lainnya. Dalam mengemukakan sumber-sumber belajar ini, para ahli sepakat bahwa segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sumber belajar
sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Djamarah, 1998:56
AECT Association for Educational Communication and Technology dalam Wina, 2009:228-230 membedakan enam jenis sumber belajar yang digunakan
dalam proses belajar, yaitu : 1.
Pesan, merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal dan pesan non formal
2. Orang, semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber
belajar, namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok 3.
Bahan, merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran
4. Alat, yang dimaksud di sini adalah benda-benda yang berbentuk fisik
sering disebut juga dengan perangkat keras hardware. 5.
Teknik, yang dimaksud teknik adalah cara prosedur yang digunakan orang dalam memberikan pelajaran guna tercapai tujuan
pembelajaran.
6. Latar, latar atau lingkungan yang berada di dalam maupun luar
sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah
pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, tempat workshop, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.
Dari segi perancangannya, secara garis besar sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Sumber belajar yang dirancang learning resources by design yaitu sumber-
sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal. Atau bisa juga disebut dengan sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran bahan pembelajaran. Contohnya
adalah buku, modul, program audio, program slide suara, transparansi OHT. 2.
Sumber belajar yang dimanfaatkan learning resources by utilization yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini adalah sumber belajar
yang berada di masyarakat seperti museum, pasar, toko-toko, tokoh masyarakat, kebun binatang, waduk, film, surat kabar, televisi, dan masih
banyak yang lainnya. Berkenaan dengan sumber belajar ini, seringkali banyak orang
mempersamakannya dengan media pembelajaran. Memang benar bahwa media pembelajaran itu termasuk sumber belajar, tetapi sumber belajar bukan hanya media
pembelajaran. Jadi, media pembelajaran hanyalah bagian dari sumber belajar pada kategori bahan software dan peralatan hardware.
Menurut Muslich
2009:89, pengelolaan
sumber belajar
perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1 Sumber belajar yang dipilih dapat
dipakai untuk mencapai tujuankompetensi yang ingin dicapai, 2 Sumber belajar yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik, 3 Sumber belajar
dideskripsikan secara spesifik dan sesuai dengan materi pembelajaran, 4 Sumber belajar yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, karakteristik
afektif, dan ketrampilan motorik peserta didik. Jadi kesimpulannya, sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa dan
guru apabila sumber belajar dirancang terlebih dahulu sehingga memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Selain itu, sumber
belajar juga harus digunakan secara efektif sehingga guru bisa melakukan sebagaimana tugasnya dengan tepat. Dengan diselipkannya sumber belajar, juga
mampu menambah motivasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu, disini penulis menambahkan film sebagai sumber belajar bagi para siswa agar bisa lebih menarik
minat belajar siswa.
2.5 Film sebagai Sumber Belajar