Refleksi Proses pelaksanaan tindakan siklus I A. Perencanaan

menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan Film sebagai Sumber Belajar pada siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Batang. Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa dengan Model PBM Siklus I Interval Nilai Kategori Frekuensi 80 – 100 Baik Sekali 8 66 – 79 Baik 17 56 – 65 Cukup 7 40 – 55 Kurang 2 Jumlah 34 Tertinggi 90,00 Terendah 55,00 Rata-rata 74,85 Sumber : Data diolah, tahun 2013. Dari table diatas pada siklus I diperoleh keterangan banyaknya siswa yang memiliki nilai dengan kategori baik sekali sebanyak 8 siswa. Banyaknya siswa yang memiliki nilaidengan kategori baik sebanyak 17 siswa. Banyaknya siswa yang memiliki nilai dengan kategori cukup sebanyak 7 siswa. Serta banyaknya siswa yang memiliki nilai dengan kategori kurang sebanyak 2 siswa. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa belum memuaskan terbukti dari masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas dan KKM.

D. Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan oleh guru dan siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa, pada siklus I masih tergolong dalam kategori kurang kritis. Demikian juga dengan pengamatan terhadap aktivitas guru, pada siklus I kinerja guru dalam mengajar sudah baik namun masih ada hal-hal yang masih perlu ditingkatkan lagi contohnya dalam hal memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dari studi kasus dalam film tersebut. Selain itu, guru juga harus lebih memahami model pembelajaran berbasis masalah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan siswa halaman 67. 2. Sedangkan berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I diperoleh skor dengan rata-rata sebesar 420 termasuk dalam kategori tingkat kekritisan rendah, yang terdiri dari 19 siswa dengan tingkat kekritisan rendah, 1 siswa dengan tingkat kekritisan sangat rendah dan sisanya dengan tingkat kekritisan kategori tinggi. Ini berarti siswa yang tingkat kekritisannya rendah masih lebih banyak daripada siswa yang tingkat kekritisannya tinggi sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus II. 3. Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I, rata-rata hasil belajar menunjukkan sebesar 74,85. Ini berarti, hasil belajar siswa belum maksimal karena nilai rata- rata kelasnya belum mencapai kriteria ketuntasan minimum KKM yaitu sebesar 76. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus ke II. Rendahnya hasil belajar pada siklus I ini disebabkan karena siswa masih sedikit bingung memperoleh pembelajaran melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan berbantuan film sebagai sumber belajar yang memang belum pernah diterapkan di sekolah tersebut pada hari-hari sebelumnya.

4.1.2 Proses Pelaksanaan Tindakan Siklus II A. Perencanaan