Makna Pembelajaran Model Pembelajaran Multidimensional

adalah penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by a value complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Ranah psikomotorik terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi perseption, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. Hasil belajar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah kognitif berupa nilai pretest dan posttest sedangkan ranah afektif dan psikomotorik berupa peningkatan keterampilan proses sains.

2.2 Model Pembelajaran Multidimensional

2.2.1 Makna Pembelajaran

Menurut Putra 2013: 15, pengertian pembelajaran banyak didefinisikan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai berikut. 1. Knowles Pembelajaran adalah cara pengorganisasian siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Woolfolk Pembelajaran berlaku apabila suatu pengalaman secara relative menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku. 3. Oemar Hamalik Pembelajaran ialah suatu kombinasi yang tersusun dari unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan definisi oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tidak semata-mata menyampaikan materi sesuai target kurikulum tanpa memperhatikan kondisi awal siswa, tetapi juga terkait dengan unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi demi mencapai tujuan pembelajaran Putra, 2013: 17. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antar guru dengan siswa atau antar siswa. Dalam proses komunikasi bisa dilakukan secara lisan verbal, dan dapat pula dilakukan secara nonverbal seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Komunikasi dalam pembelajaran ditujukan untuk membantu proses belajar. Aktivitas belajar itu bisa dilakukan secara mandiri, yaitu ketika siswa melakukan aktivitas belajar sendiri seperti mengkaji buku, melakukan kegiatan di laboratorium, atau menyelesaikan proyek, dan dapat pula secara kelompok seperti pembelajaran di kelas. Pembelajaran sains fisika pada hakikatnya terdiri empat komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, produk ilmiah, dan aplikasi. Sebagai sikap merupakan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Sebagai proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Sebagai produk berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Sebagai aplikasi merupakan metode ilmiah dan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari Yulianti Wiyanto, 2009. Tujuan pembelajaran fisika, yaitu siswa dituntut mampu berpikir secara kritis dan logis, kreatif serta dapat mengemukakan pendapat dan berargumentasi secara benar.

2.2.2 Makna Model Pembelajaran