Uji Gain Uji Normalitas Uji Hipotesis

3.9.2 Analisis Data Tes

3.9.2.1 Uji Gain

Data hasil tes siswa diperoleh dari jawaban siswa atas perangkat tes keterampilan proses sains yang telah diuji validitas dan reliabiltiasnya. Kemudian dilakukan penilaian dengan memberikan skor 4 pada jawaban yang benar alasan tepat, skor 3 jawaban benar alasan kurang lengkap, skor 2 jawaban benar alasan salah atau sebaliknya, skor 1 jawaban salah alasan salah, dan skor 0 tidak menjawab. Hasil penilaian dilakukan dengan menjumlahkan skor tersebut dibagi jumlah skor maksimal. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah menerapkan model pembelajaran multidimensional digunakan perbandingan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi. Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain pretest-posttest kelas terhadap gain maksimum yang mungkin diperoleh. Untuk perhitungan nilai gain yang dinormalisasikan digunakan faktor Hake sebagaimana dikutip oleh Subagyo, dkk 2009. Keterangan: = skor rata-rata pretest = skor rata-rata posttest Adapun interpretasi yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3.9 Interpretasi Gain Ternormalisasi Nilai gain ternormalisasi Kriteria Rendah Sedang Tinggi

3.9.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada data rata-rata skor pretest dan posttest. Pengujian digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak dan dilakukan untuk menentukan uji statistik yang digunakan selanjutnya. Uji normalitas yang digunakan menggunakan tes kecocokan Chi Kuadrat dengan rumus: ∑ Keterangan: = chi kuadrat = frekuensi pengamatan = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas Kriteria pengujian jika  2 hitung  2 tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1, taraf signifikan 5, maka berdistribusi normal.

3.9.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi rata-rata nilai pretest dan posttest. Uji ini dilakukan dengan tujuan mengetahui perbedaan tes keterampilan proses sains siswa yang diperoleh sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran multidimensional. Hipotesis yang diajukan, yaitu: Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai tes KPS sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran multidimensional. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai tes KPS sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran multidimensional. Rumus yang digunakan untuk uji t adalah sebagai berikut. √ ∑ Arikunto, 2006: 306-307 Keterangan: = mean dari perbedaan pretest dengan posttest = deviasi masing-masing subjek ∑ = jumlah kuadrat deviasi = subjek pada sampel Kriteria pengujian adalah Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel sedangkan Ho ditolak dan Ha diterima jika jika t hitung t tabel , dengan taraf signifikansi 5, derajad kebebasan dk= n-1.

3.9.3 Analisis Data Angket