55
3.5.1.2 Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan Sugiyono 2014 : 362.
Untuk menguji reliabilitas soal tes digunakan rumus KR-21 sebagai berikut:
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k = banyaknya item
s = standar deviasi = Mean Riduwan 2013: 109.
Besar r
11
dikonsultasikan dengan harga kritik product moment menggunakan
taraf signifikasi α = 5, jika r
11
r
Tabel,
maka perangkat tes dikatakan reliabel. Setelah dilaksanakan uji validitas, soal-soal yang valid
kemudian di hitung reliabilitasnya dengan menggunakan rumus seperti di atas. Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan diperoleh data perbandingan r
11
0,894 dan r
Tabel
0,349. Nilai r
11
r
Tabel
0,894 0,349. Dari hasil penghitungan tersebut maka butir soal yang digunakan dinyatakan sudah reliabel. Hasil
penghitungan reliabilitas butir soal lebih lengkap terlampir.
3.5.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks
56 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Untuk menghitung indeks kesukaran
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto 2013: 223. Kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Hasil penghitungan secara lengkap terlampir. Berikut hasil penghitungan
tingkat kesukaran dari 40 butir soal uji coba. Tabel 3.3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kategori Soal Jumlah
Soal Mudah 19
Soal Sedang 20
Soal Sukar 1
Jumlah 40
3.5.1.4 Daya Pembeda Soal
Menurut Arikunto 2013: 226 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan
P =
57 tinggi dengan peserta didik yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan rumus
sebagai berikut: D =
-
=
-
Keterangan : D = daya pembeda soal
= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Arikunto 2013: 228 Untuk menafsirkan hasilnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
D = 0,00 - 0,20 : berarti jelek D = 0,21 - 0,40 : berarti cukup
D = 0,41 - 0,70 : berarti baik D = 0,71
– 1,00 : berarti baik sekali D = negatif
: semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
58 Dalam menentukan daya pembeda soal, seluruh peserta tes dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok siswa yang berkemampuan tinggi atau kelompok atas upper group dan kelompok siswa yang berkemampuan rendah
atau kelompok bawah lower group. Nilai daya pembeda yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai yang berklasifikasi cukup sampai baik sekali.
Berikut ini hasil penghitungan daya beda dari 40 butir soal. Tabel 3.4. Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Kategori Soal Jumlah
Negatif 2
Jelek 13
Cukup 8
Baik 16
Baik Sekali 1
Jumlah 40
Berdasarkan analisis daya pembeda butir soal di atas, maka sebanyak 25 butir soal yang memenuhi daya pembeda dari cukup sampai baik sekali. Hasil
penghitungan daya pembeda butir soal lebih lengkap terlampir.
3.5.2 Instrumen Non Tes
Instrumen non tes dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu juga menggunakan
lembar pengamatan model yang dinilai oleh guru kelas. Lembar observasi pengamatan siswa digunakan untuk memantau keberlangsungan proses
pembelajaran pada kelas kontrol maupun eksperimen, pengamatan dilakukan oleh guru kelas III. Observasi digunakan untuk mengambil data berupa aktivitas siswa