28 observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui
eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam,dan IPA dapat dikatakan sebagai produk ilmiah, proses ilmiah, sikap ilmiah, dan prosedur ilmiah.
2.1.7 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar SD
Menurut De Vito,et al 1993 dalam Samatowa 2011: 104 Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di lingkungannya,
membangun keterampilan yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari. Penggunaan media
dalam pembelajaran akan memperbanyak penglaman belajar siswa, membuat siswa menjadi tidak bosan, dan memberikan pengalaman belajar yang menarik
kepada siswa. Blough, et al 1958 dalam Samatowa 2011: 104 mengemukakan bahwa
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa belajar IPA, mendeskripsikan dan menjelaskan hasil kerja dan
prosedurnya. Tujuan utama pembelajaran IPA SD adalah membantu siswa memperoleh ide, pemahaman, keterampilan life skills esensial sebagai warga
Negara. Life skills esensial yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan menggunakan alat tertentu, kemampuan mengamati benda dan lingkungan
sekitarnya, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif,
29 menanggapi dan memecahkan masalah secara efektif.
Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah siswa dapat menyadari keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki rasa ingin tahu untuk menggali
berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran IPA meliputi alam semesta keseluruhan, benda-
benda yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan diluar angkasa, baik yang dapat diamati indra maupun yang tidak dapat diamati oleh indra. Oleh
karena itu, secara umum IPA dipahami sebagai ilmu kealaman yaitu ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Dan secara
umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan berkembang lewat angkah- langkah observasi, merumuskan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian
hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan,serta penemuan teori dan konsep. Dan dapat pula dikatakan bahwa hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud
sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.
Laksmi 1986 dalam Trianto 2013: 141 menyatakan bahwa nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain: a kecakapan
bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah ilmiah, b keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah, c memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik dalam kaitannya
30 dengan pelajaran IPA maupun dalam kehidupan.
Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, menurut Laksmi 1986 dalam Trianto 2013: 142 pendidikan IPA disekolah
mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu: 1
Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersikap.
2 Menanamkan sikap hidup ilmiah.
3 Memberikan ketrampilan untuk melakukan pengamatan.
4 Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai
ilmuan penemunya. 5
Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan.
Melihat model tersebut, Kardi dan Nur 1994 dalam Trianto 2013: 142 menyatakan bahwa hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan
metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian pembelajaran IPA pada tingkat pendidikan mana pun harus dikembangkan dengan memahami berbagai
pandangan tentang makna IPA dalam konteks pandangan hidup yang dipandang sebagai suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan sosial,
sehingga pembelajaran IPA yang dilaksanakan akan lebih bermakna. Berdasarkan penjelasan mengenai hakikat pembelajaran IPA di sekolah
dasar, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan,
membangkitkan ide-ide dan membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu.
31
2.1.8 Materi Hubungan Keadaaan Awan dan cuaca