Pengertian Pembelajaran Landasan Teori

18 2 Psikologis terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Intelegensi yang dimiliki dapat mempengaruhi belajar. Begitu pula dengan perhatian dan minat, jika tidak memiliki perhatian dan minat pada bahan pelajaran, ia merasa bosan dan tidak suka terhadap apa yang dipelajarinya. 3 Kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani. Keduanya dapat mempengaruhi belajar.

2.1.2.2 Faktor Ekstern

1 Keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi rumah tangga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. 2 Sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi kegiatan belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3 Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Hal yang mempengaruhi dalam masyarakat yaitu kegiatan siswa, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi antar peserta didik, antara 19 peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran menurut Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 191 adalah: Seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa, sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction pembelajaran mandiri dan bersifat eksternal jika peserta didik melakukan external instruction pembelajaran dari luar dengan pendidik guru sebagai pembelajar. Seda ngkan Gagne 1981 dalam Rifa’i dan Anni 2011:192 mengemukakan pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar siswa dapat memproses informasi nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan siswa kedalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut akan dapat memberikan hasil berupa kemampuan pada siswa untuk melakukan berbagai penampilan. 20 Dimyanti 2006 dalam Susanto 2013: 186 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Untuk menjadikan siswa belajar aktif perlu adanya suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa mencapai tujuan. Strategi pembelajaran tersebut terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang mampu menjamin siswa mencapai tujuan diakhir kegiatan pembelajaran. Sehingga, guru perlu mencoba metode baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatka motivasi siswa untuk belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, selain itu guru mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran yaitu seperangkat peristiwa dimana terjadi proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang membuat mereka aktif sehingga mencapai suatu tujuan.

2.1.3 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Tugu 2 Depok)

2 20 213

Upaya peningkatan minat belajar fiqih melalui strategi pembelajaran crossword puzzle di MTS Islamiyah Ciputat: penelitian tindakan kelas di MTs Islamiyah Ciputat

10 57 183

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

Keefektifan Strategi Crossword Puzzle pada Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jatimulya 02 Suradadi Tegal

1 19 197

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284