22 mengerjakan tes, mengisi angket.
5 Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram,
peta, pola. 6
Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-lalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan pameran
simulasi, menari, berkebun. 7
Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktir, menemukan hubungan hubungan, membuat
keputusan. 8
Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya.
Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan agar siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
keberhasilan dalam proses belajarnya.
2.1.4 Hasil Belajar
Menurut Rifa’i dan Anni 2011: 85 hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-
aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan
tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
23 kegiatan belajar Susanto 2013: 5. Suprijono 2009: 5 mengemukakan bahwa
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Selanjutnya, Benyamin S. Bloom 1956 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 86
menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan
pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan
application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif
dalam belajar mencakup kategori penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan
pembentukan pola hidup organization by a value complex. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf,
manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Menurut Elizabeth Simpson, kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu persepsi perception, kesiapan set,
gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas
originality. Menurut Gagne 1979 dalam Suprijono 2009: 5 hasil belajar berupa: 1
Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 Keterampilan intelektual, yaitu
kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 Strategi kognitif, yaitu
24 kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4
Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Berdasarkan pengertian hasil belajar menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan kemampuan dan
keterampilan pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah siswa mengalami aktivitas atau kegiatan belajar.
2.1.5 Karakteristik Anak Usia SD