Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Berdiskusi
Pada kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran KTSP Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan terdapat
komponen-komponen pembelajaran
yang berhubungan dengan kesantunan. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada SMP
kelas VIII terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengar,
berbicara, menulis, dan membaca. Maka, penulis mengimplikasikan kesantunan berbahasa pada siswa SMP kelas VIII, dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
di dalam silabus pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMP yang berkaitan dengan aspek
keterampilan berbicara, sebagai berikut.
Tabel 2.1 Silabus Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama STANDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
Berbicara Mengemukakan
pikiran, perasaan, dan informasi melalui
kegiatan diskusi dan protokoler
10.1 Menyampaikan persetujuan,
sanggahan, dan penolakan
pendapat dalam diskusi disertai
dengan bukti atau alasan
• Mampu menentukan
mekanisme diskusi •
Mampu menyampaikan persetujuan, sanggahan,
dan penolakan pendapat dalam diskusi dengan
etika yang baik dan argumentatif
Berdasarkan Kompetensi Dasar KD dan Indikator yang telah disebutkan di atas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tampak bahwa terdapat materi mengenai
aspek keterampilan berbicara yang dapat dikaitkan dengan kesantunan bertutur, sehingga dapat membantu siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka
dalam percakapan. Tujuan guru membelajarkan kesantunan bertutur adalah agar siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, sopan, dan santun, serta
pembelajaran secara lisan maupun tulisan dengan kreatif. Selain itu, menggunakan tuturan yang sopan dan santun akan membantu keseimbangan
dalam berkomunikasi dan rasa nyaman antara penutur dan mitra tutur. Berdasarkan hal tersebut, cara yang dapat digunakan guru dalam membelajarkan
kesantunan bertutur adalah dengan mengimplikasikannya terhadap kompetensi dasar, yaitu menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat
dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.
BAB III METODE PENELITIAN