Sebagai simpulannya terhadap teori kesantunan Leech, Chaer 2010: 61–62 menyimpulkan maksim-maksim kesantunan Leech sebagai berikut.
a maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, dan maksim kerendahan hati adalah maksim yang berhubungan dengan keuntungan atau
kerugian diri sendiri dan orang lain b maksim kesepakatan dan simpati adalah maksim yang berhubungan dengan
penilaian buruk atau baik penutur terhadap dirinya sendiri atau orang lain c maksim kearifan dan kerendahan pujian adalah maksim yang berpusat pada
orang lain other centered maxim d maksim kedermawanan dan kerendahan hati adalah maksim yang berpusat
pada diri sendiri self centered maxim
2.3 Skala Kesantunan
Skala kesantunan adalah peringkat kesantunan yang dimulai dari yang tidak santun sampai dengan yang paling santun Chaer, 2010: 63. Menurut Rahardi
2005: 66 sedikitnya terdapat tiga macam skala pengukur peringkat kesantunan yang sampai dengan saat ini banyak digunakan sebagai dasar acuan dalam
penelitian kesantunan. Ketiga macam skala itu adalah 1 skala kesantunan menurut Leech, 2 skala kesantunan menurut Brown and Levinson, dan 3 skala
kesantunan menurut Robin Lakoff.
2.3.1 Skala Kesantunan Leech
Leech dalam Rahardi, 2005: 86–87 menyatakan setiap maksim interpersonal itu dapat dimanfaatkan untuk menentukan peringkat kesantunan sebuah tuturan.
Berikut skala kesantunan yang disampaikan Leech sebagai berikut: 1. Skala Kerugian dan Keuntungan Cost-benefit scale
Skala ini menunjuk pada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkankan oleh sebuah tindak tutur pada sebuah pertuturan. semakin tuturan
tersebut merugikan diri penutur, maka akan semakin dianggap santunlah tuturan itu. Semakin tuturan itu menguntungkan diri penutur, akan semakin dianggap
tidak santunlah tuturan itu. Demikian sebaliknya, semakin tuturan itu merugikan diri mitra tutur akan semakin dianggap santunlah tuturan itu.
Skala ini menjelaskan mengapa, walaupun sama-sama bermodus imperatif dan intonasinya sama tuturan-tuturan berikut semakin ke bawah semakin santun
Gunarwan dalam Chaer, 2010: 66. 1 Bersihkan toilet saya.
2 Kupaskan mangga. 3 Ambilkan koran di mejaku.
4 Beristirahatlah. 5 Dengarkan lagu kesukaanmu ini.
6 Minum kopinya.
2. Skala Pilihan Optionality Scale Skala pilihan ini menunjuk kepada banyak atau sedikitnya pilihan options yang
disampaikan si penutur kepada si mitra tutur di dalam kegiatan bertutur. Semakin pertuturan itu memungkinkan penutur atau mitra tutur menentukan pilihan yang
banyak dan leluasa, akan dianggap semakin santunlah tuturan itu. Sebaliknya, apabila pertuturan itu sama sekali tidak memberikan kemungkinan memilih bagi