Tuturan Interogatif yang Menyatakan Makna Pragmatik Ajakan

merupakan sarana utama komunikasi dan 2 tuturan baru memiliki makna jika direalisasikan dalam tindak komunikasi nyata, misalnya membuat pernyataan, pertanyaan, atau permintaan.

2.5.2 Jenis-jenis Tindak Tutur

Austin dalam Leech 2011: 316 mengklasifikasikan ada tiga jenis tindak tutur, yaitu 1 tindak lokusi locutionary act, 2 tindak ilokusi Illocutionary act, dan 3 tindak perlokusi perlocutionary act.

1. Tindak Lokusi

Tindak tutur lokusi merupakan tindak tutur yang melakukan tindakan mengatakan sesuatu berupa kata-kata tertentu yang diucapkan dengan suatu makna dan acuan Leech, 2011: 316. Oleh karena itu, yang diutamakan dalam tindak tutur lokusi adalah isi tuturan yang diungkapkan oleh penutur Rusminto, 2015: 67. Berikut contoh tindak lokusi Chaer, 2010: 27. Jembatan Suramadu menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura Kalimat tersebut dituturkan semata-mata hanya memberi informasi sesuatu tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu. Informasi dari kalimat tersebut adalah jembatan Suramadu menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.

2. Tindak Ilokusi

Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang melakukan tindakan dalam mengatakan sesuatu Leech, 2011: 316. Moore dalam Rusminto 2015: 67 menyatakan bahwa tindak ilokusi merupakan tindak tutur yang sesungguhnya atau yang nyata diperformasikan oleh tuturan, seperti janji, sambutan, dan peringatan. Berikut contoh tindak ilokusi Chaer, 2010: 28 Ujian Nasional sudah dekat Kalimat di atas apabila dituturkan oleh seorang guru kepada murid-muridnya, selain memberi informasi mengenai ujian nasional yang sudah dekat, kalimat tersebut juga berisi tindakan, yaitu mengingatkan agar murid-murid harus giat belajar agar lulus dalam ujian nasional.

3. Tindak Perlokusi

Menurut Tarigan 2015: 100 tindak perlokusi adalah melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Menurut Chaer 2010: 28 tindak perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai pengaruh atau efek terhadap lawan tutur atau orang yang mendengar tuturan itu. Maka, tindak perlokusi sering disebut sebagai The Act of Affective Someone tindak yang memberi efek kepada orang lain. Berikut contoh dari tindak perlokusi. Rumah saya jauh sih Tuturan di atas bukan hanya memberi informasi bahwa rumah si penutur jauh, tetapi juga bila dituturkan oleh seorang guru kepada kepala sekolah dalam rapat penyusunan jadwal pelajaran pada awal tahun menyatakan maksud bahwa si penutur tidak dapat datang tepat waktu pada jam pertama. Maka efek atau pengaruhnya yang diharapkan si kepala sekolah akan memberi tugas mengajar tidak pada jam-jam pertama; melainkan pada jam lebih siang. Menurut Parker dalam Nadar, 2013: 18 tindak tutur terbagi menjadi dua bentuk, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Tindak tutur langsung adalah tuturan yang sesuai modus kalimatnya, misalnya kalimat berita untuk memberitakan, kalimat perintah untuk menyuruh, mengajak, ataupun memohon, dan kalimat