6.2.2 Pengumpulan dan analisis data
Data diambil dengan cara ‘stratified random sampling’, dimana TPI ditentukan dipilih berdasarkan strata yang memenuhi kriteria, yaitu banyak
kapal yang mendaratkan hasil tangkapan ikan cucut dan pari, dan frekuensi pendaratan tinggi tiap hari ada pendaratan cucut dan pari. Dalam pelaksanaan
pengumpulan data biologi tidak bisa sepenuhnya menggunakan sampling acak, pertimbangan kemudahan dalam pengumpulan data terpaksa dilakukan demi
mendapatkan data yang dibutuhkan.
Kebiasaan makan
Jenis data yang dikumpulkan adalah jumlah dan komposisi makanan dari ikan cucut dan pari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan
makan, komposisi makanan dan membandingkan makanan cucut dan pari dari jenis yang terpilih. Metode untuk menghitung jumlah makanan pada isi perut ikan
telah banyak dilakukan beberapa peneliti Cristina, 2003. Analisa isi perut ikan dilakukan dengan cara metode kwantitatif, yaitu mengidentifikasikan secara
detail dan menghitung jumlah setiap individu, melalui metode volumetrik. Data jenis makanan yang berhasil dikumpulkan sebanyak 527 cucut yang
dibedah isi perutnya dan diteliti isi lambungnya terdiri dari lima jenis. Kelima jenis ikan tersebut adalah Carcharhinus dussumieri, Carcharhinus falciformis,
Carcharhinus sealei, Carcharhinus sorrah dan Sphyrna lewin. Selanjutnya 731 pari yang diteliti isi lambungnya terdiri dari tujuh jenis, jenis ikan tersebut
adalah Aetoplatea zonura, Dasyatis kuhlii, Himantura bleekeri, Himantura gerrardi, Himantura jenkinsii, Himantura uarnak, dan Himantura undulata.
Untuk mengetahui apakah ikan cucut dan pari mempunyai jumlah jenis dan komposisi yang sama berdasarkan jenis makanan, digunakan analisis
multidimensi bagian dari Analisis Multivariat. Perhitungan analisis multidimensi menggunakan program Statistica versi 6. Tujuan analisis ini adalah untuk
mempelajari interaksi atar jenis ikan berdasarkan data komposisi makanannya analisis multidimensi disajikan pada bab 3.
Biologi Reproduksi
Data yang dikumpulkan adalah ukuran individu menurut jenis ikan, jenis kelamin, jumlah telur, jumlah embrio dari cucut dan pari. Tujuan penelitian
ini adalah
untuk mendapatkan
informasi tentang
parameter biologi
reproduksi seperti ukuran ikan pertama matang gonad, frekuensi pemijahan, fekunditas dan rekruitmen. Infomasi ini dapat menjelaskan nilai prediksi
perikanan dan dapat digunakan untuk menformulasikan pengelolaan perikanan secara rasional.
Analisa nisbah kelamin dilakukan untuk memberi gambaran proporsi perbandingan jantan dan betina dari satu populasi. Secara alamiah perbandinganya
adalah satu berbanding satu. Namun dilapangan sering terjadi perbandingan nisbah kelamin yang tidak seimbang. Hal ini umumnya disebabkan karena adanya
tingkah laku ikan menurut jenis kelamin, kondisi lingkungan, aspek penangkapan ikan dll.
Berdasarkan data biologi yang berhasil dikumpulkan, sebanyak tujuh jenis cucut dan enam jenis pari dianalisis ukuran pertama matang kelaminnya. Namun
dari tiga belas jenis cucut dan pari tersebut, hanya tujuh jenis yang memiliki data cukup untuk dianalisis. Analisis ukuran pertama matang kelamin dilakukan
dengan dua metode, yaitu metode kurva logistik, dan hubungan panjang klasper dan ukuran ikan.
Biologi reproduksi ditentukan dengan mengukur panjang dan berat setiap individu menurut spesies dan jenis kelamin. Bagi binatang jantan ukuran dan
luasnya pengkapuran calcification klasper akan dicatat. Gonad ditentukan tingkat kematangannya dengan menggunakan karakteristik makroskopis dan
kriteria yang diadopsi dari Cristina 2003, seperti pola perkembangan dari ovarium untuk ikan betina serta dari testes dan klasper untuk ikan jantan. Indek
gonadosomatik IGS dari betina dan jantan matang kelamin dihitung. Ukuran, bobot, jenis kelamin, dan jumlah embrio dalam ikan betina dicatat.
Klasifikasi tingkat kematanganan gonad telah banyak didiskusikan oleh para ahli biologi perikanan. Ada yang membagi kematanganan gonad dalam tiga
tingkatan, namun ada juga yang mendifinisikannya menjadi sembilan tingkatan. The International Concil for the Exploitation of the Seas membagi tingkat
kematangan gonad dalam tujuh tingkatan. Untuk perairan tropis, Bal dan Rao 1990 mendifinisikan tingkat kematangan gonad dalam lima tingkatan, yaitu: 1.
Dara, 2 Dara berkembang, 3 Berkembang, 4 Matang, 5 bertelur mijah. Mengacu pada metode Cristina 2003 untuk penelitian cucut dan pari ini, tingkat
kematangan gonad untuk ikan betina dibagi dalam lima katagori yakni 1. dara, 2. dara berkembang, 3. berkembang, 4. matang dan 5. memijah, sedangkan tingkat
kematangan kelamin ikan jantan dibagia dalam empat katagori yaitu: 1. muda, 2. menjelang dewasa, 3. dewasa, 4. matang yang mengacu pada Cristina 2003.
Untuk berbagai bentuk kepentingan, analisa tingkat kematangan untuk ikan betina disederhanakan menjadi tiga, yakni tingkat 1 dan 2 digabung menjadi satu, dan
tingkat 4 dan 5 juga digabung. Sedangkan ikan jantan juga disederhanakan menjadi tiga tingkatan, tingkat pertama dan kedua digabung menjadi satu
tingkatan. Pengetahuan tetang ukuran ikan pertama matang gonad lm merupakan
nilai dasar yang digunakan agar ikan tersebut tidak ditangkap dan diberi kesempatan untuk memijah. Analisa tingkat kematangan gonad dilakukan dengan
cara menghitung proporsi ikan yang matang. Ukuran panjang ikan yang terdiri dari 50 persen matang gonad adalah ukuran ikan pertama matang gonad Cristina
2003.
Parameter pertumbuhan
Data yang dikumpulkan adalah dat frekwensi ukuran tubuh panjang atau lebar dan tulang untuk menghitung umur dan parameter populasi cucut dan pari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari parameter dinamika populasi seperti pertumbuhan, umur relatif, dan laju eksploitasi.
Penelitian parameter umur untuk jenis ikan pari Dasyatis kuhlii dilakukan melalui metode vertebral centra yang diekstrak dari vertebral colum. Sampel
diambil dari tulang punggung ikan yang disimpan dalam keadaan beku, kemudian dibawa ke laboratorium. Sampel dikumpulkan dari tempat pendaratan ikan setiap
bulan dari berbagai ukuran. Masing-masing sampel direndam dalam larutan sodium hypochlorite dengan kadar 5 selama 5 sampai 20 menit tergantung
ukuran sampel, kemudian dicuci dan dikeringkan Simplendorfer, 1993. Selanjutnya tiap sampel dipotong dengan ukuran 0,3 – 0,4 mm dengan
menggunakan pemotong isomat diamon. Perhitungan umur diperoleh dari marginal increments dengan ukuran 0,1
ụm, dengan menggunakan alat software IM 1000, kamera digital DC 300, dan microscop leica MZ 7,5. Analisa umur ini
dilakukan di laboratorim biologi Murdoch University, Perth Auatralia. Selanjutnya hasil perhitungan umur ini digunakan dalam menganalisa laju
pertumbuhan melalui metode von Bertalanffy, baik untuk ikan Dasyatis kuhlii betina maupun jantan
Upaya menentukan parameter dinamika populasi ikan cucut dan pari dari jenis lainnya diestimasi dengan menggunakan model analitik, berdasarkan data
distribusi panjang atau lebar cawan ikan cucut dan pari dengan menggunakan perangkat lunak FiSAT Sparre dan Venema, 1992; Gayanilo, 1995. Hasil
analisisis tidak memuaskan karena mendapatkan nilai yang tidak rasional, hal ini mungkin disebabkan ketidak sesuaian metode ini untuk diterapkan pada ikan
ccucut dan pari.
6.3 Hasil 6.3.1 Kebiasaan makan