perairan Australia Last dan Steven, 1994. Hasil studi biologi reproduksi spesien ini merupakan catatan penelitian pertama di perairan Asia Tenggara.
Hasil penelitian lain menunjukan bahwa ikan cucut jenis Alopias vulpinus menetas di dalam rahim induknya dan kemudian dilahirkan dengan panjang 1,2
sampai 1,5 meter Hoeve, 1988. Ikan cucut jenis Carcharhinus cautus memiliki panjang pertama kali matang gonad pada ukuran 105 cm dengan umur empat
sampai lima tahun di perairan Australia Barat White et al, 2002. Penelitian biologi reproduksi sangat bermanfaat untuk memahami
regenarasi tahunan dari stok ikan Cortes, 2000. Parameter biologi reproduksi seperti ukuran ikan pertama matang gonad, frekwensi pemijahan, fekunditas dan
rekruitmen dapat menjelaskan nilai prediksi perikanan dan dapat digunakan untuk menformulasikan pengelolaan perikanan secara rasional Widodo, 2001.
Hasil penelitian perbandingan jenis kelamin menunjukan bahwa nisbah kelamin ikan cucut dan pari di perairan ini masih seimbang. Pengamatan terhadap
jenis kelamin merupakan hal yang sangat penting dalam mengamati struktur populasi ikan. Dengan mengetahui perbandingan jenis kelamin dapat diduga
keseimbangan populasi yang ada dengan asumsi bahwa perbandingan ikan jantan dan betina dalam suatu sediaan di alam adalah 1:1, dengan demikian populasi
dinyatakan dalam keadaan seimbang Cristina, 2003.
6.4.3 Parameter pertumbuhan cucut dan pari
Hasil analisis parameter populasi ini menunjukan bahwa ikan betina berumur lebih panjang dibandingkan dengan ikan jantan.. Selanjutnya ikan betina
memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan ikan jantan. Ikan cucut memiliki ciri tumbuh lambat dan berumur panjang Compagno, 1984; Last
and Stevens, 1994; FAO, 2000. Selanjutnya White et al. 2002 melaporkan bahwa hasil penelitiannya di perairan Australia Barat dengan menggunakan
metode tidak langsung memperoleh umur masimum 16,4 tahun dengan panjang 133 cm untuk ikan cucut jenis Carcharhinus cautus.
Musick 2003 menjelaskan bahwa sampai tahun 2003 publikasi dari hasil penelitian parameter populasi ikan cucut dan pari Elasmobranchii
telah mencapai 115 buah, yang meliputi 91 jenis Elasmobranchii dari seluruh perairan dunia. Hasil kajian ini juga menjelaskan bahwa 70 persen
penelitian umur ikan menggunakan metode vertebral centra. Selanjutnya kajian ini juga menjelaskan bahwa umur berbagai jenis cucut berkisar dari 3 sampai 70
tahun, dengan laju pertumbuhan tersendah sebesar 0,039 dari jenis C. Plumbeus dan yang tertinggi mencapai 1,337 dari jenis Rhizoprionodon taylori. Sedangkan
umur berbagai jenis ikan pari berkisar 3 – 50 tahun, dengan laju pertumbuhan tersendah sebesar 0,019 dari jenis Leucoraja narvus dan yang tertinggi mencapai
0,502 dari jenis Raja miraletus. Implikasi dari penelitian parameter populasi untuk brbagai jenis cucut dan
pari menjelaskan bahwa jenis-jenis ikan ini sangat beresiko terhadap eksploitasi yang berlebihan. Berbagai dokumentasi tentang kasus kepunahan kolap
perikanan cucut dan pari, seperti perikanan cucut jenis Lamna nasus di perairan Atlantik Utara Anderson, 1990; Campana et al., 2001, perikanan cucut jenis
Galeorhinus galius di Kalifornia dan Australia. Cucut botol Squalus acanthias di Laut Utara dan British Colombia Holden, 1968;Ketchen, 1986; Hoff dan Musick,
1990, dan beberapa jenis cucut di pantai Timur Amerika Musick et al., 1993; NMFS, 1999. Pada umumnya pemulihan sumberdaya cucut dan pari memerlukan
waktu yang panjang, sebagai gambaran perikanan cucut di perairan Kalifornia yang tidak dapat pulih kembali setelah 50 tahun yang lalu mengalami kepunahan
akibat penangkapan yang berlebihan Musick, 2003.
6.5 Kesimpulan