Analisis makanan methods of food analysis Analisis biologi reproduksi reproduction biology

3.4.3 Analisis makanan methods of food analysis

Metode untuk menghitung jumlah makanan pada isi perut ikan telah banyak dilakukan berbagai peneliti White et al., 2003. Analisis isi perut ikan cucut dan pari dilakukan dengan cara metode kuantitatif, yaitu mengidentifikasikan secara lebih detail dan menghitung jumlah volume setiap jenis makanan yang ada kemudian proporsi masing-masing dihitung. Analisis multidimensi dilakukan terhadap jenis makanan cucut dan pari untuk mempelajari kemungkinan adanya interaksi antar jenis yang disebabkan kesamaan jenis makanan. Data analisis digunakan enam katagori makanan yaitu ikan, udang, moluska, krustasea, elasmobrachii dan serasah campuran.

3.4.4 Analisis biologi reproduksi reproduction biology

Parameter biologi reproduksi yang diteliti adalah ukuran ikan pertama kali matang gonad, frekuensi pemijahan dan fekunditas. Data tersebut dapat dipakai untuk menformulasikan pengelolaan perikanan secara rasional. Panjang dan berat setiap individu cucut dan pari diukur menurut spesies dan jenis kelamin. Bagi hewan jantan ukuran dan luasnya pengkapuran calcification klasper akan dicatat. Tingkat kematangan gonad ditentukan dengan melihat karakteristik makroskopis dan kriteria yang diadopsi dari Cristina 2003, seperti pola perkembangan dari ovarium untuk ikan betina serta ukuran klasper untuk ikan jantan. Indek gonado somatik dari betina dan jantan matang kelamin akan dihitung. Ukuran, bobot, jenis kelamin, dan jumlah embrio dalam ikan betina akan dicatat. Pemijahan merupakan aspek vital dari kelangsungan hidup ikan, aspek ini tentunya merupakan rangkaian dari siklus kematangan gonad, minimum ukuran matang gonad, fekunditas dan sebagainya. Klasifikasi tingkat kematangan gonad telah banyak didiskusikan oleh para ahli biologi perikanan. Ada yang membagi kematangan gonad dalam tiga tingkatan, namun ada juga yang mendefinisikannya menjadi sembilan tingkatan. The International Council for the Exploitation of the Seas membagi tingkat kematangan gonad dalam tujuh tingkatan. Untuk perairan tropis, Bal dan Rao 1990 mendefinisikan tingkat kematangan gonad dalam lima tingkatan, yaitu: 1. Dara, 2. Dara berkembang, 3. Berkembang, 4. Matang, 5. Bertelur mijah. Dalam penelitian ini, tingkat kematangan kelamin cucut dan pari dibagi dalam lima kategori untuk betina yakni: 1. Dara, 2. Dara berkembang, 3. Berkembang, 4. Matang, 5. Bertelur mijah. Sedangkan untuk jantan dibagi dalam empat kategori, yaitu: 1. Muda, 2. Dewasa, 3. Matang, 4. Mijah, yang mengacu pada Cortes 2000. 3.4.5 Ukuran ikan pertama kali matang kelamin minimum size at first maturity Pengetahuan tentang ukuran ikan pertama matang gonad minimum size at first maturity merupakan nilai dasar yang digunakan agar ikan tersebut tidak ditangkap dan diberi kesempatan untuk memijah. Untuk mendapatkan nilai ini, harus dilakukan penelitian tingkat kematangan gonad selama satu tahun. Ukuran panjang ikan yang terdiri dari 50 persen matang gonad adalah ukuran ikan pertama matang gonad Cristina, 2003. Perhitungan ukuran ikan pertama matang kelamin melalui kurva logistik yang mengacu Cristina 2003 dapat dirumuskan sebagai berikut : ∑ − + = 1 2 p x x xk Lm Dimana lm = ukuran ikan pertama matang kelamin, xk = logaritma ukuran panjang maksimal 100 matang kelamin, x = logaritma ukuran ikan, p1 = proporsi ukuran kelompok ikan yang matang. Berbagai aspek biologi reproduksi cucut dan pari telah dikembangkan oleh para ahli biologi perikanan Cristina 2003, selanjutnya perhitungan kematangan kelamin berdasarkan hubungan regresi logistik ukuran ikan panjang total atau lebar cawan dan panjang klasper dapat dirumuskan berikut: L b a e L 1 1 + + = Dimana L = panjangumur ikan, a dan b koefisien estimasi

3.4.6 Musim pemijahan spawning season