BOTANI DAN FISOLOGI TANAMAN KELAPA VIRGIN COCONUT OIL

15

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. BOTANI DAN FISOLOGI TANAMAN KELAPA

Tanaman kelapa dengan nama latin Cocos nucifera termasuk famili Palmaceae , ordo Arceales, dan kelas Monocotyledone. Tanaman kelapa tersebut ditemukan tumbuh pada 80 negara tropis terutama di daerah yang dekat dengan pantai antara lain Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Barat, Malaysia, Filipina, Indonesia, India, Srilangka, dan Papua New Guines. Menurut data Coconut Statistical Year Book 1997 di dalam Intan 2000, tanaman kelapa terkonsentrasi di Asia Selatan dan Asia Tenggara terutama di Indonesia, India, Filipina, dan Srilangka. Menurut Ketaren 1986, buah terdiri dari sabut eksokarp dan mesokarp, tempurung endokarp, daging buah endosperm dan air buah. Tebal sabut kelapa lebih dari lima sentimeter dan tebal daging buah satu sentimeter atau lebih Ketaren, 1986. Menurut Masefield 1949, buah kelapa memiliki berat rata-rata 1-1,15 kg dan terdiri dari 30 berat serabut, 13 tempurung, 33 daging buah, dan 24 air. Gambar penampang melintang buah kelapa dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Penampang melintang buah kelapa Pethiyagoda 1980 membagi spesies kelapa menjadi tiga varietas yaitu Typica nar , Nana griff, dan Aurantica liy. Di Indonesia varietas Typica nar dan Nana griff dikenal dengan kelapa dalam sedang dan Aurantica liy dikenal sebagai nama kelapa genjah. Tempurung Daging buah Sabut 16 Gambar 2. Pohon industri tanaman kelapa www.dprin.go.idIndTeknologiPohin. 17 Pohon kelapa merupakan pohon yang paling banyak kegunaannya karena hampir tiap bagian dari pohon tersebut dapat dimanfaatkan. Tidak berlebihan bila pohon kelapa dikenal pula sebagai pohon kehidupan tree of life. Berbagai ragam industri berbahan baku kelapa telah berkembang mulai dari yang tradisional seperti kelapa dan kopra sampai kepada pengolahan minyak menjadi senyawa-senyawa kimia yang mempunyai nilai tambah yang tinggi. Pohon industri dari tanaman kelapa dapat dilihat pada Gambar 2. www.dprin.go.idIndTeknologiPohin.

B. VIRGIN COCONUT OIL

Buah kelapa memiliki banyak manfaat sebagai produk turunannya, salah satunya yaitu sebagai minyak makan atau santan dalam sayur-sayuran. Dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, pemanfaatan minyak kelapa juga semakin berkembang yaitu penggunaan minyak kelapa sebagai obat-obatan. Turunan minyak kelapa yang mempunyai khasiat obat-obatan ini dikenal sebagai VCO. Berbagai penyakit yang berasal dari virus yang belum ditemukan obatnya dapat ditangkal dengan mengkonsumsi VCO seperti flu burung, HIVAIDS, hepatitis dan jenis virus lainnya. Bukan itu saja, VCO dapat juga mengatasi kegemukan, penyakit kulit hingga penyakit yang tergolong kronis, misalnya kanker prostat, jantung, darah tinggi, dan diabetes Fife, 2004 Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil VCO mengandung asam laurat yang tinggi ≥ 50, yaitu lemak jenuh dengan rantai karbon C-12 yang lazim disebut dengan Medium Chain Fatty Acid MCFA. Monolaurin merupakan bentuk ubahan dari asam lemak di dalam tubuh manusia berupa senyawa monogliserida. Monolaurin dapat merusak membran lipida lapisan pembungkus virus sehingga virus dapat mengalami pemisahan antara lain virus HIV, Herves Simplex Virus-1 HSV-1, Vasicular Stomatitis Virus VSV, Visna Virus Cytomegalovirus CMV, dan influenza. Bakteri patogen yang dapat diinaktifkan oleh monolaurin adalah Listeria monocytogenes dan Heliobacter pylorid bakteri penyebab sakit maag serta protozoa seperti Giardia lumblia Suhirman, 2004. 18 Komponen minyak kelapa terdiri dari asam lemak jenuh 90 dan minyak tak jenuh 10 . Tingginya kandungan asam lemak jenuh menjadikan minyak kelapa sebagai sumber saturated fat. Kandungan kimia yang terdapat dalam VCO merupakan salah satu kelebihan VCO dibandingkan jenis-jenis minyak lainnya. Minyak kelapa tidak mengandung kolestrol, tidak bersifat toksik, dan tidak karsinogenik. Hal ini disebabkan minyak kelapa mengandung jenis asam lemak jenuh berantai sedang Medium Chain Saturated Fatty Acid , MCFA sehingga apabila mengalami proses pemanasan struktur kimianya tidak akan berubah dan bersifat stabil. MCFA merupakan komponen asam lemak berantai sedang yang memiliki banyak fungsi, antara lain mampu merangsang produksi inulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal. MCFA juga bermanfaat dalam mengubah protein menjadi sumber energi Fife, 2004. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam kaprat, kaprilat dan miristat yang terkandung dalam minyak kelapa murni dapat berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Fife, 2004. Komposisi asam lemak minyak kelapa murni dapat dilihat pada Tabel 1. Berbeda dengan asam lemak yang terkandung dalam minyak sayur, minyak sayur memiliki jenis asam lemak tak jenuh sehingga apabila mengalami proses pemanasan struktur kimianya akan berubah dan mengalami proses polimerisasipenggumpalan yang secara fisik nampak kental seperti oli mobil. Disamping itu, kandungan free radicals merupakan sifat yang bersifat toksik dan karsinogenik Sulistyo, 2004. Asam laurat yang terkandung dalam minyak kelapa mempunyai peranan penting bagi kesehatan manusia. Komponen ini mempunyai kadar yang tingginya setara dengan komponen yang ada pada air susu ibu ASI yaitu kurang lebih 50. Oleh karena itu semakin tinggi asam laurat yang terkandung pada suatu minyak berarti kandungan tersebut dapat disamakan dengan produk ASI Sulistyo, 2004. 19 Tabel 1. Komposisi asam lemak minyak kelapa murni Asam lemak jenuh Asam lemak Jumlah Asam kaproat 0.5 Asam kaprilat 8.0 Asam kaprat 7.0 Asam laurat 48.0 Asam miristat 17.0 Asam palmitat 9.0 Asam stearat 2.0 Asam arakhidat 0.1 Asam dodekanoat Total asam lemak jenuh 91.1 Asam lemak tak jenuh Asam lemak Jumlah Asam palmitoleat 0.1 Asam oleat 6.0 Asam linoleat 0.1 Asam a-linoleat Total asam lemak tak jenuh 6.2 Sumber: Duryatmo 2005

C. TEKNOLOGI PROSES