31 yang mengkombinasikan S-O strengths-opportunities, S-Tstrengths-
threats , W-O weakness-opportunities, W-Tweakness-threats.
Internal Eksternal
Strength S
Weakness W
Opportunity O
Strategy S-O Strategy W-O
Threaths T
Strategy S-T Strategy W-T
Gambar 7. Matriks SWOT Wheelen dan Hunger, 2000 a
SO, menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengambil peluang yang ada.
b ST, menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari
dan mengatasi ancaman. c
WO, strategi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari peluang demi mengatasi kelemahan yang dimiliki.
d WT, pada dasarnya strategi ini hanya bersifat bertahan, sehingga kegiatan
utamanya adalah meminumkan kelemahan dan menghindari ancaman.
I. MATRIKS INTERNAL – EKSTERNAL
Matriks Internal-Eksternal menempatkan perusahaan pada diagram skematik dan disebut sebagai analisa portfolio. Matriks Internal-Eksternal dapat dibagi
menjadi 3 daerah utama yang membutuhkan strategi yang berbeda. Daerah- daerah tersebut adalah: sel I, II. IV yang merupakan searah pertumbuhan.
Strategi intensive penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk maupun integratif backward integration, forward integration dan horizontal integration
sangat tepat bila digunakan pada daerah ini. Sel III,V,VII merupakan daerah bertahan, dimana penetrasi pasar dan pengembangan produk
adalah dua strategi yang sangat unum dikembangkan, sedangkan sel VI, VIII, IX merupakan daerah divestasi David, 2004.
32
TOTAL FAKTOR INTERNAL
Tinggi Rata-rata Lemah 4.0 3.0 2.0
I II III
IV V VI
T O
T
Tinggi
A L
F A 3.0
K T
Rata-rata
O R
E K 2.0
S T
E
Lemah
R N
A L
VII VIII IX
Gambar 8. Total Faktor Eksternal-Internal David, 2004 Menurut Rangkuti 2006, vertical integration dilakukan dengan mengambil
alih fungsi supplier dan distributor. Pengambilalihan fungsi supplier disebut backward integration
, sedangkan pengambilalihan fungsi distributor disebut forward integration
. Dengan vertical integration biaya produksi menjadi lebih efisien dibandingkan dengan melakukan kontrak untuk penjualan produk
maupun membeli bahan baku. Horizontal integration dilakukan dengan mengembangkan produk di wilayah geografik atau dengan meningkatkan
jumlah produk di pasar yang telah ada. Perhitungan skor antara 1 sampai 1,99 pada sumbu horisontal menunjukkan posisi internal yang lemah, skor 2,00-2,99
menunjukkan rata-rata, sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal antara 1-1,99 menunjukkan posisi
eksternal yangrendah, skor 2,00-2,99 menunjukkan posisi eksternal yang sedang, skor 3,00-4,00 menunjukkan pengaruh yang tinggi.
33
III. METODOLOGI PENELITIAN