35 lingkungan pemasaran. Langkah-langkah operasional dalam analisis strategi
pemasaran terdiri dari tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap penelitian. Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu;
tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan Rangkuti, 2006. Tahap pengumpulan data, dengan melakukan Evaluasi
Faktor Eksternal EFE dan Evaluasi Faktor Internal IFE perusahaan. Matriks IE Internal-Eksternal digunakan untuk melihat kondisi dan posisi
perusahaan saat ini. Kemudian, dilakukan pemilihan alternatif strategi bagi perusahaan menggunakan matriks SWOT. Metode Penelitian yang dilakukan
dalam skripsi ini dapat dilihat secara skematik pada Gambar 9.
B. PENDEKATAN MASALAH
Dalam penelitian ini, pendekatan masalah dimulai dari identifikasi masalah, sehingga permasalahan yang terjadi untuk produk industri VCO
dapat dirumuskan. Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka akan dicarikan metodologi yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada
dengan tujuan, variabel-variabel dari penyelesaian yang ada. Pendekatan masalah yang ada akan disesuaikan dengan masalah yang ada, sehingga hasil
penyelesaiannya dapat digunakan untuk permasalahan yang ada.
C. TATA LAKSANA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Menurut Nazir 1988, pendekatan studi
kasus digunakan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter khas dari suatu kasus, dan hasil
yang diperoleh penggunaanya terbatas objek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di PT. Bogor Agro Lestari.
1. Pengumpulan data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui metode pertanyaan terbuka dengan menggunakan kuisioner dalam bentuk pertanyaan terbuka
36 serta wawancara. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen PT.
Bogor Agro Lestari, Badan pusat Statistik, dan literatur yang mengarah pada penelitian.
2. Metode penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis data dilakukan urutan
sebagai berikut : a.
Analisis situasi internal perusahaan dilakukan dengan observasi dan wawancara terhadap lingkungan internal perusahaan berdasarkan data
penjualan, teknologi proses, standar VCO, dan distributor VCO perusahaan. Selain itu, analisis internal perusahaan dilakukan dengan
penyebaran kuisoner dengan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan data primer tentang faktor yang mempengaruhi lingkungan pemasaran.
b. Analisis eksternal dilakukan dengan observasi dan wawancara pada
pihak perusahaan berdasarkan lima kekuatan persaingan Porter yaitu ancaman masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok,
ancaman produk pengganti dan persaingan antar perusahaan yang telah ada.
c. Analisis bauran pemasaran merupakan salah satu cara analisis eksternal
melalui preferensi konsumen. Analisis ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner dengan pertanyaan tertutup. Hal ini bertujuan
agar perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga mendapatkan konsep produk dengan jelas sesuai dengan
harapan konsumen. Analisa data pemasaran yang diperoleh melalui kuisioner tertutup ini akan diuji realibilitas data dengan menggunakan
metoda moment product. Data yang diolah pada metoda ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran ulang test-retest. Perhitungan
metoda ini dilakukan dengan cara langsung. d.
Metode pemilihan sampel merupakan cara untuk menyeleksi responden untuk dijadikan sampel. Menurut Kinnear dan Taylor 1991, terdapat
dua macam metode pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan non probability sampling
. Dalam probability sampling, seleksi unsur populasi untuk dijadikan sampel adalah sama atau paling tidak diketahui.
37 Beberapa contoh probability sampling adalah simple random sampling,
stratified random sampling dan cluster random sampling. Pada metode
non probability sampling , seleksi unsur populasi untuk dijadikan sample
dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti. Setiap unsur dalam populasi yang terpilih sama sekali tidak memiliki kesempatan yang diketahui.
Beberapa contoh non probability sampling adalah convenience sampling
, purposive sampling dan quota sampling. Pemilihan sample d
ilakukan dengan prosedur penarikan sampel non probability dengan metode purposive sampling. Responden dipilih secara acak tanpa ada
syarat atau batas tertentu yang ditetapkan. Jumlah responden ditentukan berdasarkan perhitungan rumus Slovin Umar, 2000.
Rumus Slovin:
2
1 Ne N
n +
= Keterangan : n : jumlah sampel
N: jumlah
populasi e : nilai kritis yang digunakan yaitu 10
e. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal IFE-EFE,
penilaian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kemudian Matriks IFE-EFE
digabungkan ke dalam matriks IE. Hal ini dilakukan untuk melihat keberadaan perusahaan pada industri tersebut sehingga dapat mengetahui
posisinya. f. Analisis matriks SWOT digunakan untuk analisis kualitatif dalam
penyusunan strategi pemasaran. Matriks ini mengkombinasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Matriks ini diambil untuk
analisis strategi pemasaran dari pencocokan matriks IE sehingga dapat disusun sebuah strategi pemasaran berdasarkan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman perusahaan. g. Penentuan posisi perusahaan dan penentuan strategi yang harus
digunakan didasarkan pada perhitungan bobot dan ranking matriks IE.
38 3. Metode Analisis
a Perhitungan bobot dan ranking Matriks Internal-Eksternal
Perhitungan bobot dan ranking Matriks Internal-Eksternal digunakan untuk menentukan posisi perusahaan. Perhitungan posisi perusahaan
diawali dengan menghitung bobot dan ranking masing-masing yang setiap faktor diisi oleh pihak pakar internal perusahaan melalui
kuisioner. Tahapan perhitungan bobot dan nilai analisis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Dari hasil identifikasi faktor internal dan eksternal dipisahkan
menjadi kelompok-kelompok tersendiri. 2. Penentuan bobot dilakukan dengan identifikasi faktor strategis
eksternal dan internal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar dengan metode Paired Comparison Kinnear, 1991. Metode
tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan
bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan setiap variabel terhadap
jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus Kinnear, 1991. Tabel penentuan tingkat bobot matriks internal
dan eksternal dapat dilihat pada Lampiran 3. Metode
Paired Comparison :
n Xi
ai =
Keterangan : ai = bobot variabel k-i Xi = nilai variabel ke-i
i = 1, 2, 3,...,n n = jumlah variabel
3. Penentuan peringkat oleh manajemen atau pakar dari perusahaan dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis situasi
39 perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel
terhadap kondisi perusahaan digunakan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-masing faktor
strategis yang menandakan seberapa efektif strategis perusahaan saat ini. Pemberian nilai rating pada matriks EFE untuk faktor
peluang bersifat positif yaitu dengan skala.
b Pengukuran Reliabilitas Kuisioner Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan kebenarannya, bila suatu alat pengukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala
yang sama. Jika hasil yang diperoleh relatif konstan atau konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, realibilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur derajat yang sama Singarimbun dan Effendi, 1989
Teknik yang digunakan untuk uji reliabilitas harga ini adalah teknik pengukuran ulang test-retest. Teknik ini dipilih karena tidak
membutuhkan keahlian yang profesional dan biaya yang besar. Pelaksanaan teknik ini dilakukan dengan memberikan kuisioner
sebanyak dua kali dalam jangka waktu tertentu. Menurut Singarimbun dan Effendi 1989 selang waktu yang baik berkisar antara 15-30 hari
atau 3-4 minggu. Para responden dihubungi kembali dengan mendatangi tempat
kerja responden serta mendatangi rumah responden berdasarkan alamat yang diberikan. Untuk memudahkan dalam mengukur skor total hasil
kuisioner dari setiap responden, maka dilakukan nilai pada variabel- variabel yang ada. Pemberian ini menggunakan nilai nominal dan
ordinal. Nilai nominal diberikan pada pola pembelian, pemetaan merk dan beberapa variabel komponen pemasaran.
40 Rumus perhitungan indeks reliabilitas adalah sebagai berikut:
[ ]
[ ]
2 2
2
2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
Bila hasil perhitungan menunjukkan nilai r
hit
moment product lebih besar daripada r
tabel
berarti hasil perhitungan konsisten. c Uji validitas
Menurut Sugiyono 2003, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan hasil penelitian yang valid adalah bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Teknik yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach, dengan rumus berikut :
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− −
=
∑
2 2
11
1 1
t b
k k
r σ
σ
Keterangan: r
11
= keandalan instrumen k
= banyak butir pertanyaan
∑
2 b
σ = jumlah ragam butir
2 t
σ = ragam total
d Tabel Frekuensi dan Tabel Silang Langkah pertama dalam menganalisa data adalah menyusun tabel
frekuensi. Tujuannya adalah menggambarkan karakteristik sampel penelitian karena setiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang
lebih luas dan tabel frekuensi ini dianggap dapat menerangkan karakteristik dari populasi Effendi dan Manning dalam Singaribun
dan Effendi, 1989.
41 Analisis tabel silang adalah metode paling sederhana tetapi
mempunyai daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pada analisis ini digunakan ditribusi
presentase pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel-variabel Effendi dan Manning dalam
Singarimbun dan Effendi, 1997, tabel silang adalah teknik untuk membandingkan atau melihat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dalam tabel silang biasanya dihitung persentase responden untuk setiap kelompok agar mudah dilihat hubungan antar variabel.
e Uji Kebebasan Chi-Kuadrat Menurut Siegel 1994, uji chi kuadrat merupakan suatu uji yang
digunakan untuk menetapkan signifikansi perbedaan-perbedaan antara dua kelompok yang independen. Hipotesis dapat diuji dengan
formula sebagai berikut:
∑∑
− =
r k
k j
ij ij
ij
E E
O x
2 2
Keterangan: X
2
= nilai chi kuadrat
Oij =
frekuensi pengamatan pada sel kolom
ke-i dan
baris ke-j
Eij =
frekuensi pada sel kolom e-i n
= baris
ke-j r =
jumlah baris
k =
jumlah kolom
Untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan bagi masing- masing sel Eij, jumlah total dan total kolom pada sel tertentu
dikalikan, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah sampel n. Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho = kedua peubah bersifat bebas H
1
= kedua peubah bersifat berhubungan
42 Hipotesis nol ditolak jika nilai X
2
yang diperoleh lebih dari satu sama dengan nilai kritis chi-kudrat dari tabel dan sebaliknya
diterima bila nilai X
2
kurang dari nilai kritis tabel. Derajat bebas db yang digunakan dihitung dengan rumus db = k-1 r-1 dan
tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 90 .
43
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN