akan tercipta aktivitas belajar siswa yang aktif sehingga tercapainya hasil belajar yang maksimal. Berikut ini uraian hasil belajar.
2.1.6 Hasil Belajar
Anni 2007: 5 menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila
pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil belajar dapat dilihat dari
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar setelah mengalami proses belajar.
Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono, 2009: 5, hasil belajar
berupa:
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-
prinsip keilmuan. 3.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap
objek tersebut.
Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah melalui kegiatan belajar yang dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelektual,
strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Bloom dalam Poerwanti, 2008: 1.23 mengklasifikasikan kemampuan
hasil belajar ke dalam tiga kategori ranah, yaitu: a ranah proses berfikir cognitive domain; b ranah nilai atau sikap affective domain; c ranah
keterampilan psychomotor domain. Setiap ranah dijelaskan sebagai berikut: 1
Ranah kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,
dan kemahiran intelektual. Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi oleh Krathwohl di jurnal Theory Into Practice. Aspek kognitif dibedakan atas
enam jenjang. Kita sering mengenal taksonomi ranah kognitif dengan C1 – C6.
Pada revisi ini, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 dan perubahan nama dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya. Istilah sintesis pada taksonomi
sebelumnya diganti dengan create.
a Mengingat remembering
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar
bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan
terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali recognizing dan mengingat.
Kata kerja operasional dari jenjang mengingat yaitu mengutip, menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi,
memasangkan, menandai, menamai. b
Memahami understanding Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa
mereka telah
mempunyai pengertian
yang memadai
untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui.
Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi,
namun harus
menunjukkan pengertian
terhadap materi
yang diketahuinya.
Kata kerja operasional dari jenjang memahami yaitu menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, dan
membeberkan.
c Menerapkan applying
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu,
mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan
prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.
Kata kerja operasional dari melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai,
menyelesaikan, mendeteksi. d
Menganalisis analyzing Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke
unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut.
Kata kerja operasional dari menganalisis yaitu menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur,
mengkerangkakan, menyusun outline, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan.
e Mengevaluasi evaluating
Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup
dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik.
Kata kerja operasional dari mengevaluasi yaitu menyusun hipotesi, mengkritik,
memprediksi, menilai,
menguji, membenarkan,
menyalahkan. f
Mencipta creating Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu
bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.
Kata operasionalnya yaitu merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah.
2 Ranah afektif
Menurut Uno 2009: 37, ranah afektif adalah salah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi penghargaan, dan
penyesuaian perasaan sosial. Tingakatan afeksi ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut: 1 kemauan menerima; 2
kemauan menanggapi; 3 berkeyakinan; 4 penerapan karya; 5 ketekunan dan ketelitian
3 Ranah psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan skill yang bersifat manual atau motorik. Sebagaimana kedua
domain yang lain, domain ini juga mempunyai berbagai tingkatan. Menurut Uno 2009: 37 Urutan tingkatan dari yang paling sederhana sampai ke yang paling
kompleks tertinggi adalah: a Persepsi; b Kesiapan melakukan suatu kegiatan; c Mekanisme; d Respon terbimbing; e Kemahiran; f Adaptasi dan; g Original.
Berdasarkan pendapat mengenai hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa pada intinya hasil belajar merupakan suatu kemampuan, sikap dan keterampilan
yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penelitian kali ini, peneliti membatasi masalah hanya pada ranah kognitif. Sehingga, peneliti akan mengolah data dari tes yang diberikan kepada siswa yang
akan menentukan tingkat kelulusan belajar siswa. Pembelajaran yang dilakukan efisien akan mendukung tercapainya tujuan belajar yang maksimal dalam berbagai
mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA. Berikut ini uraian dari mata pelajaran IPA, terlebih dahulu akan membahas tentang pengertian IPA.
2.1.7 Pengertian IPA