Bareng 4 Kecamatan Klojen Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas V mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup
baik yaitu pada siklus I sebesar 68,3 , pada siklus II meningkat menjadi 83,9 . Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 52,9,pada
siklus II meningkat menjadi 86,48. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual pada model Student Facilitator And Explaining
SFAE pada siklus II meningkat sebesar 86,48 oleh Fiky, di unduh pada tanggal 21 januari 2013 pada pukul 12.50 WIB.
Kajian empiris di atas, menunjukkan bahwa sebagai landasan atau penguat dalam penelitian ini yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-
Produktif Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Karanganyar 01 Kota Semarang.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran yang optimal atau terbaik jika guru dapat mengkondisikan proses pembelajaran secara efektif Anitah dkk 2007:4.3. Pembelajaran akan
berjalan optimal apabila semua komponen termasuk di dalamnya keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi di SDN Karanganyar 01 Kota Semarang menunjukkan bahwa pembelajaran belum optimal. Hal ini ditunjukkan dari aspek
guru, siswa dan hasil belajar. Saat proses pembelajaran IPS guru kurang tepat menentukan strategi pembelajaran. Guru menggunakan metode ceramah saat
pembelajaran, kurang memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, kurang
maksimal dalam menggunakan media dan alat peraga yang mempermudah penyampaian materi. Hal ini berpengaruh pada aktivitas belajar siswa yaitu siswa
menjadi kurang tertarik bahkan merasa bosan terhadap pembelajaran IPS. Hal ini terlihat dari antusias siswa saat pembelajaran yang sangat rendah terutama
interaksi antar siswa yang masih sangat kurang. Pada akhirnya, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah yaitu dengan rata- rata kelas 63, masih
dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Pembelajaran seperti di atas menunjukkan bahwa guru masih mendominasi
dalam pembelajaran dan membuat pembelajaran belum optimal. Berdasarkan berbagai masalah tersebut maka peneliti berusaha mencari pemecahan masalahnya
dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas strpembelajaran merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu strategi pembelajaran inovatif yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran yaitu Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif dengan Media
Audio Visual. Melalui Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif dengan Media Audio Visual, diharapkan dapat menantang para siswa untuk menghasilkan
sesuatu yang kreatif, sebagai re-kreasi atau pencerminan pemahamannya terhadap masalah topik yang telah dikaji Suryosubroto 2009:124. Menurut Wena
2011:140 Sesuai karakteristik strategi ini, dapat membuat siswa terlibat langsung secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran, siswa akan
terdorong untuk menemukan sendiri konsep yang dikaji, siswa akan dapat
bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama dan berdedikasi tinggi, antusias serta percaya diri. Tahapan strategi ini adalah 1 orientasi; 2 eksplorasi; 3
interpretasi; 4 re-kreasi; dan 5 evaluasi. Dari pemikiran di atas, diharapkan kualitas pembelajaran IPS akan
meningkat yaitu siswa akan menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran, interaksi antar siswa akan berjalan dengan baik, dan interaksi antar guru dan siswa
akan baik pula. Keterampilan guru akan meningkat juga karena akan bisa menumbuhkan semangat belajar dan kreativitas siswa sehingga pada akhirnya
hasil belajar siswa dapat meningkat juga.
1. Pembelajaran berpusat pada guru.
2. Guru belum menggunakan strategi dan
metode pembelajaran yang tepat. 3.
Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran.
4. Suasana kelas yang tidak kondusif.
5. Sebagian besar siswa tidak tuntas
dalam pembelajaran
Guru menerapkan Strategi Kreatif-Produktif dengan
Media Audio
Visual pada
pembelajaran IPS.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Orientasi
2. Eksplorasi
3. Interpretasi
4. Re-kreasi
5. Evaluasi
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Guru sudah menggunakan strategi dan metode
pembelajaran yang tepat. 3.
bertambahnya minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran.
4. Suasana kelas yang sudah kondusif.
5. Sebagian besar siswa tuntas dalam
pembelajaran Alur pikir tersebut, dapat digambarkan dalam bagan kerangka berpikir
sebagai berikut:
3.
Kondisi Awal
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Akhir Pelaksanaan
Tindakan
3.1 HIPOTESIS TINDAKAN