Daribeberapa definisi pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang dilakukan secara sadar dan
sistematis yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam rangka mencapai tujan yang diharapkan.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran
Menurut Etzioni, kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektivan. Efektivitas dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan dan sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup barbgai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang
Daryanto 2011:54. Kualitas pembelajaran adalah mempersoalkan bagaimana kegiatan
pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula Uno Hamzah 2011: 153. Kualitas pembelajaran secara
operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistematik dan sinergi pendidik, peserta didik, kurikulum, dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem
pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler Depdiknas 2004:7.
Dari pendapat- pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran adalah interaksi dari berbagai komponen yang terkait dalam proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan tertentu. Kriteria kualitas pembelajaran dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat dari indikator kualitas pembelajaran.
Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu menciptakan suatu kondisi pembelajaran dalam menghasilkan peserta didik yang bermutu.
Kualitas pembelajaran mencakup beberapa indikator, yaitu pendidik atau guru, siswa, iklim belajar, materi pembelajaran, dan media pembelajaran, semuanya
terkait dan saling berhubungan Depdiknas 2004:8-9. 2.1.2.1 Indikator Kualitas Pembelajaran
Menurut Depdiknas 2004 merumuskan indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran oleh pendidik dosen guru,
perilaku dan dampak belajar siswa, iklim belajar, materi, media, dan sistem pembelajaran yang berkualitas. Masing- masing indikator tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut: a.
Perilaku pembelajaran pendidik guru, dapat dilihat dari kinerjanya: 1
Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar. 2
Menguasai disiplin ilmu dan materi yang diajarkan sesuai kebutuhan siswa.
3 Memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa.
4 Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi
pada kebutuhan siswa. 5
Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalisme secara mandiri. b.
Perilaku dan dampak belajar siswa, dapat dilihat dari kinerjanya: 1
Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar. 2
Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasi pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya.
3 Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan
keterampilan serta memantapkan sikapnya.
4 Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya
secara bermakna. 5
Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja produktif.
6 Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolah
satuan pendidikan sesuai bidang studinya. c.
Iklim pembelajaran mencakup: 1
Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna
bagi pembentukan profesionalitas kependidikan. 2
Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas guru.
d. Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari:
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus
dikuasai siswa. 2
Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia.
3 Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.
4 Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar
semaksimal mungkin. 5
Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni.
6 Materi pembelajaran memenuhi kriterian filosofi, professional,
psikopedagogis, dan praktis. e.
Kualitas media pembelajaran tampak dari: 1
Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. 2
Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan.
3 Media pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
4 Melalui media pembelajaran, mampu mengubah susana belajar dari siswa
pasif menjadi aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber yang ada.
f. Sistem pembelajaran LPTK mampu menunjukkan kualitasnya jika:
1 Sekolah dapat menonjolkan cirri khas keunggulannya.
2 Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan
rencana operasional sekolah, agar semua upaya dapat dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh komponen sistem pendidikan dalam tubuh sekolah.
Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi dan misi sekolah yang mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua siswa
melalui berbagai aktivitas pengembangan. 3
Dalam rangka menjaga keselarasan antar komponen sistem pendidikan di sekolah, pengendalian dan penjaminan mutu perlu menjadi salah satu
mekanimesnya. Berdasarkan indikator- indikator kualitas pembelajaran di atas, maka
dalam penelitian ini difokuskan pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa sesuai rumusan masalah. Sedangkan indikator- indikator yang lainnya telah dimasukkan kedalam indikator- indikator lembar pengamatan
keterampilan guru dan aktivitas siswa sesuai keperluan penerapan strategi kreatif- produktif dengan media audio visual.
2.1.2.2 Strategi Pencapaian Kualitas Pembelajaran Untuk mencapai kualitas pembelajaran dapat dikembangkan antara lain
menggunakan strategi sebagai berikut Depdiknas 2004:10: a.
Di tingkat kelembagaan LPTK 1
Perlu dikembangkan berbagai fasilitas kelembagaan dalam membangun sikap, semangat, dan budaya perubahan.
2 Peningkatan kemampuan pembelajaran para guru melalui berbagai
kegiatan professional secara periodik dan berkelanjutan. 3
Peningkatan kemampuan pembimbingan siswa melalui berbagai kegiatan professional di sekolah secara periodik.
4 Peningkatan kualitas pelaksanaan pengalaman lapangan PPL di tempat
praktek, dengan menggiatkan kegiatan kolaborasi lembaga pendidikan dengan tempat praktik serta menyelenggarakan uji kompetensi
professional siswa pada akhir program pendidikan sebelum mereka dinyatakan lulus. Kolaborasi ini berlaku pula dengan asosiasi lain yang
relevan. b.
Dari pihak individu guru Secara operasional hal yang terkait pada kinerja professional guru adalah:
1 Melakukan perbaikan pembelajaran secara terus menerus berdasarkan
hasil penelitian tindakan kelas catatan pengalaman kelas, dan atau catatan perbaikan.
2 Mencoba menerapkan berbagai model pembelajaran yang relevan dalam
kegiatan pembelajaran. 3
Guru perlu dirancang untuk membangun sikap positif terhadap belajar, yang bermuara pada peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Komunitas guru yang penuh dengan diskursus akademis dan professional dengan nuansa kesejawatan yang berorientasi pada peningkatan kinerja yang
unggul tersebut akan memiliki dampak ganda. Di satu sisi komitmen guru akan selalu terjaga dan terpelihara, dan di sisi yang lain siswa akan mendapatkan
tauladan nyata yang menjadikannya sebagai cermin keunggulan mirror of excellent.
2.1.3 Keterampilan Guru