b. Teori belajar Konstruktivisme
Konsep belajar
konstruktivisme merupakan
pengetahuan baru
dikonstruksi sendiri oleh peserta didik secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.Hal ini senada dengan Azis dalam Lapono,
2008:1.25 konstruktivisme merupakan pandangan bahwa manusia membina pengetahuan sendiri.
Sedangkan menurut Lapono 2008:1.25 pembelajaran konstruktivisme merupakan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik membina secara
aktif menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki. Kedua teori tersebut mendasari model kooperatif tipe TGT karena peserta
didik akan belajar tidak selamanya kompetisi bersifat negatif. Siswa dituntut untuk mengkonstruksikan pengetahuannya melalui kemampuan berpikir sebagai
tantangan yang dihadapi.
2.1.8 Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar hakikatnya merupakan proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Sadiman,dkk 2010:7 media
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa sehingga terjadi proses belajar. Sejalan dengan Daryanto 2010:4 media merupakan perantara dalam
proses pembelajaran. Sementara menurut AECT association of Education and Communication Technology dalam Hamdani, 2011:73 media adalah sesuatu
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sejalan dengan.
Dari uraian dapat disimpulkan media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesan-pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran, media berperan penting menyampaikan pesan
untuk mempermudah penguasaan materi sehingga tujuan dapat tercapai. Kemp dan Dayton dalam Daryanto, 2010:5 menjelaskan manfaat media: 1
penyampaian pelajaran lebih baku; 2 pembelajaran lebih menarik; 3 pembelajaran lebih interaktif; 4 dapat mempersingkat waktu; 5 meningkatkan
kualitas; 6 dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun; 7 sikap positif terhadap materi; 8 perubahan peran guru ke arah positif.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rifa‟i 2010:2 manfaat media meliputi: 1 pengajaran lebih menarik siswa; 2 bahan pelajaran lebih bermakna; 3
metode mengajar lebih variatif; dan 4 siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Sejalan pendapat Sadiman, dkk 2010:17, kegunaan media
meliputi: 1 memperjelas penyajian pesan; 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3 mengatasi sikap pasif anak didik; 4 membantu guru
mengatasi maslah sifat pembelajaran. Dari uraian disimpulkan beberapa manfaat dari penggunaan media
pembelajaran sebagai berikut: 1 dapat memperjelas pesan dan informasi; 2 meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa; 3 dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu; 4 pembelajaran lebih interaktif: 5 memberikan kesamaan pengalaman bagi siswa; 6 kualitas pembelajaran dapat
meningkat.
2.1.9 Penerapan Pembelajaran IPA Model Kooperatif Tipe TGT