h. Guru menjelaskan aturan pelaksanaan.
1. Siswa dibagi menjadi kelompok pembaca, kelompok penantang I,
kelompok penantang II dan seterusnya. 2.
Kelompok pembaca bertugas untuk mengambil kartu dan mencari pertanyaan pada lembar permainan serta membaca keras kemudian
menjawab pertanyaan, sedangkan kelompok penantang bertugas untuk menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda begitu
seterusnya sampai semua siswa merasakan menjadi pembaca dan penantang.
3. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat poin.
Poin tersebut kemudian dijumlahkan dengan poin yang diperoleh teman dalam satu kelompoknya.
i. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memperoleh skor
tertinggi.
2.2 Kajian Empiris
Hasil penelitian yang memperkuat peneliti untuk melakukan tindakan dengan menerapkan model Teams Games Tournaments TGT adalah :
a. Hassanah Izzatun 2009 jurnal penelitian “Peningkatan Keterampilan
Berbicara Melalui Pembelajaran Kooperatif Model TGT Team Games Tournament Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Gabus 3 Kecamatan Ngrampal,
Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 20092010 ”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1 aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan 2
aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan 3 keterampilan berbicara siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan secara signifikan.
b. Titi Haryanti 2011 , “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Model
Team Game Tournament TGT Pada Siswa Kelas V SDN Tambakaji 01 Semarang
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 keterampilan guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan 2 peningkatan aktivitas belajar
siswa 3 Peningkatan ketuntasan belajar siswa mencapai 75. Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama penelitian dilaksanakan,
disarankan guru dapat mengembangkan pembelajaran IPA dengan model TGT agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran dan mempersiapkan diri sebelum melaksanakan pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Kepala Sekolah hendaknya meningkatkan
layanan fasilitas pembelajaran di SD. Mengingat pelaksanaan penelitian ini tidak berlangsung pada satu sekolah saja, maka peneliti lain diharapkan dapat
melanjutkan pada beberapa sekolah lain untuk mendapatkan temuan yang lebih signifikan.
2.3 Kerangka berfikir
Berdasarkan uraian diketahui adanya permasalahan siswa dalam mempelajari IPA guru kurang inovatif dan variatif, sehingga siswa kurang
antusias dan cenderung cepat bosan, susah menerima materi yang diajarkan dan kurang berminat dalam pembelajaran.
Ada alternatif untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan model kooperatif tipe TGT Karena pembelajaran IPA dengan menggunakan model ini
melibatkan siswa secara aktif, mengembangkan pengetahuan secara mandiri, sikap, dan keterampilannya. Selain itu, komponen-komponen yang terstuktur
dalam model ini memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang kondusif sehingga meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Dari pemikiran inilah maka diharapkan kualitas pembelajaran IPA yang selama ini kurang memenuhi harapan dapat ditingkatkan, dimana siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengaja dan dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan meningkatnya kualitas pembelajaran IPA.
Adapun kerangka berfikir ini digambarkan dalam skema dibawah ini:
KONDISI AWAL
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir a.
Keterampilan guru: -
kurang inovatif -
kurang variatif b.
Aktivitas siswa: -
kurang memahami -
kurang antusias dalam pembelajaran -
aktivitas motor dan sikap belum tampak
c. Hasil belajar:
- masih di bawah KKM 65
Langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPA adalah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai. b.
Menyajikan materi sebagai pengantar. c.
Guru membentuk kelompok sesuai prestasi dan jenis kelamin.
d. Siswa diberi LKS.
e. Perwakilan dari tiap kelompok
ditempatkan pada meja turnamen. f.
Siswa dibagi menjadi kelompok pembaca, penantang I, penantang II.
g. Siswa yang dapat menjawab
memperoleh poin
h. Guru memberikan penghargaan pada
kelompok pemenang
i.
Menyimpulkan materi
TINDAKAN
1. Keterampilan guru meningkat
2. Aktivitas siswa meningkat
3. Hasil Belajar siswa meningkat yaitu
nilai siswa di atas KKM 65
KONDISI AKHIR
Kualitas Pembelajaran IPA meningkat
2.4 Hipotesis tindakan