Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

4.1.1.1. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran 4.1.1.1.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model Teams Games Tournament pada siklus I pertemuan I dan II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I No. Indikator Perolehan Skor Skor rata-rata Siklus I Kriteria P.1 P.2 1 Keterampilan membuka pelajaran 3 3 3 2 Keterampilan bertanya 2 2 2 3 Keterampilan memberi penguatan 1 2 1.5 4 Penggunaan media pembelajaran 2 3 2.5 5 Keterampilan menjelaskan 2 2 2 6 Membimbing diskusi kelompok 2 2 2 7 Keterampilan mengelola kelas 2 2 2 8 Menutup pembelajaran. 2 3 2.5 Jumlah Skor Total 17.5 Baik Rerata 2.19 Keterangan : P1 : Pertemuan I P2:Pertemuan II Grafik 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa jumlah skor keterampilan mengajar yang dicapai guru dalam penelitian menggunakan model pembelajaran TGT pada siklus I, diperoleh skor rata-rata 17.5, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru pada proses pembelajaran pada siklus I masuk dalam kategori baik. Keterampilan guru dalam membuka pembelajaran pada pertemuan I dan II, guru memperoleh rata-rata skor 3 dengan kriteria baik. Hal ini ditunjukkan 3 2 1.5 2.5 2 2 2 2.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Membuka pelajaran Keterampilan bertanya Keterampilan memberi penguatan Penggunaan Media Keterampilan menjelaskan Membimbing diskusi kelompok Keterampilan mengelola kelas Keterampilan menutup dengan guru datang setengah jam lebih awal untuk mempersiapkan ruang, meja turnamen, dan kartu pertanyaan. Guru mampu menarik siswa, memberikan motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi, dan memberikan apersepsi. Keterampilan guru dalam memberi penguatan pada pertemuan I dan II memperoleh rata-rata skor 1.5, hal ini ditunjukkan dalam proses pembelajaran guru sudah memberikan penguatan pada siswa dengan memberi acungan jempol dan memuji siswa,namun masih jarang. Keterampilan guru dalam penggunaan media pada pertemuan I dan II memperoleh rata-rata skor 2.5, hal ini ditunjukkan dalam pembelajaran guru sudah menampilkan media sesuai materi dan menarik, namun dalam menjelaskan kurang baik dan tanpa melibatkan siswa. Keterampilan dalam menjelaskan pada pertemuan I dan II guru mendapatkan rata-rata skor 2, hal ini ditunjukkan dalam proses pembelajaran sudah pemberian tekanan dan balikan atau meminta pendapat siswa, namun guru belum menggunakan contoh dan ilustrasi. Dalam membimbing diskusi pada pertemuan I dan II guru mendapatkan rata-rata skor 2, hal ini ditunjukkan dalam proses diskusi guru sudah membimbing siswa dalam pembentukan kelompok dan sesuai dengan prestasi, namun dalam penentuan tugas dan pengaturan tempat duduk kurang baik. Dalam keterampilan mengelola kelas pada pertemuan I dan II guru memperoleh skor 2, hal ini ditunjukkan dengan guru mampu mengembalikan kondisi kelas secara optimal dan memberikan perhatian ke kelas, namun jika ada siswa yang melakukan kesalahan dibiarkan tanpa ada teguran serta dalam pengelolaan waktu kurang baik karena pembelajaran selesai lebih 15 menit dari jadwal yang telah ditentukan. Dalam keterampilan menutup guru pada pertemuan I dan II memperoleh rata-rata skor 2.5 hal ini ditunjukkan dari guru memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dan memberi evaluasi, namun tanpa meninjau kembali materi yang telah diberikan dan kesempatan siswa untuk bertanya. 4.1.1.1.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran TGT pada siklus I pertemuan I dan II, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek yang dinilai Perolehan skor Jumlah Rata- rata Kriteria P1 P2 1. Kesiapan siswa dalam pembelajaran 2,7 3,0 5,7 2,85 2. Mendengar informasi guru 2,2 2,4 4,6 2,3 3. Berkelompok sesuai petunjuk guru 2,5 2,7 5,2 2,6 4. Menganalisis permasalahan 2,7 2,9 5,6 2,8 5. Presentasi diskusi kelompok 1,9 2,1 4,0 2,0 6. Pelaksanaan turnamen 2,4 2,5 4,9 2,45 7. Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi 2,6 2,8 5,4 2,7 Jumlah 17 18,4 35,4 17,7 Kriteria: Baik Rata-rata 2,4 2,6 5,0 2,5 Grafik 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui model TGT diperoleh skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II pada siklus I adalah 17,7. Hasil ini termasuk dalam kategori baik. Namun ada beberapa aktivitas siswa yang kurang maksimal dikarenakan siswa belum pernah terlibat dalam proses pembelajaran dengan model TGT. Indikator aktivitas siswa yang pertama adalah kesiapan siswa dalam pembelajaran, dalam kegiatan ini diketahui skor rata-rata yang diperoleh dari dua pertemuan adalah 2,85. Hasil ini termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hampir semua siswa sudah siap untuk menerima 2.85 2.3 2.6 2.8 2 2.45 2.7 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Kesiapan siswa dalam pembelajaran Mendengar informasi guru berkelompok sesuai petunjuk guru Menganalisis permasalahan presentasi diskusi kelompok pelaksanaan turnamen Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, hal itu terlihat dari siswa masuk kelas dengan tertib, menempati tempat duduk dengan tenang, mempersiapkan alat tulis dan siap menerima pelajaran. Aktivitas siswa selanjutnya adalah mendengarkan informasi dari guru. Pada indikator ini diketahui skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II adalah 2,30. Hasil ini termasuk dalam kategori baik. Dari data hasil observasi aktivitas siswa pada indikator ini disimpulkan masih ada sebagian kecil siswa mendengar penjelasan materi dari guru namun sambil bergurau, sebagian besar siswa menyimak penjelasan materi dari guru dengan tenang. Berkelompok sesuai petunjuk guru, rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,6. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak memilih teman, mulai berkelompok dengan baik sesuai arahan guru, hanya sebagian kecil yang terlihat gaduh. Hasil obsevasi pada indikator menganalisis permasalahan. Lebih dari 70 siswa menyelesaikan tugas secara kelompok namun didiskusikan dengan sebagian anggota kelompok, sisanya siswa menganalisis dan mendiskusikannya dengan seluruh anggota kelompok. Percaya diri siswa mengutarakan pendapatnya masih rendah sehingga siswa cenderung tergantung menyelesaikan tugas kelompok pada siswa yang memiliki kemampuan akademik baik. Dari pengamatan yang dilakukan skor rata – rata yang didapat pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 2,80. Hasil ini termasuk dalam kategori baik. Dalam indikator presentasi diskusi kelompok 75 siswa berani melaporkan hasil kerja kelompok dengan jelas dan benar, 25 siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan jelas, benar, menarik dan menanggapi presentasi kelompok lain. Skor rata – rata dari pertemuan I dan pertemuan II adalah 2,00. Hasil ini termasuk dalam kategori baikB. Aktivitas siswa pelaksanaan turnamen mendapat skor rata-rata pada pertemuan I dan pertemuan II sebesar 2,45. Hasil ini masuk dalam kategori baikB. Berdasarkan hasil observasi diketahui sebagian besar siswa masih terlihat bingung, bergurau, dan tidak mentaati peraturan. Aktivitas menyimpulkan materi pembelajaran dan mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata-rata pada pertemuan I dan II sebesar 2,7, masuk dalam kategori baik. Berdasarkan observasi sebagian besar siswa sudah menulis pokok- pokok materi dengan baik, mengerjakan evaluasi tanpa bantuan teman, 30 siswa mengerjakan soal tertulis tidak dapat menyelesaikan tepat waktu yang telah ditentukan. 4.1.1.1.3. Hasil Belajar Nilai prasiklus yang dilakukan sebelum tindakan sebagai nilai awal siklus diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Prasiklus Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Relatif Kategori 1 100 Tuntas 2 90 2 6,67 Tuntas 3 80 4 13,33 Tuntas 4 70 3 10 Tuntas 5 60 13 43,33 Belum tuntas 6 50 2 6,67 Belum tuntas 7 40 4 13,33 Belum tuntas 8 30 2 6,67 Belim tuntas Jumlah 30 100 Pada tabel menunjukkan bahwa terdapat nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 30. Terdapat 30 yaitu 9 dari 30 siswa tuntas belajar dan 70 yaitu 21 siswa dari 30 siswa belum tuntas belajar. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan adalah sebesar 65. Perolehan rata-rata nilai pre tes siswa adalah sebesar 60,33. Data nilai prasiklus tersebut juga dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut : Grafik 4.3 Hasil Nilai Prasiklus Berdasarkan hasil evaluasi tertulis pembelajaran IPA melalui model TGT pada akhir siklus I diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Evaluasi Tertulis Siklus I No Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Relatif Kategori 1 100 1 3,33 Tuntas 2 90 3 10 Tuntas 3 80 6 20 Tuntas 4 70 7 23,33 Tuntas 5 60 7 23,33 Belum tuntas 6 50 6 20 Belum tuntas 7 40 Belum tuntas 8 30 Belum tuntas Jumlah 30 100 30 90 60.33 9 21 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai terendah nilai tertinggi Rata-rata siswa tuntas belajar siswa belum tuntas belajar Pada tabel menunjukkan bahwa hasil belajar IPA diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 50, rata-rata hasil belajar adalah 67,17. Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 56,67, 17 dari 30 siswa dengan KKM ≥ 65, sedangkan 43,33 13 dari 30 siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Data hasil belajar pada siklus I dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut: Grafik 4.4 Hasil Evaluasi Tertulis Akhir Siklus I 4.1.1.2. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus I diperoleh data berupa catatan lapangan, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi keterampilan guru dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa dari tes tertulis pada pembelajaran 50 100 67.17 17 13 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai terendah nilai tertinggi Rata-rata siswa tuntas belajar siswa belum tuntas belajar IPA melalui model TGT perlu dianalisis untuk bahan pertimbangan memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Adapun refleksinya adalah sebagai berikut: 4.1.1.2.2. Keterampilan guru dalam menjelaskan materi daur air, guru telah menggunakan media yang cukup menarik yaitu dengan menggunakan CD pembelajaran. Meskipun media tersebut tidak melibatkan siswa dalam pemanfaatannya, guru masih perlu mengajak peran aktif siswa agar pembelajaran tidak terkesan kaku. 4.1.1.2.3. Keterampilan guru dalam mengorganisasikan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan karena guru masih kurang jelas dalam memberikan arahan tentang tugas kelompok dan sedikit memberikan kesempatan siswa untuk membagi tugas keseluruh anggota. 4.1.1.2.4. Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok, guru telah membimbing kelompok baik secara individual ataupun kelompok. Guru belum sepenuhnya memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi sehingga kegiatan ini didominasi siswa yang berkemampuan baik. 4.1.1.2.5. Keterampilan guru dalam menutup pembelajaran sudah melaksanakan dengan baik, namun kurang member kesempatan siswa untuk bertanya dan berpikir terlebih dahulu. 4.1.1.2.6. Aktivitas siswa kesiapan dalam pembelajaran sudah baik, masuk dengan tertib, menempati tempat duduk dengn rapi, menyiapkan alat tulis. 4.1.1.2.7. Aktivitas siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran perlu ditingkatkan karena siswa masih kurang antusias dan interaktif. Selain itu masih ada beberapa siswa bergurau mengganggu teman lainnya sehingga kurang memahami penjelasan guru mengenai tujuaan pembelajaran. 4.1.1.2.8. Pada aktivitas siswa dalam berkelompok siswa sudah melaksanakan dengan baik, sesuai arahan guru, dan tidak memilih teman, serta menerima pembagian kelompok. 4.1.1.2.9. Pada indikator menganalisis permasalahan dengan teman perlu mendapatkan bimbingan dari guru, sebab sebagian siswa belum bekerjasama dan berdiskusi dengan anggota kelompok. Siswa masih tergantung pada teman dalam menyelesaikan tugas kelompok dan belum percaya diri menyampaikan pendapatnya dalam kegiatan diskusi. 4.1.1.2.10. Aktivitas siswa presentasi diskusi kelompok perlu ditingkatkan karena masih terdapat siswa dalam menyampaikan hasil diskusi masih kurang baik, banyak siswa yang belum berani berpendapat, hanya siswa tertentu saja yang memiliki kemampuan akademik baik berani menyampaikan pendapat. 4.1.1.2.11. Indikator pelaksanaan turnamen perlu mendapatkan perhatian dari guru, karena masih banyak siswa yang belum mentaati peraturan, masih bergurau dengan teman. 4.1.1.2.12. Aktivitas siswa dalam menyimpulkan materi dan mengerjakan evaluasi tertulis perlu ditingkatkan karena sebagian besar siswa belum menulis pokok-pokok materi dengan baik, mengerjakan soal evaluasi tertulis dengan bantuan teman, padahal seharusnya siswa mengerjakan secara individu agar hasil belajar siswa yang diperoleh secara obyektif. Selain itu siswa juga kurang memanfaatkan waktu dengan baik, karena tidak selesai dengan waktu yang telah ditentukan. 4.1.1.2.13. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh data 56,67 yaitu 17 dari 30 siswa tuntas belajar dan 43,33 yaitu 13 dari 30 siswa belum tuntas belajar. Sangat jelas terlihat sebaran nilai berkisar dari nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100. Adapun rerata kelas yaitu 67,17. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu 85 siswa tuntas belajar dengan memenuhi KKM ≥ 65. Berdasarkan hasil refleksi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui model TGT perlu diperbaiki dengan melanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum terpenuhi secara menyeluruh dan masih banyak kelemahan pada setiap variabel. 4.1.1.3. Revisi Sesuai dengan kekurangan yang masih ada, maka perlu diadakan revisi. Hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah: 4.1.1.3.1. Keterampilan guru dalam proses pembelajaran Guru masih kurang dalam memotivasi siswa. Dalam membimbing guru kurang mengajak siswa berpartisipasi aktif menyelesaikan tugas kelompok secara bekerjasama dan berdiskusi. Dalam menyampaikan penjelasan turnamen guru harus lebih baik menggunakan bahasa lisan agar siswa mampu memahami apa yang disampaikan. 4.1.1.3.2. Aktivitas siswa Siswa diberi penjelasan bagaimana merencanakan tugas dalam kelompok sehingga tidak ada siswa yang mendominasi maupun tidak terlibat dalam kerja kelompok. Siswa harus diberi motivasi agar lebih berani menyampaikan pendapat, bekerjasama dan berdiskusi dalam kegiatan kelompok. Siswa diberi pengarahan agar menaati peraturan, melaksanakan dengan baik dalam kegiatan turnamen, dan mengerjakan soal evaluasi tertulis secara individu serta bisa tepat waktu.

4.1.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1