4.1.2.1.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran TGT pada siklus II pertemuan I dan II, dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.6.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Keterangan : P1 = Pertemuan pertama P2 = Pertemuan kedua
No Aspek yang dinilai
Perolehan skor
Jumlah Rata-
rata Kriteria
P1 P2
1. Kesiapan siswa dalam pembelajaran
3.1 3.5
6.6 3.3
2. Mendengar informasi guru 2.8
3.3 5.1
2.55 3.
Berkelompok sesuai petunjuk guru
2.9 3.3
6.2 3.1
4. Menganalisis permasalahan 3.0
3.6 6.6
3.3 5.
Presentasi diskusi kelompok 2.4
3.4 5.8
2.9 6. Pelaksanaan turnamen
2.9 3.4
6.3 3.15
7. Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi
3.0 3.4
6.4 3.2
Jumlah 20.1
24.2 44.3
22.15 Sangat
Baik
Grafik 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui
model TGT diperoleh skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II pada siklus II adalah 22,15. Hasil ini termasuk dalam kategori sangat baik.
Indikator aktivitas siswa yang pertama adalah kesiapan siswa dalam pembelajaran, dalam kegiatan ini diketahui skor rata-rata yang diperoleh dari dua
pertemuan adalah 3.3. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hampir semua siswa sudah siap untuk menerima pembelajaran, hal itu terlihat dari siswa masuk
3.3 2.55
3.1 3.3
2.9 3.15
3.2
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Kesiapan siswa dalam pembelajaran Mendengar informasi guru
berkelompok sesuai petunjuk guru Menganalisis permasalahan
presentasi diskusi kelompok pelaksanaan turnamen
Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi
kelas dengan tertib, menempati tempat duduk dengan tenang, mempersiapkan alat tulis dan siap menerima pelajaran.
Aktivitas siswa selanjutnya adalah mendengarkan informasi dari guru. Pada indikator ini diketahui skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II
adalah 2.55. Dari data hasil observasi aktivitas siswa pada indikator ini
disimpulkan siswa sudah mengamati media yang ditampilkan guru, mendengar penjelasan guru dengan sikap dan posisi yang baik.
Berkelompok sesuai petunjuk guru, rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3.1. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak memilih teman, mulai
berkelompok dengan baik sesuai arahan guru, hanya sebagian kecil yang terlihat gaduh, menerima pembagian kelompok dengan baik.
Hasil obsevasi pada indikator menganalisis permasalahan, dari pengamatan yang dilakukan skor rata
– rata yang didapat pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 3.30. Hal ini ditunjukkan siswa sudah mampu bekerjasama
dengan baik, berani memberikan pendapat, tidak bergurau saat diskusi, dan mengerjakan tugas dengan baik.
Dalam indikator presentasi diskusi kelompok, rata-rata skor yang diperoleh adalah 2.9, hal ini dapat ditunjukkan dari siswa sudah berani
menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang baik dan berani menangapi presentasi kelompok lainnya.
Aktivitas siswa pelaksanaan turnamen mendapat skor rata-rata pada pertemuan I dan pertemuan II sebesar 3.15. Berdasarkan hasil observasi diketahui
sebagian besar siswa sudah baik dalam menjalankan turnamen. Siswa
mendengarkan penjelasan guru dengan baik, tidak bergurau, dan mentaati peraturan dalam turnamen.
Aktivitas menyimpulkan materi pembelajaran dan mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata-rata pada pertemuan I dan II sebesar 3.2. Berdasarkan
observasi sebagian besar siswa sudah menulis pokok-pokok materi dengan baik, mengerjakan evaluasi tanpa bantuan teman dan tenang, mengerjakan tepat waktu.
4.1.2.1.2. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil evaluasi tertulis pembelajaran IPA melalui model TGT pada akhir siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Evaluasi Tertulis Siklus II
No Nilai
Frekuensi Nilai
Frekuensi Relatif
Kategori 1
100 10
33,3 Tuntas
2 90
7 23,3
Tuntas 3
80 6
20 Tuntas
4 70
4 13,3
Tuntas 5
60 3
10 Belum tuntas
6 50
Belum tuntas 7
40 Belum tuntas
8 30
Belum tuntas Jumlah
30 100
Pada tabel menunjukkan bahwa hasil belajar IPA diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 60, rata-rata hasil belajar adalah 83,5.
Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 88, 27 dari 30 siswa dengan KKM ≥
65, sedangkan 12 3 dari 30 siswa dalam kualifikasi belum tuntas.
Data hasil belajar pada siklus II dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Grafik 4.7
Hasil Evaluasi Tertulis Akhir Siklus II
4.1.2.2. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus II diperoleh data berupa catatan lapangan, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi keterampilan guru dalam
proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa dari tes tertulis pada pembelajaran IPA melalui model TGT perlu dianalisis untuk bahan pertimbangan memperbaiki
pembelajaran pada siklus selanjutnya. Adapun refleksinya adalah sebagai berikut: 4.1.2.2.1.
Keterampilan guru dalam membuka pelajaran sangat baik, yang membuat siswa bersemangat, kemudian dalam menjelaskan materi
peristiwa alam dan pemanfaatan sumber daya alam sudah meningkat,
60 100
83.5
27
3 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Nilai terendah nilai tertinggi
Rata-rata siswa tuntas belajar
siswa belum tuntas belajar
guru sudah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, mampu mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga
pembelajarannya sudah menarik dan tidak kaku. 4.1.2.2.2.
Aktifitas siswa meningkat, nampak dari hasil observasi siswa telah antusias dalam kegiatan pembelajaran. Dalam mendengarkan informasi
dari guru, berkelompok sesuai arahan guru, menganalisis permasalahan, siswa telah bekerjasama dan berdiskusi dengan anggota kelompok.
Siswa juga telah berani menyampaikan pendapat dan berperan aktif dalam kelompok. Kegiatan kelompok tidak hanya didominasi siswa
yang berkemampuan baik saja, namun seluruh siswa telah memberikan sumbangsih dalam menyelesaikan tugas kelompok secara bersama-
sama. Selain itu dalam pelaksanaan turnamen siswa sudah melaksanakan dengan baik, serius, kemudian mengerjakan soal evaluasi
secara individu tepat waktu. 4.1.2.2.3.
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh data 88 yaitu 27 dari 30 siswa tuntas belajar dan 12 yaitu 3 dari 30 siswa belum tuntas belajar.
Sangat jelas terlihat sebaran nilai berkisar dari nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Adapun rerata kelas yaitu 83,5. Hasil tersebut telah
memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu 85 siswa tuntas belajar dengan memenuhi KKM ≥ 65.
Adapun data observasi keterampilan guru dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa sesudah dilakukan tindakan siklus I dan
siklus II adalah sebagai berikut:
Grafik 4.8 Keterampilan Guru dalam Proses Pembelajaran IPA melalui model
TGT Siklus I dan II
Dengan melihat grafik, dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh skor 17,5
dengan kategori baik dan pada siklus II meningkat dengan perolehan 27 dengan kategori sangat baik.
3 3.5
2 3
1.5 4
2.5 3.5
2 3.5
2 3
2 3
2.5 3.5
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Membuka pelajaran Keterampilan bertanya
Keterampilan memberi penguatan Penggunaan Media
Keterampilan menjelaskan Membimbing diskusi kelompok
Keterampilan mengelola kelas Keterampilan menutup
Grafik 4.9 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA melalui model
TGT Siklus I dan II
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 17,7 dengan kategori baik dan
meningkat pada siklus II menjadi 17,26 dengan kategori 21,5 sangat baik.
2.85 3.3
2.3 2.55
2.6 3.1
2.8 3.3
2 2.9
2.45 3.15
2.7 3.2
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Kesiapan siswa dalam pembelajaran Mendengar informasi guru
berkelompok sesuai petunjuk guru Menganalisis permasalahan
presentasi diskusi kelompok pelaksanaan turnamen
Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi
Grafik 4.10 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ketika pre tes nilai rata-rata siswa sebesar 60,33 dengan ketuntasan
klasikal 30 9 sis wa yang tuntas mencapai KKM ≥ 65, sedangkan pada siklus I
nilai rata-rata naik menjadi 67 dengan ketuntasan klasikal 57 17 dari 13 siswa dan pada siklus II rata-rata nilai naik menjadi 83,5 dengan ketuntasan klasikal
88 27 dari 30 siswa. Berdasarkan hasil refleksi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
IPA melalui model kooperatif tipe TGT pada siklus II sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yaitu keterampilan guru meningkat sekurang-kurangnya
baik, aktivitas siswa meningkat sekurang-kurangnya baik, dan 88 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan mencapai KKM ≥ 65.
60.33 67.17
83.5 90
100 100
30 50
60
30 56.67
88
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pre tes Siklus I
Siklus II Nilai rata-rata
Nilai tertinggi Nilai terendah
Ketuntasan klasikal
4.1.2.3. Revisi
Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe TGT sudah mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan, akan tetapi perbaikan pembelajaran harus tetap ditindaklanjuti untuk meningkatkan pembelajaran IPA yang berkelanjutan.
4.2. Pemaknaan Temuan Penelitian