44.3 Sangat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2.1.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran TGT pada siklus II pertemuan I dan II, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Keterangan : P1 = Pertemuan pertama P2 = Pertemuan kedua No Aspek yang dinilai Perolehan skor Jumlah Rata- rata Kriteria P1 P2 1. Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3.1 3.5 6.6 3.3 2. Mendengar informasi guru 2.8 3.3 5.1 2.55 3. Berkelompok sesuai petunjuk guru 2.9 3.3 6.2 3.1 4. Menganalisis permasalahan 3.0 3.6 6.6 3.3 5. Presentasi diskusi kelompok 2.4 3.4 5.8 2.9 6. Pelaksanaan turnamen 2.9 3.4 6.3 3.15 7. Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi 3.0 3.4 6.4 3.2 Jumlah 20.1

24.2 44.3

22.15 Sangat

Baik Grafik 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui model TGT diperoleh skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II pada siklus II adalah 22,15. Hasil ini termasuk dalam kategori sangat baik. Indikator aktivitas siswa yang pertama adalah kesiapan siswa dalam pembelajaran, dalam kegiatan ini diketahui skor rata-rata yang diperoleh dari dua pertemuan adalah 3.3. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hampir semua siswa sudah siap untuk menerima pembelajaran, hal itu terlihat dari siswa masuk 3.3 2.55 3.1 3.3 2.9 3.15 3.2 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Kesiapan siswa dalam pembelajaran Mendengar informasi guru berkelompok sesuai petunjuk guru Menganalisis permasalahan presentasi diskusi kelompok pelaksanaan turnamen Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi kelas dengan tertib, menempati tempat duduk dengan tenang, mempersiapkan alat tulis dan siap menerima pelajaran. Aktivitas siswa selanjutnya adalah mendengarkan informasi dari guru. Pada indikator ini diketahui skor rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II adalah 2.55. Dari data hasil observasi aktivitas siswa pada indikator ini disimpulkan siswa sudah mengamati media yang ditampilkan guru, mendengar penjelasan guru dengan sikap dan posisi yang baik. Berkelompok sesuai petunjuk guru, rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3.1. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak memilih teman, mulai berkelompok dengan baik sesuai arahan guru, hanya sebagian kecil yang terlihat gaduh, menerima pembagian kelompok dengan baik. Hasil obsevasi pada indikator menganalisis permasalahan, dari pengamatan yang dilakukan skor rata – rata yang didapat pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 3.30. Hal ini ditunjukkan siswa sudah mampu bekerjasama dengan baik, berani memberikan pendapat, tidak bergurau saat diskusi, dan mengerjakan tugas dengan baik. Dalam indikator presentasi diskusi kelompok, rata-rata skor yang diperoleh adalah 2.9, hal ini dapat ditunjukkan dari siswa sudah berani menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang baik dan berani menangapi presentasi kelompok lainnya. Aktivitas siswa pelaksanaan turnamen mendapat skor rata-rata pada pertemuan I dan pertemuan II sebesar 3.15. Berdasarkan hasil observasi diketahui sebagian besar siswa sudah baik dalam menjalankan turnamen. Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik, tidak bergurau, dan mentaati peraturan dalam turnamen. Aktivitas menyimpulkan materi pembelajaran dan mengerjakan evaluasi mendapat nilai rata-rata pada pertemuan I dan II sebesar 3.2. Berdasarkan observasi sebagian besar siswa sudah menulis pokok-pokok materi dengan baik, mengerjakan evaluasi tanpa bantuan teman dan tenang, mengerjakan tepat waktu. 4.1.2.1.2. Hasil Belajar Berdasarkan hasil evaluasi tertulis pembelajaran IPA melalui model TGT pada akhir siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Evaluasi Tertulis Siklus II No Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi Relatif Kategori 1 100 10 33,3 Tuntas 2 90 7 23,3 Tuntas 3 80 6 20 Tuntas 4 70 4 13,3 Tuntas 5 60 3 10 Belum tuntas 6 50 Belum tuntas 7 40 Belum tuntas 8 30 Belum tuntas Jumlah 30 100 Pada tabel menunjukkan bahwa hasil belajar IPA diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 60, rata-rata hasil belajar adalah 83,5. Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 88, 27 dari 30 siswa dengan KKM ≥ 65, sedangkan 12 3 dari 30 siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Data hasil belajar pada siklus II dapat dijabarkan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut: Grafik 4.7 Hasil Evaluasi Tertulis Akhir Siklus II 4.1.2.2. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus II diperoleh data berupa catatan lapangan, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi keterampilan guru dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa dari tes tertulis pada pembelajaran IPA melalui model TGT perlu dianalisis untuk bahan pertimbangan memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Adapun refleksinya adalah sebagai berikut: 4.1.2.2.1. Keterampilan guru dalam membuka pelajaran sangat baik, yang membuat siswa bersemangat, kemudian dalam menjelaskan materi peristiwa alam dan pemanfaatan sumber daya alam sudah meningkat, 60 100 83.5 27 3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai terendah nilai tertinggi Rata-rata siswa tuntas belajar siswa belum tuntas belajar guru sudah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, mampu mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajarannya sudah menarik dan tidak kaku. 4.1.2.2.2. Aktifitas siswa meningkat, nampak dari hasil observasi siswa telah antusias dalam kegiatan pembelajaran. Dalam mendengarkan informasi dari guru, berkelompok sesuai arahan guru, menganalisis permasalahan, siswa telah bekerjasama dan berdiskusi dengan anggota kelompok. Siswa juga telah berani menyampaikan pendapat dan berperan aktif dalam kelompok. Kegiatan kelompok tidak hanya didominasi siswa yang berkemampuan baik saja, namun seluruh siswa telah memberikan sumbangsih dalam menyelesaikan tugas kelompok secara bersama- sama. Selain itu dalam pelaksanaan turnamen siswa sudah melaksanakan dengan baik, serius, kemudian mengerjakan soal evaluasi secara individu tepat waktu. 4.1.2.2.3. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh data 88 yaitu 27 dari 30 siswa tuntas belajar dan 12 yaitu 3 dari 30 siswa belum tuntas belajar. Sangat jelas terlihat sebaran nilai berkisar dari nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Adapun rerata kelas yaitu 83,5. Hasil tersebut telah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang direncanakan yaitu 85 siswa tuntas belajar dengan memenuhi KKM ≥ 65. Adapun data observasi keterampilan guru dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa sesudah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: Grafik 4.8 Keterampilan Guru dalam Proses Pembelajaran IPA melalui model TGT Siklus I dan II Dengan melihat grafik, dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh skor 17,5 dengan kategori baik dan pada siklus II meningkat dengan perolehan 27 dengan kategori sangat baik. 3 3.5 2 3 1.5 4 2.5 3.5 2 3.5 2 3 2 3 2.5 3.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Membuka pelajaran Keterampilan bertanya Keterampilan memberi penguatan Penggunaan Media Keterampilan menjelaskan Membimbing diskusi kelompok Keterampilan mengelola kelas Keterampilan menutup Grafik 4.9 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA melalui model TGT Siklus I dan II Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 17,7 dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 17,26 dengan kategori 21,5 sangat baik. 2.85 3.3 2.3 2.55 2.6 3.1 2.8 3.3 2 2.9 2.45 3.15 2.7 3.2 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Kesiapan siswa dalam pembelajaran Mendengar informasi guru berkelompok sesuai petunjuk guru Menganalisis permasalahan presentasi diskusi kelompok pelaksanaan turnamen Menyimpulkan materi pembelajaran dan evaluasi Grafik 4.10 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ketika pre tes nilai rata-rata siswa sebesar 60,33 dengan ketuntasan klasikal 30 9 sis wa yang tuntas mencapai KKM ≥ 65, sedangkan pada siklus I nilai rata-rata naik menjadi 67 dengan ketuntasan klasikal 57 17 dari 13 siswa dan pada siklus II rata-rata nilai naik menjadi 83,5 dengan ketuntasan klasikal 88 27 dari 30 siswa. Berdasarkan hasil refleksi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe TGT pada siklus II sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yaitu keterampilan guru meningkat sekurang-kurangnya baik, aktivitas siswa meningkat sekurang-kurangnya baik, dan 88 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan mencapai KKM ≥ 65. 60.33 67.17 83.5 90 100 100 30 50 60 30 56.67 88 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pre tes Siklus I Siklus II Nilai rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Ketuntasan klasikal 4.1.2.3. Revisi Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe TGT sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, akan tetapi perbaikan pembelajaran harus tetap ditindaklanjuti untuk meningkatkan pembelajaran IPA yang berkelanjutan.

4.2. Pemaknaan Temuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 3 210

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1