: 8 mendifinisikan penataran sebagai : “Those activies which are design to improve human performance on the job the employee
is presently doing or is being here to do”
. Dapat diartikan bahwa penataran adalah seluruh aktivitas yang direncanakan untuk meningkatkan unjuk kerja karyawan yang sekarang sedang bekerja. Pendapat
lain dinyatakan oleh Sculer 1987 : 113 yang menggabungkan pengertian penataran dan pengembangan sebagai berikut : “Training and development is defined as the
human resources pratice area whose focused is identifying, assessing and throuht planned learning-helping develop the key competencies which enable people to
perform current or future job”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis dapat memberi simpulan
bahwa bahwa pendidikan dan pelatihan diklat ataupun penataran memiliki persamaan yaitu merupakan salah satu praktik sumberdaya manusia yang berfokus
pada identifikasi, pengkajian serta melalui proses belajar yang terencana berupaya untuk membantu mengembangkan kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan
agar individu dapat melaksanakan pekerjaannya saat itu maupun di masa depan.
1. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
Tim Penyusun Bahan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan 2003 : 85 menegaskan bahwa tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan adalah :
a. meningkatkan pengabdian, mutu, dan keterampilan; b. menciptakan adanya pola pikir yang sama;
c. menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik; dan d. membina karir Pegawai Negeri Sipil PNS.
Admodiwirio 1993 : 23 menyatakan bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kepribadian guna memenuhi jabatan
dalam pekerjaannya. Tujuan penataran dalam bidang pendidikan yang selanjutnya kepada peserta
nantikan akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan STTPL secara rinci oleh Nurtain 1987 adalah sebagai berikut :
a. peningkatan program pengajaran dan proses belajar mengajar sehingga dapat ikut mendorong perkembangan pendidikan,
b. memperkenalkan guru-guru dengan berbagai sumber media dan materialnya audio visual aid,
c. memantapkan sedikitnya empat kompetensi, yaitu kompetensi pengetahuan akademis, kompetensi pengetahuan profesional, kompetensi seni dan
keterampilan teknis, dan keterampilan bermasyarakat, d. belajar memperkembangkan, mencoba, menerapkan, dan menilai prosedur dan
pelaksanaan praktik hal-hal yang baru dalam pengajaran, e. membekali guru secara konstan sesuai dengan perubahan-perubahan dalam
pengembangan kurikulum sekolah, f. lebih memperluas horizon pengetahuan akademis, profesional dan teknis baik
dalam bentuk isi, metode maupun keterampilan yang harus dikuasai, g. membuka kesempatan bagi guru-guru untuk mengembangkan dirinya sendiri
secara profesional.
Melalui kegiatan penataran ataupun pendidikan dan pelatihan diharapkan memberikan sumbangan yang positip terhadap perubahan perilaku guru dalam
mengajar.
2. Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Terkait dengan masalah pendidikan dan pelatihan ataupun penataran bagi guru, ada yang berkaitan langsung dengan peningkatan profesional guru, dan ada
pula yang tidak secara langsung berkaitan dengan peningkatan profesional guru. Pendidikan dan Pelatihan yang berkaitan langsung dengan peningkatan
profesional guru, antara lain :1 penataran bidang studi, 2 penataran pemandu mata pelajaran, 3 penataran pengembangan kurikulum, 4 penataran kurikulum muatan
lokal, 5 penataran pembuatan alat peraga edukatif APE sederhana, 6 Training Of Trainer
TOT bagi instruktur, 7 penataran peningkatan kualitas PBM, dan sejenisnya.
Sedangkan pendidikan dan pelatihan ataupun penataran yang tidak berkaitan langsung dengan peningkatan profesional guru, antara lain : 1 penataran partisipasi
masyarakat, 2 penataran pengelolaan perpustakaan SD, 3 penataran SPP bagi guru SD, 4 penataran koperasi, 5 pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup, dan
sejenisnya. Meskipun penataran tidak berkaitan langsung dengan masalah peningkatan profesional guru, namun juga memiliki kebermanfaatan dalam hal
pembentukan sikap berorganisasi, kerja sama, kepribadian, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.
3. Jenjang Alokasi Waktu Pendidikan dan Pelatihan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga kependidikan atau guru
dibedakan atas dasar tingkat penyelenggara yaitu : tingkat kecamatan dengan penyelenggara Cabang Dinas Pendidikan Kecmatan ; tingkat kabupatenkota dengan
penyelenggara Dinas Pendidikan KabupatenKota ; tingkat provinsi dengan penyelenggara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi ataupun Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan LPMP ; dan tingkat nasional dengan penyelenggara
Departemen Pendidikan Nasional ataupun Direktorat Jenderal Dirjen Depdiknas.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sekurang-kurangnya 40 jam pelajaran dengan duransi setiap jam pelajaran adalah 45 menit ataupun 12 hari.
Mengacu pada Kep. Menpan. 84 93, 24 Desember 1993, STTPL : 30 – 80 jam = 1; 81 – 160 jam = 2; 161 – 480 = 3; 481 – 640 = 6; 641 – 960 jam = 9; lebih dari 960
jam = 15. Adapun proses pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan perubahahan tingkah laku, peningkatan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor.
D. Kelompok Kerja Guru KKG