G. Definisi Istilah Definisi isitilah dipandang perlu agar menghindari salah pengertian serta
menyamakan persepsi mengenai judul dan sekaligus mempertegas konsep variabel dalam penelitian, penulis menegaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Supervisi
Supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif. Supervisi pada penelitian ini dibatasi supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap guru kelas yang meliputi : program
supervisi, intensitas supervisi, bentuk supervisi, tujuan supervisi, dan tindak lanjut supervisi.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan diklat yang dimaksud pada penilitian ini adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan
keterampilan proses pembelajaran bagi guru Sekolah Dasar, baik yang diselenggarakan oleh lembaga yang berkompeten menangani penataran dan pelatihan
Depdiknas, Depdikbud Provinsi, PPPG, LPMP, Dinas Pendidikan Kota, Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan maupun LPTK dan organisasi profesi PGRI, IPSI,
dan sejenisnya. Misalkan : pendidikan dan pelatihan mata pelajaran, pendidikan dan pelatihan pemandu mata pelajaran, pendidikan dan pelatihan kurikulum, pendidikan
dan pelatihan kurikulum muatan lokal ,Training Of Trainer TOT bagi instruktur,
pendidikan dan pelatihan pembuatan alat peraga, pendidikan dan pelatihan peningkatan kualitas PBM, dan sejenisnya.
3. Partisipasi dalam Kelompok Kerja Guru KKG
Partisipasi dalam Kelompok Kerja Guru KKG merupakan bentuk keikutsertaan guru dalam upaya peningkatan profesional melalui kegiatan Kelompok
Kerja Guru KKG yang bertujuan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan fungsi dan tugas pokok guru Sekolah Dasar SD. Partisipasi guru
dalam Kelompok Kerja Guru KKG dapat dibuktikan dengan tingkat kehadiran, keaktifan, serta sikap guru dalam mengikuti kegiatan KKG.
4. Profesional Guru
Guru dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing dituntut memiliki sejumlah keterampilan dasar mengajar, selain itu guru
juga harus pula memiliki kemampuan dasar sebagai profesionalisasi tugasnya yang meliputi : 1 menguasai bahan; 2 mengelola program belajar-mengajar; 3
mengelola kelas; 4 menggunakan media sumber; 5 menguasai landasarn-landasan kependidikan; 6 mengelola interaksi belajar-mengajar; 7 menilai prestasi siswa
untuk kepentingan pengajaran; 8 mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9 mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah; dan 10 memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
A. Profesional Guru
1. Profesi
Menurut Tilaar 2002 : 86 profesi merupakan pekerjaan, dapat pula berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hiearki birokrasi, yang menuntut keahlian
tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat. Inti dari profesi ialah seseorang harus memiliki keahlian
tertentu. Di dalam masyarakat sederhana, keahlian tersebut diperoleh dengan cara meniru atau diturunkan dari orang tua kepada anak atau dari kelompok masyarakat
ke generasi penerusnya. Pada masyarakat modern, keahlian tersebut diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Sebagai lawan dari profesi adalah amatir.
Suatu profesi adalah kegiatan seseorang untuk menghidupi kehidupannya earning a living
. Menurut Supriadi 1998 profesi merujuk pada suatu pekerjaan atau jabatan
yang menuntut keahlian tinggi, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi, maka tidak semua pekerjaan disebut profesi.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diberi simpulan bahwa inti dari profesi adalah seseorang harus memiliki keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan
dan pelatihan khusus, suatu profesi adalah kegiatan seseorang untuk menghidupi kehidupannya earning a living.