siswa untuk kepentingan pengajaran; 8 mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan; 9 mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah; dan 10 memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
Berkaitan dengan masalah profesional guru, Dirjen Dikdasmen 1996 merumuskan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas sebagai tenaga
kependidikan harus memiliki kemampuan dan sikap : 1 menguasai kurikulum; 2 menguasai materi setiap mata pelajaran; 3 menguasai metode dan evaluasi belajar;
4 setia terhadap tugas; 5 dan disiplin dalam arti luas. Profesional secara sederhana dapat disimpulkan adalah orang-orang yang
menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya. Seorang
profesional akan terus-menerus meningkatkan karyanya secara sadar, melalui pendidikan dan pelatihan.
6. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Upaya meningkatkan profesional guru pemerintah mengadakan sertifikasi yang diatur menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Sebagaimana tertuang dalam pasal-pasal sebagai berikut : Pasal 8
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pasal 11 1. Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diberikan kepada guru
yang telah memenuhi persyaratan.
2. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh lembaga perguruan tinggi yang memi - liki program kependidikan yang terakreditasi.
3. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 12
Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan
ketentuan tersebut
dapat diberi simpulan bahwa guru wajib memiliki sertifikasi guru yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ditunjuk dan
pelaksanaannya secara objektif, transparan, dan akuntabel.
7. Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkaryaprestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam
interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama
guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran kompetensi kepribadian, paedagogik, profesional, dan sosial. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi : 1 kualifikasi akademik, 2
pendidikan dan pelatihan, 3 pengalaman mengajar, 4 perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, 5 penilaian dari atasan dan pengawas, 6 prestasi
akademik, 7 karya pengembangan profesi, 8 keikutsertaan dalam forum ilmiah, 9 pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan 10 penghargaan
yang relevan dengan bidang pendidikan
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru khususnya guru dalam jabatan untuk menilai kompetesi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen
pembelajaran. Kompetensi paedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi
profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan
prestasi akademik. Selain itu portofolio juga memiliki fungsi sebagai berikut : a. wahana guru untuk menampilkan danatau membuktikan unjuk kerjanya yang
meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung;
b. informasidata dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibanding dengan standar yang telah ditetapkan;
c. dasar menentukan kelulusan seseorang guru yang mengikuti sertifikasi layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum; dan
d. dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan
guru. Berdasarkan uraian di atas dapat diberikan simpulan bahwa portofolio dalam
sertifikasi guru dalam jabatan berfungsi untuk menilai berbagai kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan dalam kualitas pendidikan.
8. Komponen Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan