7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai penelitian terdahulu teori-teori yang menjadi landasan penelitian dari para ahli dan sumber-sumber yang mendukung
penelitian yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian ini memerlukan teori tentang keterampilan berbicara bahasa Arab, cooperative
learning pembelajaran kooperatif, dan time token.
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai keterampilan berbahasa pada umumnya dan keterampilan berbicara pada khususnya bukanlah hal baru dalam dunia
pendidikan. Para mahasiswa jurusan bahasa dan sastra telah banyak melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan keterampilan berbicara.
Beberapa penelitian yang dilakukan, dan dapat dijadikan sebagai kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari : Efi Nurdiana 2009, Rohmat Teguh
Nugroho 2011, dan M.Hanif Lutfi 2013. Nurdiana 2009 melakukan penelitian tentang Penerapan Model
Cooperative Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII di SMP Negeri 4 Malang. Dari penelitian Nurdiana
menemukan permasalahan mengenai kondisi proses pembelajaran khususnya pada siswa kelas VII B SMP Negeri Malang masih diwarnai oleh penekanan pada
aspek pengetahuan. Proses pembelajaran ekonomi kurang merangsang siswa
untuk terlibat secara aktif sehingga siswa kurang mandiri, bahkan cenderung
pasif, main sendiri dan berbicara dengan temannya selama proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurdiana hasil penelitian
menunjukkan peningkatan dalam setiap siklusnya, yaitu dari silkus I yang awalnya hanya 12,5 pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 34,5 atau
nilai rata-ratanya dari pre-test yang hanya sebesar60,26 pada siklus I menjadi 68,02 setelah itu meningkat lagi menjadi 81,05. Dari hasil penilaian tersebut dapat
dibuktikan bahwa penerapan model cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar dan penerapan model
cooperative learning ini juga dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengungkapkan ide, sehingga
menimbulkan persaingaan sehat untuk meningkatkan keberanian siswa serta mempererat hubungan kerja
sama antar siswa pada siswa kelas VII B SMP Negeri 4 Malang. Relevansi penelitian Nurdiana dengan penelitian ini terletak pada penerapan
model pembelajaran cooperative learning, sedangkan perbedaannya adalah 1 penelitian Nurdiana menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian
ini menggunakan penelitian eksperimen; 2 Tipe Cooperative Learning yang digunakan oleh Nurdiana adalah cooperative learning sedangkan yang digunakan
oleh peneliti adalah cooperative learning time token ; 3 Penelitian Nurdiana adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ekonomi sedangkan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Arab; 4 subjek penelitian Nurdiana adalah siswa Kelas VII
SMP Negeri 4 Malang sedangkan penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sultan Agung Kalibangkang Kebumen.
Nugroho 2011 melakukan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Peer Tutoring untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara pada Mata Kuliah Tadrib Muhadatsah Program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang Tahun Ajaran 20102011.
Dari hasil penelitian Nugroho menemukan bahwa kemampuan berbicara tingkat dasar masih tergolong kurang.
Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam berbicara tampak pada mahasiswa yang takut, grogi dan belum lancar ketika
berbicara secara langsung dengan dosen. Hal ini didasari karena pengetahuan mahasiswa tentang bahasa Arab masih kurang dan belum terbiasa berbicara
bahasa Arab.Selain itu, pengampu mata kuliah mengajar keterampilan berbicara dengan metode ceramah sehingga terkesan membosankan dan kurang
menyenangkan. Nugroho tergugah untuk melakukan penelitian dan menawarkan
solusi dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Peer Tutoring pada mata kuliah Tadrib Muhadatsah.
Dari hasil penelitiannya mampu meningkatkan keterampilan berbicara tingkat dasar mahasiswa secara signifikan.
Pada siklus I rata-rata kelas meningkat 61,15 serta pada siklus II rata-rata kelas meningkat 71,59. Mahasiswa juga menunjukkan perubahan perilaku ke taraf
yang positif yaitu mahasiswa menjadi senang, lebih nyaman dan menyenangkan karena yang melatih berbicara adalah teman seusianya.
Relevansi penelitian Nugroho dengan penelitian ini yaitu 1 sama-sama menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning; 2 Kedua penelitian
ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berbicara bahasa Arab.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nugroho terletak pada 1 jenis penelitian yang digunakan. Penelitian Nugroho menggunakan penelitian tindakan
kelas sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen; 2 tipe cooperative learning yang digunakan oleh Nugroho adalah model pembelajaran
cooperative learning tipe peer tutoring sedangkan penelitian ini menggunakan model pembelajaran cooperative learning time token; 3 subjek dalam penelitian
Nugroho adalah mahasiswa program studi pendidikan bahasa Arab sedengkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs sultan agung Kalibangkang
Kebumen. Lutfi 2013 melakukan penelitian tantang Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Team Quiz untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X6 MAN 1 Magelang Tahun Ajaran 20122013. Dari hasil penelitian
Lutfi menemukan permasalahan bahwa kemampuan berbicara bahasa Arab siswa MAN 1 Magelang khususnya kelas X6 masih rendah. Rendahnya kemampuan
mahasiswa dalam berbicara tampak pada siswa yang takut salah dalam berbicara sehingga lebih banyak diam. Hal ini didasari karena pengetahuan siswa tentang
bahasa Arab masih kurang dan penguasaan kosakata bahasa Arab yang kurang. Lutfi tergugah untuk melakukan penelitian dan menawarkan solusi dengan
penerapan model pembelajaran Cooperative Time Quiz pada mata pelajaran bahasa Arab. Dari hasil penelitiannya mampu meningkatkan keterampilan
berbicara siswa secara signifikan. Pada siklus I rata-rata kelas meningkat 57,82 serta pada siklus II rata-rata kelas meningkat 83,12. Siswa juga menunjukkan
perubahan perilaku ke taraf yang positif yaitu siswa menjadi senang belajar
berbicara bahasa Arab menggunakan kelompok dan diselingi dengan permainan untuk menunjang keterampilan berbicara bahasa Arab.
Relevansi penelitian Lutfi dengan penelitian ini terletak pada 1 upaya peningkatan keterampilan berbicara; 2 model pembelajaran kooperatif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Lutfi terletak pada 1 penelitian Lutfi merupakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian ini menggunakan
penelitian eksperimen; 2 Lutfi menggunakan model pembelajaran kooperatif team quiz sedangkan penelitian ini menggunakan model pembelajaran cooperative
learning time token; 3 subjek dalam penelitian Lutfi adalah siswa kelas X6 MAN 1 Magelang sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs
sultan agung Kalibangkang Kebumen. Dari penelitian sebelumnya, berikut peneliti klasifikasikan mengenai
perbedaan dan persamaan penelitian dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti:
Tabel 2.1: Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu NO
NAMA JUDUL
PENELITIAN PERSAMAAN
PERBEDAAN
1. Efi
Nurdiana “Penerapan
Model Cooperative
Learning dalam Meningkatkan
Hasil
Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas VII
di SMP
Negeri 4
Malang” 1
Penggunaan model
cooperative learning
1 Metode penelitian
yang digunakan
adalah penelitian tindakan
kelas dan
penelitian eksperimen;
2 Tipe Cooperative
Learning yang digunakan adalah
cooperative learning
dan cooperative
learning time
token ;
Lanjutan Tabel 2.1 NO
NAMA JUDUL
PENELITIAN PERSAMAAN
PERBEDAAN
3 Penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran ekonomi
dan meningkatkan
keterampilan berbicaran mata
pelajaran bahasa Arab;
4 subjek penelitian
siswa Kelas VII SMP
Negeri 4
Malang dan siswa kelas VIII MTs
Sultan Agung
Kalibangkang 2.
Rohmat Teguh
Nugroho “Penerapan
Model Pembelajaran
Cooperative Learning
Tipe Peer
Tutoring untuk
Meningkatkan Keterampilan
Berbicara pada Mata
Kuliah Tadrib
Muhadatsah Program
studi Pendidikan
Bahasa Arab
Universitas Negeri
Semarang Tahun
Ajaran 20102011”
1 penggunaan
model pembelajaran
Cooperative Learning;
2 Kedua
penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan keterampilan
berbicara bahasa Arab.
1 Metode penelitian
yang digunakan
adalah penelitian
tindakan kelas dan penelitian
eksperimen;
2 tipe
cooperative learning
yang digunakan adalah
cooperative learning tipe peer
tutoring
dan cooperative
learning time
token; 3
subjek dalam
penelitian adalah
mahasiswa program
studi pendidikan bahasa
Arab dan siswa kelas VIII MTs
sultan
agung Kalibangkang
Kebumen.
Lanjutan Tabel 2.1 NO
NAMA JUDUL
PENELITIAN PERSAMAAN
PERBEDAAN
3. M. Hanif Lutfi
“Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative
Team
Quiz untuk
Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Bahasa
Arab Siswa Kelas X6
MAN 1
Magelang 1
upaya peningkatan
keterampilan berbicara;
2 model
pembelajaran kooperatif
1 metode penelitian
yang digunakan
adalah penelitian tindakan
kelas dan
penelitian eksperimen;
2 tipe cooperative
learning yang digunakan adalah
kooperatif team
quiz dan
cooperative learning
time token;
3 subjek
dalam penelitian adalah
siswa kelas X6 MAN 1 Magelang
dan siswa kelas VIII MTs sultan
agung Kalibangkang
Kebumen.
Berdasarkan pengelompokan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sudah banyak penelitian yang mengkaji
tentang upaya meningkatkan keterampilan berbicara dengan solusi yang berbeda namun tetap menarik. Hal ini menjadi alasan bagi peneliti untuk meneliti
keterampilan berbicara dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning time token.
Adapun penelitian pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab dengan model pembelajaran cooperative learning time token belum pernah
dilakukan sehingga penelitian pembelajaran cooperative learning time token dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab ini dilakukan untuk
melengkapi referensi dalam mengajar keterampilan berbicara bahasa Arab. Penerapan model pembelajaran cooperative learning time token diharapkan
dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok sehingga siswa dapat bekerja sama dan berpartisipasi aktif secara
berimbang yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik dan dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab. Dalam kelompok siswa
berperan aktif sebagai subjek belajar, sedangkan guru menjadi pebimbing dan fasilitator. Dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning time
token ini diharapkan dapat memberikan hasil pembelajaran yang lebih bermakna dan siswa dapat termotivasi untuk belajar bahasa Arab.
2.2 Landasan teoretis