Tabulasi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan

Gambar 4.4 : Diagram Nilai Post-test Kelas Eksperimen Berdasarkan diagram tersebut, pada kelompok kontrol ada 5 siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik antara 88-100. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik sebanyak 18 siswa.Siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori cukup sebanyak 7 siswa.siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang sebanyak 1siswa dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat kurang .

4.1.3 Tabulasi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen Tabel 4.7 : Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Subjek Pre-test X1 Post-test X2 Subjek Pre- test Y1 Post-test Y2 1 65 70 1 55 70 2 60 75 2 70 80 3 70 70 3 80 90 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Frekuensi 5 18 7 1 5 10 15 20 25 30 Frekuensi Nilai Post-test Kelas Eksperimen Lanjutan Tabel 4.7 Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Subjek Pre-test X1 Post-test X2 Subjek Pre-test Y1 Post-test Y2 4 75 70 4 75 85 5 55 65 5 85 95 6 75 70 6 70 85 7 65 65 7 45 75 8 60 60 8 70 85 9 55 65 9 60 75 10 70 75 10 45 85 11 75 70 11 50 75 12 50 60 12 75 90 13 60 70 13 55 75 14 75 75 14 85 90 15 65 65 15 50 75 16 80 80 16 55 70 17 65 75 17 70 70 18 75 65 18 50 75 19 75 75 19 55 80 20 60 70 20 60 80 21 85 90 21 75 80 22 70 75 22 65 60 23 90 90 23 50 75 24 65 75 24 85 90 25 55 60 25 70 75 26 70 75 26 55 65 27 50 55 27 60 75 28 60 60 28 65 65 29 55 55 29 75 80 30 70 65 30 65 70 31 50 65 31 45 70 Jumlah 2050 2155 Jumlah 1970 2410 Berdasarkan tabel di atas, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara kelas eksperimen dan kontrol.Meskipun rata-rata kelas kontrol dan eksperimen tersebut sama-sama mengalami peningkatan, namun dapat dilihat bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen rata-rata kelas dari pretes ke postes meningkat hingga 15,52 poin, sedangkan rata-rata kelas pada siswa kelas kontrol dari pretes ke postes meningkat 3,77 poin saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning time token dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VIII di MTs Sultan Agung Kalibangkang. Nilai rata-rata pretes dan postes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat digambarkan dengan diagram garis sederhana, untuk mengetahui peningkatan yang terjadi dari pre-tes ke post-tes. Diagram tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 4.5 Diagram Garis Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol 67,66 71,43 60 65 70 75 80 85 Pre-test Post-test Kelas Kontrol Kelas Kontrol Dari diagram garis di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata pada kelas kontrol, nilai rata-rata pre-test adalah 67,66 sedangkan nilai rata-rata post- test adalah 71,43. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai rata-rata pada kelompok mencapai 3,77 poin. Gambar 4.6 Diagram Garis Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen Dari diagram garis di atas dapat dilihat nilai rata-rata pada kelas eksperimen, nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen 64,3sedangkan nilai rata-rata post- test kelas eksperimen 79,82.Dengan demikian, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai rata-rata pada kelompok eksperimen mencapai 15,52 poin. Peningkatan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat digambarkan dengan diagram garis sederhana sebagai berikut : 64,3 79,82 60 65 70 75 80 85 Pre-test Post-test Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen Gambar 4.7 Diagram Nilai Rata-rata antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Dari gambar diagram di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pretes ke postes kelas eksperimen mengalami kenaikan lebih tinggi dari pada nilai rata- rata pretes ke postes kelas kontrol.

4.1.4 Pembahasan Instrumen

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN KERJASAMA SISWA DI SMK NEGERI 1 METRO

3 38 191

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PURWODADI

0 9 76

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101877 TANJUNG MORAWA.T.A 2013/2013.

0 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 43

penggunaan model time token arends dan multimedia untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN 01 Sringin Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN GANDEKAN 230 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA N 1 MERTOYUDAN MAGELANG.

2 7 236

Penerapan Model Time Token dengan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Seliling Tahun Ajaran 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD NEGERI LEMBERANG

3 3 15