Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning

2.2.5 Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama sama dengan saling membantu satu sama lainya sebagai satu kelompok atau satu tim. Kelough dalam Effendy, 2009:195 mendefinisikan Cooperative learning sebagai suatu macam strategi pembelajaran secara berkelompok, siswa belajar bersama dan saling membantu dalam membuat tugas dengan penekanan pada saling support di antara anggota. Siswa yang belajar dalam kelompok akan belajar lebih banyak dibandingkan siswa yang belajar dalam bentuk klasikal. Menurut teori motivasi, tujuan belajar kooperatif adalah menciptakan suatu situasi keberhasilan dapat tercapai bila siswa lain juga mencapai tujuan tersebut. maka pembelajaran bersifat kooperatif, bukan kompetitif, dan keberhasilan belajar adalah keberhasilan kelompok bukan keberhasilan individu.

2.2.6 Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Adapun Prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran kooperatif menurut Effendy 2009:196: a. Saling ketergantungan positif Possitive interdependence artinya anggota kelompok menyadari bahwa mereka perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Siswa yang satu membutuhkan siswa yang lain, dan sebaliknya. b. Interaksi tatap muka Face to face interaction, semua anggota berinteraksi dengan saling berhadapan. Menuntut para siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa Nurhadi dan Senduk dalam Wena 2009:191. c. Akuntabilitas individual Individual accountability, setiap anggota harus belajar dan menyumbang demi pekerjaan dan keberhasilan kelompok. d. Komunikasi antaranggota Use of collaborativeSocial skills, keterampilan bekerjasama dan bersosialisasi diperlukan, untuk itu diperlukan bimbingan guru agar siswa dapat berkolaborasi. e. Pemrosesan kelompok Group Processing, siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif.

2.2.7 Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning

Pada dasarnya model pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim, dkk. 2000:7, yaitu: 1 Hasil belajar akademik Dalam cooperative learning meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. 2 Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model cooperative learning adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. 3 Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi.

2.2.8 Keunggulan dan Kelemahan Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN KERJASAMA SISWA DI SMK NEGERI 1 METRO

3 38 191

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PURWODADI

0 9 76

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101877 TANJUNG MORAWA.T.A 2013/2013.

0 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 43

penggunaan model time token arends dan multimedia untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SDN 01 Sringin Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SDN GANDEKAN 230 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA N 1 MERTOYUDAN MAGELANG.

2 7 236

Penerapan Model Time Token dengan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN 1 Seliling Tahun Ajaran 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD NEGERI LEMBERANG

3 3 15