143
baterai multi bakat. Situasi-situasi yang memerlukan tes dalam bidang ini terlalu khusus untuk membenarkan tindakan me-
ma sukkan tes-tes semacam itu dalam baterai-baterai standar. Tetapi tes bakat khusus juga digunakan dalam bidang yang
dicakup dalam baterai multibakat seperti misalnya bakat kle - rikal dan mekanis. Dalam beberapa program testing, tes inteli-
gensi akademik dipadukan dengan tes-tes yang diseleksi se- cara khusus dari bakat lainnya. Satu alasan untuk praktek ini
adalah normatif ekstensif dan data validasi yang tersedia untuk tes-tes bakat khusus yang digunakan secara luas. Alasan lain
yang tak dilakukan adalah kelenturan yang dimungkinkan oleh prosedur ini, bukan hanya pilihan atas bakat yang relevan
melainkan juga dalam kesempurnaan yang dengannya setiap bakat diukur untuk maksud-maksud tertentu.
d. Testing Kepribadian di Tempat Kerja
Penelitian yang secara metodologis lebih canggih dari sekitar satu atau dua dasawarsa yang lampau telah memberikan du-
kungan yang cukup besar bagi penggunaan tes kepribadian yang disusun secara teliti untuk melakukan pengambilan ke -
putusan dalam pekerjaan pada berbagai lingkungan atau tem pat. Sebuah isu penting yang masih membutuhkan penyelidikan
lebih jauh ialah yang menyangkut penentuan dimensi kepri- badian paling relevan, relatif terhadap kinerja dalam pekerjaan
tertentu atau dalam kelompok pekerjaan . Dimensi stabilitas emosional misalnya bersifat hakiki pada
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pengambilan ke pu- tus an secara cepat di bawah kondisi-kondisi yang penuh stres
seperti misalnya penegakan hukum, pilot pesawat terbang, menyetir truk dan pekerjaan darurat medis. Di lain pihak ke-
ramahtamahan adalah sikap yang sangat diperlukan bagi pekerjaan yang membutuhkan kontak antar pribadi yang luas.
144
e. Tes Integritas
Aplikasi tes integritas atau tes kejujuran dalam menentukan me nolak atau menerima pegawai muncul sebagai suatu hal
yang menonjol. Dalam salah satu penyelidikan tes integritas yang pa ling komprehensif, Ones, Viswesvaran dan Schmidt
mengadakan suatu meta analisis didasarkan atas 665 koefi - sien validitas. Stu di mereka memperkirakan bahwa rata-rata
validitas operasional dari tes integritas untuk memprediksi pe ringkat penyelia kinerja pekerjaan adalah 0,41 dan meng-
indikasikan bahwa tes-tes ini juga bisa bernilai dalam mempre- diksi perilaku yang mengganggu pada pekerjaan.
Tingkat dukungan yang cukup substansial yang diperoleh un- tuk penggunaan tes integritas di dalam parameter tertentu, pe-
nerapan tes-tes itu dalam seleksi pra pekerjaan guna meng ambil keputusan yang tepat tetap merupakan hal yang problematik.
Dewasa ini keprihatinan orang tentang tes-tes integritas ber - pusat pada potensi kerentanan tes tersebut terhadap pelatihan
dan penipuan serta kurang efektifnya tes-tes itu dalam mem- berlakukan prediksi bentuk-bentuk perilaku salah tertentu
dalam pekerjaan seperti misalnya pencurian Anastasi, 1997.
f. Kepemimpinan