Pelestarian Lingkungan Hidup Menurut Islam

P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 32 I slam adalah Diin yang Syaamil Inte gral, Kaamil Sempurna dan Muta- kaamil Menyempurnakan semua sistem yang lain, karena ia adalah sistem hidup yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hal ini didasarkan pada firman Allah SWT : “Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu aga- mamu dan Aku cukupkan atasmu nik- matku, dan Aku ridhai Islam sebagai aturan hidupmu.” QS Al Maa’idah: 3. Oleh karena itu aturan Islam haruslah mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan Rahim ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya. Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari peran manusia, sebagai khalifah di muka bumi, seba- gaimana yang disebut dalam QS Al-Ba- qarah: 30 “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”…. Arti khalifah di sini adalah: “seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah untuk menge- lola suatu wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang

E. Pelestarian Lingkungan Hidup Menurut Islam

33 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p hubungannya dengan Allah baik, kehidupan masyarakatnya harmonis, dan agama, akal dan budayanya terpelihara”. Di samping itu, Surat Ar-Rahman, khususnya ayat 1-12, adalah ayat yang luar biasa indah untuk menggambarkan penciptaan alam semesta dan tugas manusia sebagai khalifah. Dalil tentang Islam dan Lingkungan. 1. Dalil pertama :“Allah pencipta langit dan bumi alam semesta dan hanya Dialah sumber pengetahuannya”. 2. Dalil kedua: menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Perlu dijelaskan bahwa menjadi khalifah di muka bumi itu bukan sesuatu yang otomatis didapat ketika manusia lahir ke bumi. Manusia harus membuktikan dulu kapasitasnya sebelum dianggap layak untuk menjadi khafilah. 3. Dalil ke tiga: menyangkut tauhid. Hope dan Young 1994 berpendapat: 1. bahwa tauhid adalah salah satu kunci untuk memahami masalah lingkungan hidup. Tauhid adalah pengakuan kepada ke-esa-an Allah serta pengakuan bahwa Dia-lah pencipta alam semesta ini. Per- hatikan firman Allah dalam Surat Al An’aam 79: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukan- lah termasuk orang-orang yang mempersekutukanTuhan” 2. Dalil ke empat: adalah mengenai keteraturan sebagai kerangka penciptaan alam semesta seperti firman Allah dalam Surat Al An’aam: 1, dengan arti sebagai berikut, “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang…” 3. Dalil ke lima: dapat ditemukan dalam Surat Hud 7 yang menje- laskan maksud dari penciptaan alam semesta, “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,….Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya.” Itulah salah satu tujuan penciptaan lingkungan hidup yaitu agar manusia dapat berusaha dan beramal sehingga tampak diantara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah. P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 34 4. Dalil ke enam : adalah kewajiban bagi manusia untuk selalu tunduk kepada Allah sebagai maha pe- melihara alam semesta ini. Pe- rintah ini jelas tertulis dalam Surat Al An’aam 102 yaitu, “..Dialah Al- lah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala se- suatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu” 5. Dalil ke tujuh: adalah penjabaran lanjut dari dalil kedua yang mewa- jibkan manusia untuk melestarikan lingkungan hidup. Adapun rujukan dari dalil ini adalah Surat Al A’raaf 56 diterjemahkan sebagai berikut; “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan ber- doalah kepadaNya……..” 6. Dalil ke delapan: mengurai tugas lebih rinci untuk manusia, yaitu menjaga keseimbangan lingku- ngan hidup, seperti yang difirman- kanNya dalam surat Al Hijr 19, ”Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tum- buhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.” 7. Dalil ke Sembilan: menunjukkan bahwa proses perubahan dicip- takan untuk memelihara keber- lanjutan sustainability bumi. Proses ini dikenal dalam literatur barat sebagai: siklus Hidrologi. Dalil ini bersumber dari beberapa firman Allah seperti Surat Ar Ruum 48, Surat An Nuur 43, Surat Al A’raaf 57, Surat An Nabaa’ 14-16, Surat Al Waaqi’ah 68-70, dan 35 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p beberapa SuratAyat lainnya. Penjelasan mengenai siklus hidro- logi dalam berbagai firman Allah merupakan pertanda bahwa ma- nusia wajib mempelajarinya. Per- hatikan isi Surat Ar Ruum: 48 dengan uraian siklus hidrologi berikut ini. Hujan seharusnya membawa kegembiraan karena menyuburkan tanah dan meru- pakan sumber kehidupan. Dalil-dalil di atas adalah pondasi dari teori pengelolaan lingkungan hidup yang dikenal dengan nama “Teorema Alim” yang dirumuskan sebagai berikut: Misi manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah memelihara ling- kungan hidup, dilandasi dengan visi bahwa manusia harus lebih mendekatkan diri pada Allah. Perangkat utama dari misi ini adalah kelembagaan, penelitian, dan keahlian. Adapun tolok ukur pencapaian misi ini adalah mutu lingkungan. Berda- sarkan “Teorema Alim” ini, kerusakan lingkungkan adalah cerminan dari turun- nya kadar keimanan manusia. Rasulullah S.A.W. dan para sahabat telah memberikan teladan pengelolaan lingkungan hidup yang mengacu kepada tauhid dan keimanan. Seperti yang dila- porkan Sir Thomas Arnold 1931 bahwa Islam mengutamakan kebersihan sebagai standar lingkungan hidup. Standar inilah yang mempengaruhi pembangunan kota Cordoba. Menjadikan kota ini memiliki tingkat peradaban tertinggi di Eropa pada masa itu. Kota dengan 70 perpustakaan yang berisi ratusan ribu koleksi buku, 900 tempat pemandian umum, serta pusatnya segala macam profesi tercanggih pada masa itu. Kebersihan dan keindahan kota tersebut menjadi standar pembangunan kota lain di Eropa. Teorema Alim ini mengandung dua unsur yaitu misi dan tolok ukur. 1. Misi dapat diemban apabila diiringi visi mendekatkan diri pada Allah dan dibekali ketajaman nalar, yaitu kelem- bagaan, keahlian, dan kegiatan. 2. Tolok ukur yang jelas adalah mutu lingkungan hidup di Indonesia sebagai rambu-rambu untuk menilai keberhasilan pelaksanaan misi manusia yaitu mencegah bumi dari kerusakan lingkungan. Menyadari runyamnya masalah ling- kungan hidup, langkah pertama peme- cahannya adalah peningkatan “ukhuwah” kerjasama antar ilmuwan dan alim-ulama agar bahu-membahu mampu mengemban amanat Allah untuk memelihara bumi. Salah satu hasil kerjasama tersebut adalah program pelatihan bagi para tokoh agama untuk memperdalam wawasan ling- kungan hidup. Solusi yang dibuat adalah: 1. Jangka pendek: penyusunan pro- gram pemeliharaan lingkungan sebagai materi khutbah jumat, serta penerbitan fatwa untuk menghen- tikan perusakan lingkungan. 2. Jangka panjang perlu digarap sektor pendidikan dimana perlu dikem- bangkan bidang ilmu ataupun kuri- kulum yang menjadikan ilmu peles- tarian lingkungan hidup sebagai bagian integral dari kajian Islam. P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p 36 “Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu. QS Nuh : 19-20. Hamparan hutan yang indah bukan, bagai permadani yang hijau yang terhampar di muka bumi, apa jadinya bila hutan ini lenyap dari permukaan bumi. Hamparan hutan ini mempunyai jasa lingkungan untuk kehidupan yang sangat besar. Penghasil oksigen untuk kita bernafas, pengatur tata air untuk memenuhi kehidupan kita sehari-hari, menyerap karbon yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Tentu kita tak menginginkan bencana yang datang silih berganti yang menerpa kehidupan kita sehari-hari, karena ulah kita yang kurang peduli ter- hadap pelestarian alam dan lingkungan Foto : ZMFFI 37 P e n d i d i k a n P e l e s t a r i a n A l a m d a n L i n g k u n g a n H i d u p Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya tumbuh- tumbuhan, yang pada kamu menggembalakan ternakmu. QS. An Nahl:10

Bab II Cinta Air dari Hulu